493 - RONDA: Ngeronda Internet Rame-Rame!

Nama Inisiator

Universitas Multimedia Nusantara

Organisasi

Universitas Multimedia Nusantara

Topik

Pemantauan media

Deskripsi Proyek

Seperti halnya kegiatan ronda keliling kampung di lingkungan tempat kita tinggal, RONDA: User Generated Internet Content Filtering adalah suatu sistem pendukung gerakan internet sehat dan aman yang melibatkan swadaya masyarakat. Ruang lingkup RONDA tidak hanya sebatas pemblokiran akses melainkan juga sebagai sarana edukasi internet sehat & aman. Konsep pengembangan RONDA terdiri dari 2 komponen utama yaitu RONDA Desktop Client dan situs RONDAWEB.
RONDA Desktop Client adalah aplikasi desktop untuk melakukan pemblokiran situs yang melibatkan peran serta aktif penggunanya baik dalam instalasi, konfigurasi, maupun pelaporan situs yang mengandung konten negatif. Teknologi yang digunakan dalam RONDA Desktop Client mendukung kegiatan filtering dalam menyaring situs negatif dan caching untuk menghemat penggunaan bandwidth. RONDA Desktop Client juga menggunakan Web Browser Plugin sebagai salah satu interface bagi pengguna untuk melaporkan URL yang diakses. Diluar pemblokiran situs, RONDA Desktop Client juga Fitur caching akan menghemat penggunaan bandwidth sehingga pengaksesan internet akan terasa lebih nyaman dan cepat.
RONDAWEB dibangun menggunakan konsep Web 2.0 untuk melakukan edukasi melalui blog serta menampilkan statistik yang terkait penggunaan Ronda secara interaktif – seperti jumlah pengguna, demografi pengguna, dll yang dapat dimanfaatkan sebagai penelitian. RONDA dirancang untuk memotivasi penyaringan konten dari sisi pengguna (client) yang nantinya preferensi saringan dapat dibagi ke masyarakat luas.

Masalah yang Diangkat

Situs berkonten negatif semakin marak di internet, namun usaha pemblokiran situs saat ini yang dilakukan oleh ISP masih memiliki beberapa kelemahan. Penyaringan konten (content filtering) akan menambah beban di ISP sehingga mempengaruhi kecepatan serta QoS, selain itu masyarakat pun tidak terdidik untuk memiliki kesadaran berinternet secara sehat dan aman. Tanpa peran aktif pengguna, tidak mungkin terbangun database situs negatif yang lengkap dan akurat (hasil false positive minimal). Sampai saat ini belum banyak aplikasi yang memberikan kemudahan dalam proses pelaporan (biasanya hanya mengandalkan penggunaan email). Preferensi situs negative atau tidak merupakan pilihan dari pengguna. Beberapa situs yang mungkin secara umum seperti Facebook atau twitter dapat dianggap kurang cocok bagi sebuah komunitas. Pemblokiran situs yang dilakukan seyogyanya memperhatikan hal tersebut. Proses penyaringan konten mengkonsumsi sumber daya komputer dan akan berpengaruh terhadap kecepatan akses terhadap suatu situs. Atas dasar hal tersebut, harus diperhatikan tehnik content filtering yang cepat dan efisien.

Solusi

Hemat kami, penyaringan konten pada sisi pengguna (desktop) adalah solusi yang lebih baik daripada penyaringan konten pada level ISP. Masyarakat akan terdidik untuk lebih dewasa dan proaktif dalam menyikapi konten negatif yang beredar di internet. ISP pun tidak perlu menyediakan sumber daya tambahan untuk penyaringan konten .
Dengan terintegrasi pada web browser, proses pelaporan dapat dilakukan hanya dengan mudah. Teknik ini juga membuat pengguna lebih nyaman dan turut aktif dalam melakukan pelaporan.
Pembagian level akses dalam pemblokiran situs adalah solusi sehingga pengguna dewasa masih memiliki keleluasaan untuk mengakses situs-situs yang terlarang bagi pengguna anak-anak. Sistem autentikasi tersebut juga dapat diadopsi untuk perkantoran atau organisasi lain.
Untuk keperluan penelitian lebih lanjut serta pengembangan sistem, RONDAWEB akan dibangun tidak hanya sebagai repositori daftar blacklist melainkan juga sebagai pengolah data untuk menampilkan statistika pengguna, melihat preferensi filter untuk pengguna dengan demografi yang sama dan informasi lain yang berguna bagi kami ataupun khalayak luas.
Pihak yang akan menerima manfaat dari proyek ini adalah seluruh pengguna Internet di Indonesia baik dalam lingkup keluarga, sekolah, universitas, maupun perkantoran.

Target

Seperti halnya kegiatan ronda keliling kampung di lingkungan tempat kita tinggal, RONDA: User Generated Internet Content Filtering adalah suatu sistem pendukung gerakan internet sehat dan aman yang melibatkan swadaya masyarakat. Ruang lingkup RONDA tidak hanya sebatas pemblokiran akses melainkan juga sebagai sarana edukasi internet sehat & aman. Konsep pengembangan RONDA terdiri dari 2 komponen utama yaitu RONDA Desktop Client dan situs RONDAWEB. RONDA Desktop Client adalah aplikasi desktop untuk melakukan pemblokiran situs yang melibatkan peran serta aktif penggunanya baik dalam instalasi, konfigurasi, maupun pelaporan situs yang mengandung konten negatif. Teknologi yang digunakan dalam RONDA Desktop Client mendukung kegiatan filtering dalam menyaring situs negatif dan caching untuk menghemat penggunaan bandwidth. RONDA Desktop Client juga menggunakan Web Browser Plugin sebagai salah satu interface bagi pengguna untuk melaporkan URL yang diakses. Diluar pemblokiran situs, RONDA Desktop Client juga Fitur caching akan menghemat penggunaan bandwidth sehingga pengaksesan internet akan terasa lebih nyaman dan cepat. RONDAWEB dibangun menggunakan konsep Web 2.0 untuk melakukan edukasi melalui blog serta menampilkan statistik yang terkait penggunaan Ronda secara interaktif – seperti jumlah pengguna, demografi pengguna, dll yang dapat dimanfaatkan sebagai penelitian. RONDA dirancang untuk memotivasi penyaringan konten dari sisi pengguna (client) yang nantinya preferensi saringan dapat dibagi ke masyarakat luas.

Indikator Sukses

Aplikasi dapat berfungsi dengan baik (filtering, reporting, caching), respon positif minimal 70% dari jumlah pengguna, jumlah pengguna RONDA Desktop Client yang tinggi, jumlah pelaporan situs negatif yang tinggi, dan jumlah pengunjung RONDAWEB

Lokasi

Salatiga

Dana yang Dibutuhkan

500 juta rupiah

Durasi Proyek

Oktober 2011 – Oktober 2012 (1 Tahun)