411 - Akses Informasi – Tunarungu untuk Semua

Nama Inisiator

Gerkatin Solo

Organisasi

Gerkatin Solo

Topik

Meretas batas – kebhinekaan bermedia

Deskripsi Proyek

Pemanfaatan teknologi informasi melalui internet dan seluler adalah sarana yang tepat untuk menyebarkan dan menerima informasi yang begitu pesat berkembangnya. Sebagian komunitas tuna rungu yang populasinya ±2,5 juta di Indonesia tidak luput dari pemanfaatan teknologi ini. Tetapi kita tahu bahwa tuna rungu adalah komunitas yang unik yang selama ini terpinggirkan dalam penerimaan informasi dan komunikasi dari masyarkat. Unik karena budaya tunarungu yang mempunyai hambatan dalam pendengaran berbeda dengan non-tuna rungu terutama dalam cara berkomunikasi dimana gerakan isyarat sebagai alat komunikasinya sehingga tata bahasa Indonesia dari tuna rungu sangat berbeda (kalimatnya kacau). Untuk mengurangi kesenjangan ini dibutuhkan pihak yang memfasilitasi dan menjembatani kebutuhan tuna rungu akan haus informasi dari masyarakat demikian pula sebaliknya. Proyek yang akan dikerjakan adalah dengan pengembangan website yang sudah terbangun (gerkatinsolo.or.id) dengan menambahkan menu-menu yang memberikan kesempatan kepada tuna rungu maupun masyarakat dalam mengakses informasi untuk menciptakan masyarakat inklusif, setara dan bebas hambatan.
Pengembangan proyek itu meliputi tampilan kamus khusus tuna rungu (gambar, video, bahasa isyarat, teks khusus tuna rungu), pemuatan artikel dari tuna rungu sendiri. Artikel memuat tentang dunia tuna rungu sendiri selama ini jarang dipublikasikan untuk bisa dilihat oleh masyarakat, pemerintah dan tuna rungu sendiri dalam rangka sosialisasi dan advokasi.

Masalah yang Diangkat

Banyak tuna rungu kesulitan memahami/mengerti informasi dari masyarakat karena rendahnya penguasaan perbendaharaan kata dan tata bahasa, belum pahamnya masyarakat akan kebutuhan tuna rungu wicara dalam berkomunikasi (belum paham bahasa isyarat) dan mengakses informasi, dan minimnya informasi atau isu-isu penting yang diangkat oleh komunitas tuna rungu sendiri yang menjadi bagian dari masyarakat.

Solusi

Memberikan akses bagi tuna rungu untuk membuka kamus interaktif khusus tuna rungu yang bisa dimengerti oleh tuna rungu untuk mendefinisikan kata-kata yang belum dipahami melalui tulisan, gambar, bahasa isyarat dan video, meningkatkan kemampuan jurnalistik bagi tuna rungu melalui pelatihan kepada tuna rungu sehingga dapat memberikan kontribusi sebagai sumber informasi untuk dipublikasikan kepada masyarakat bisa berupa tulisan, foto/gambar atau video untuk menciptakan citizen journalism, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengakses informasi tentang dunia tuna rungu (penanganan dini, pendekatan, cara berkomunikasi salah satunya bahasa isyarat, kebutuhan untuk berinteraksi, pemberdayaan diri dan budaya tuna rungu) untuk menciptakan masyarakat inklusif, setara dan bebas hambatan, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat memanfaatkan media online berupa video-chat yang sangat dibutuhkan oleh tuna rungu untuk saling berinteraksi menggunakan bahasa isyarat. Kesemuanya bisa diakses melalui website gerkatinsolo.or.id. Selain itu juga diaplikasikan di facebook dan jejaring sosial lainnya, dan juga bisa diakses di mobile web.
Pihak yang diuntungkan melalui proyek ini adalah sekitar 10% dari ± 2,5 juta penduduk tuna rungu di Indonesia bisa mengakses informasi dari website ini, sekitar 5% masyarakat di Indonesia dan lainnya dapat memanfaatkan site ini untuk mengenali budaya dan potensi-potensi yang dimiliki oleh tuna rungu dan belajar berinteraksi, dan sedikitnya 100 instansi pemerintah, organisasi-organisasi dan masyarakat di Indonesia (yang mana dalam program sasaran difabel khususnya tuna rungu) mendapatkan informasi untuk keperluan program pemberdayaan yang selama ini terbatas.

Target

- Sekitar 10% dari ± 2,5 juta penduduk tuna rungu di Indonesia bisa mengakses informasi dari website ini.' - Sekitar 5% masyarakat di Indonesia dan lainnya dapat memanfaatkan site ini untuk mengenali budaya dan potensi-potensi yang dimiliki oleh tuna rungu dan belajar berinteraksi. - Sedikitnya 100 instansi pemerintah, organisasi-organisasi dan masyarakat di Indonesia (yang mana dalam program sasaran difabel khususnya tuna rungu) mendapatkan informasi untuk keperluan program pemberdayaan yang selama ini terbatas.

Indikator Sukses

Hasil karya tuna rungu berupa tulisan, gambar, foto, video melalui pelatihan jurnalistik di Solo dan Yogyakarta.
Pengunggahan update blog hasil hasil karya tuna rungu sendiri dari Solo dan Yogya yang dapat mengembangkan imajinasi dan kreativitas berupa tulisan, gambar, video dan foto. Hasil karya mereka juga di-link di website gerkatin Solo.
Bertambahnya komentar-komentar atau respon yang ditanggapi oleh tuna rungu di website yang dibuat oleh masyarakat.
Jumlah kunjungan di daftar hadir untuk belajar bahasa isyarat di markas Gerkatin bertambah (kunjungan offline).
Jumlah kunjungan yang diakses melalui website gerkatinsolo.or.id juga aplikasi lain (facebook, twitter, blog, dll).
Secara tidak langsung terbentuk relawan bahasa isyarat dari non-tuna rungu pasca kursus belajar isyarat.

Lokasi

Surakarta

Dana yang Dibutuhkan

265 Juta Rupiah

Durasi Proyek

April 2012 – Maret 2013