85 - Penerbitan Buku Kritik Budaya Patriarki Dalam Seni Rupa

Nama Inisiator

Ni Putu Citra Sasmita

Bidang Seni

seni_rupa

Pengalaman

5 tahun

Contoh Karya

Portfolio dan Contoh Karya Citra Sasmita.pdf

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Penyusunan buku ini merupakan pengembangan dari skripsi yang ditulis oleh Aninda Dyah Hayu Pinasti Putri, mahasiswa seni murni Universitas Sebelas Maret yang menganalisis karya-karya perupa Citra Sasmita, perupa kelahiran Bali yang banyak mengangkat kritik atas budaya patriarki dan isu perempuan, terutama kaitannya dengan permasalahan sosial dan kultural yang sering dihadapinya sebagai perempuan Bali. Skripsi ini telah ditulis pada 2017 dan dalam prosesnya, penulis intens melakukan wawancara dan mengobservasi karya perupa baik melalui email dan mengunjungi pameran yang diadakan oleh perupa di Indonesia. Mengembangkan kajian dalam skripsi menjadi sebuah buku merupakan inisiatif bersama dari perupa dan penulis skripsi agar pemikiran dan gagasan yang terangkum dalam karya skripsi penulis dapat terakomodir dan terdistribusi dengan baik ke khalayak umum dan publik seni rupa yang lebih luas. Hal ini juga terdorong dari minimnya penerbitan buku-buku seni rupa, terutama yang berkaitan dengan tema perempuan. Sehingga kami berharap bahwa penerbitan buku ini dapat mendorong timbulnya proyek serupa, atau mengembangkan pemikiran seputar kiprah perupa perempuan dalam seni rupa di Indonesia.

Latar Belakang Proyek

Partisipasi perempuan dalam pameran seni rupa di Indonesia sampai saat ini masih belum menampakkan jumlah yang cukup signifikan. Hadirnya perupa perempuan dalam ruang diskursus seni untuk mengungkapkan gagasan mereka terutama dalam perbincangan kekaryaan mereka dalam kritik seni rupapun kurang begitu berkembang karena perupa perempuan dianggap tidak mampu mengangkat gagasan-gagasan besar dalam karyanya. Dalam beberapa kritik seni, karya perupa perempuan sering dianggap hanya mengangkat permasalahan personal dan tidak bisa menjadi sebuah gerakan sosial. Bahkan sejarah seni rupa di Indonesia tidak pernah mengangkat secara detail pelukis pertama perempuan yaitu Emiria Soenasa. Hal ini menjadi pertanda untuk memperbanyak praktik penulisan yang mencatat sejarah karir perupa perempuan. Karena perupa perempuan juga berkontribusi dalam merekam dinamika masyarakat dalam karya seni yang ia hasilkan. Sebagai perupa perempuan, Citra Sasmita menyadari betul pentingnya pendokumentasian karya terutama dalam bentuk buku analisis kekaryaannya. Citra merupakan perupa otodidak kelahiran Bali yang banyak mengangkat kasus-kasus perempuan. Pengalamannya berkolaborasi dengan LBH APIK Bali dan Bali Woman Crisis Centre banyak menginspirasinya dalam menyuarakan kritik terhadap sistem patriarki di Bali. Buku ini tidak hanya akan menjadi dokumentasi pribadi perupa, namun diharapkannya dapat disebarluaskan kepada para pecinta seni, kelompok perupa, dan masyarakat umum.

Masalah yang Diangkat

Karya-karya Citra Sasmita merupakan representasi krisis sosial yang dihadapi perempuan dalam ruang lingkup kultural dan sosialnya, dimana karya-karyanya tidak hanya menjadi rekaman luka psikis yang dialami oleh perempuan namun juga kekerasan fisik yang banyak ditemuinya di masyarakat Bali. Selama ini dalam ruang studio Citra banyak berkontemplasi dengan konflik yang terjadi diantara tubuh personalnya dan tubuh sosialnya. Namun, kesempatan berkolaborasi dan ikut aktif dalam kegiatan LBH Apik Bali dan Bali Woman Crisis Centre, lembaga sosial yang bergerak dalam kasus-kasus kekerasan domestik dan pelecehan seksual yang menimpa perempuan di Bali, membuat arah kekaryaannya lebih intens merepresentasikan permasalahan perempuan dalam karyanya, sehingga dalam proses berkaryanya tidak lagi berkutat dengan isu-isu personal namun telah beranjak untuk menyuarakan kritik yang lebih luas terutama dalam memperjuangkan nasib perempuan dalam diskursus seni rupa. Maka dari itu Citra tidak hanya aktif berpameran, namun juga turut aktif dalam project sosialnya seperti mengadakan workshop bersama ibu dan anak di Bangli, Lombok Utara, dan aktif memberikan pelatihan melukis kepada komunitas tuna netra di Bali. Penyusunan buku dari skripsi yang telah menganalisis perjalanan karir Citra di seni rupa oleh Aninda Dyah Ayu merupakan langkah kecil untuk mendukung visi kesenian perupa dalam membawa ideologi seni untuk perubahan sosial.

Indikator Sukses

1. Terbitnya buku "Kritik atas Budaya Patriarki dalam Seni Rupa" 2. Peluncuran buku dan diskusi 3. Pendistribusian buku di ruang yang representatif meliputi perpustakaan (umum, sekolah, universitas), komunitas seni, galeri dan museum

Dana yang Dibutuhkan

Rp.65 Juta

Durasi Proyek

9 bulan