Pelatihan dan Dukungan Pemerintah, Kunci Keberhasilan Pengembangan OpenBTS



121-Pengadaan-Pusat-Training-Wireless-Cellular-Network-berbasis-OpenBTS-250x250.jpg

Handri Santoso sebagai pemimpin proyek pelatihan OpenBTS telah melakukan sebagian besar rencana kegiatan di bawah hibah Cipta Media Seluler. Hingga Agustus 2015 Handri dan tim sudah menyusun modul pelatihan, melakukan pelatihan untuk publik dan mahasiswa serta berdiskusi dengan pihak-pihak terkait industri telekomunikasi nirkabel (penyelenggara infrastruktur telekomunikasi, Kemenkominfo, Endaga).

Akan tetapi, beberapa rencana kegiatan, seperti mengadakan delapan sesi pelatihan untuk publik dan pengadaan peralatan penunjang pelatihan OpenBTS belum terlaksana. Terkait hal ini, Heru Tjatur dan Onno Purbo sebagai mentor mengusulkan kepada tim untuk mengajukan perpanjangan waktu pelaksanaan program. Tim juga diminta membakukan modul-modul pelatihan dan membuat sumber daya tersebut bisa diakses publik.

Menurut kedua mentor, masalah utama dalam mengembangkan teknologi OpenBTS bukan pada pelatihannya, tetapi bagaimana teknologi ini dapat digunakan oleh daerah atau kelompok masyarakat yang membutuhkan. Terlepas dari ketersedian teknologi dan sumber daya manusia, implementasi teknologi OpenBTS butuh dukungan kebijakan.

Advokasi tersebut merupakan masalah yang paling alot karena bersinggungan langsung dengan kebijakan maupun kepentingan operator seluler. Perubahan yang cepat akan terjadi bila mempunyai menteri yang berani mengambil risiko dan ingin melakukan perubahan. Namun, Heru Tjatur dan Onno Purbo percaya bahwa saat ini teknologi OpenBTS tengah berada pada momentum yang baik karena pemerintah sedang berupaya memacu penyediaan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah sulit sinyal.

Tags:

Hillun Vilayl Napis
10 Sep 2015


September 2015 | CC BY 4.0