Masyarakat Sudah Mengunduh Ringtone dan Wallpaper Sempugi, Lalu Apa?



042-Ringtone-Wallpaper-Seni-Budaya-Sulawesi-350x350-9e32dd.jpg

LSM Sempugi melihat bahwa saat ini lagu tradisional Sulawesi Selatan kurang dikenal masyarakatnya sendiri bahkan terancam punah. Hal serupa juga terjadi pada beberapa jenis atraksi budaya, obyek wisata dan petuah bijak yang mulai dilupakan karena jarang sekali diangkat. Kondisi inil akhirnya menggerakkan Sempugi untuk memproduksi konten-konten lokal dan menyebarkannya kepada masyarakat.

Ada 12 nada dering lagu tradisional Sulawesi Selatan,16 gambar objek wisata, 8 atraksi budaya dan 20 petuah bijak yang disebarkan melalui situs Sempugi. Khusus untuk lagu, Sempugi juga membuat dalam bentuk kepingan CD yang selanjutnya disebarkan ke gerai seluler di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, kelompok musik, warung kopi, kelompok pemuda, komunitas budaya serta bekerja sama dengan 22 radio komunitas. Sampai tanggal 5 Febuari 2015 total unduh baik lagu maupun gambar mencapai 5844.

Pranala unduhan dapat ditemukan di sini

Nada dering (ringtone)

Gambar (wallpaper)

Setelah masyarakat mengunduh materi tersebut, tantangan bagi Sempugi adalah mengetahui apakah masyarakat memanfaatkannya. “Kalaupun ada unduhan, tidak diketahui apakah unduhan tersebut digunakan, tidak diketahui juga apakah pemakainya menjadi suka atau tidak”, ungkap Idaman Andarmosoko selaku mentor dalam proyek Ringtone dan Wallpaper. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk meninjau kembali bagaimana cara mengetahui hasil (outcome) dan dampak dari proyek ini.

Tags:

Hillun Vilayl Napis
27 Feb 2015


February 2015 | CC BY 4.0