Daerah Sulit Sinyal, Bagaimana Mengatasinya? (Bagian II)
Sulitnya mendapatkan jaringan seluler di daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) bisa diatasi dengan membangun OpenBTS. Hal inilah yang ingin dikembangkan oleh Handri Santoso melalui pelatihan OpenBTS yang diadakan di Universitas Surya Tangerang. Berikut ketentuan dalam pelatihannya.
T: Bagaimana cara ikut pelatihan ini?
J: Dengan mendaftar di http://informatics.surya.ac.id/form/view.php?id=11243. Kemudian, membuat tulisan tentang kesenjangan infrastruktur jaringan seluler di Indonesia, baik dari segi regulasi, teknologi maupun sosial budaya.
T: Tampaknya persyaratannya tidak mudah. Berapa orang yang sudah mendaftar hingga pertengahan November? Dan berapa jumlah peserta untuk tiap sesi pelatihan?
J: Sudah 170 orang yang sebagian besar berasal dari Pulau Jawa. Tiap sesi pelatihan maksimal terdiri dari 15 peserta.
T: Apakah semua pendaftar yang mengirimkan tulisan otomatis terpilih untuk mengikuti pelatihan?
J: Tidak, pendaftar akan diseleksi melalui tulisan yang dibuat, rekam jejak, lokasi mereka dan data-data yang dikirimkan. Saya, Onno Purbo dan beberapa dosen di jurusan Informatika Universitas Surya bertugas untuk menentukan siapa saja yang lolos seleksi tersebut. Kami tidak membatasi jumlah orang yang bisa ikut pelatihan selama waktu untuk melakukan pelatihan ada.
T: Pendaftar yang lolos seleksi akan dibiayai apa saja? Dan berapa lama proses belajarnya?
J: Mereka akan mendapatkan biaya transportasi, seperti tiket pesawat dan biaya penginapan. Untuk pelatihan dasar hanya membutuhkan waktu 2 hari, sedangkan pelatihan instalasi 5 hari. Lalu, jika ada peserta yang ingin mendalami OpenBTS, ia akan mendapatkan pelatihan selama sebulan dengan syarat peserta tersebut mempunyai dasar teknologi informasi.
T: Siapa yang akan memberikan pelatihan OpenBTS?
J: Dosen di Universitas Surya, Relawan Teknologi Informasi dan staf ICT Watch.
T: Apakah hasil seleksi terbuka untuk publik?
J: Ya, bisa diakses di http://www.informatics.surya.ac.id