Marsinah FM: Radio Buruh untuk Kesetaraan



MarsinahFM.png

Dian Septi Trisnanti adalah wanita berperawakan sedang yang giat memperjuangkan kesetaraan perempuan. Secara pribadi ia terdorong untuk mengajak perempuan untuk menjadi maju, berani berekspresi, belajar dan berposisi. Entah apa yang ada dibenaknya saat mengajukan permohonan hibah pada tanggal 12 September 2011 dari Forum Lintas Buruh Pabrik (FLBP) dengan ide ‘Radio Buruh Perempuan; Dari Perempuan Buruh untuk Kesetaraan

Mba Dian berjanji bahwa radio komunitas ini kelak akan dikelola dari dan bagi para buruh perempuan dengan menjadikannya sebagai corong informasi, advokasi, dan hiburan dalam kategori Keadilan dan Kesetaraan Akses terhadap Media dengan total permintaan dana sebesar 150 juta rupiah. Setelah melalui pelatihan penajaman proposal dan evaluasi anggaran untuk calon penerima hibah jumlah permintaan dana menjadi Rp. 289,750,000,-

Radio Buruh untuk Kesetaraan yang kemudian dinamakan Marsinah FM, dipilih sebagai salah satu dari 20 pemenang pemohon hibah pada pengumuman penerima hibah Cipta Media Bersama pada 8 November 2011. Alasan tim juri adalah dukungan terhadap berdirinya Radio Komunitas Buruh Perempuan adalah karena kesesuaian gagasan untuk mendukung kesetaraan akses dan kebhinekaan bermedia, sebagai tambahan upaya yang dijanjikan juga terfokus pada target populasi yang tepat yaitu** pemberdayaan kaum buruh wanita, serta memiliki potensi keberhasilan, kesinambungan, dan direplikasi di tempat lain.**

Sungguh tidak disangka oleh Mba Dian ternyata mendirikan radio komunitas di Semper, Jakarta lebih sulit dari yang diperkirakan. Awal awalnya terantuk kendala perijinan dan menara radio tidak jadi dibeli dan diakali menggunakan pipa pemancar dan mixer. Lalu kondisi lapangan memberi hadiah kejutan untuk lokasi dengan tanda tanda potensi banjir. Belum lagi ada masalah dimana gelombang untuk radio komunitas digunakan oleh radio lain yang dimiliki perusahaan yang seharusnya menggunakan ijin komersil.

Akibatnya niat menggunakan 107,7 FM pada rencana awal dimana spanduk dan logo sudah dicetak menjadi urung dilaksanakan. Akhirnya diputuskanlan menggunakan gelombang 106 FM.

Tidak cukup masalah dari luar datang masalah dari dalam, yaitu dari panitia Cipta Media sendiri yang menuntut upaya ini aktif di ranah internet dengan membuat blog, facebook, twitter dan ikut SMS Ushaidi.

Namun seluruh tantangan dijawab dan tidak membuat Marsinah FM gentar dan mengurungkan niatnya. Radio mulai siaran, blog pun dibuat dan diluncurkan, twitter dipercobakan, facebook diaktifkan.

Marsinah-gabung.png

Aktifitas pun mulai bergulir, mulai dari rapat rapat kecil, koordinasi untuk mendukung isu buruh dan perempuan, hingga program – program radio.

Acara diskusi serius seperti Rubrik Hak dan Hukum, Acara Bincang-Bincang, Perempuan Pelita hingga acara ringan radio seperti Ceritaku, Dangdung Asik, Bollywood Hits, dan Tembang Kenangan mantap dijadwalkan dari hari Senin-Jum’at pagi hari pukul 06:00 - 07:00 dan sore hari pukul 16:00 hingga 19:00 di gelombang 106FM. Setelah disiarkan acara-acara diperbaiki melalui masukan SMS para pendengarnya

Marsinah FM pun giat melakukan penguatan komunitas dengan mengadakan Sekolah Feminis yang sarat dengan diskusi, permainan komunitas untuk memperkuat kerjasama dan penyadaran hak perempuan.

Akhir kata ulasan tentang penerima hibah Marsinah FM akan kita tutup dengan mengutip ucapan penggemarnya,

Tetap Jaya di Udara dan Suarakan Aspirasi Kaum Buruh : Marsinah FM

Marsinah-tetap-Jaya-300x118.png

Tags:

Cipta Media Bersama
08 Oct 2012


October 2012 | CC BY-SA 3.0