675 - Jaringan SIAR Jogja Memantau Media

Nama Inisiator

Saluran Informasi Akar Rumput Yogyakarta (SIAR Yogyakarta)

Organisasi

Saluran Informasi Akar Rumput Yogyakarta (SIAR Yogyakarta)

Topik

Kebebasan dan etika bermedia

Deskripsi Proyek

Saluran Informasi Akar Rumput (SIAR) Yogyakarta akan menumbuhkan jaringan komunitas kritis atas media di 14 wilayah siar radio komunitas anggota SIAR. Melalui Produk – produk audio berupa Iklan Layanan Mayarakat (ILM), Berita, Feature, Talkshow, dan buletin 14 radio komunitas akan memasok pengetahuan bagi warga terkait literasi media. SIAR akan bekerjasama dengan pihak pemerhati media seperti Masyarakat Peduli Media dan akademisi untuk menyelenggarakan Workshop dan FGD untuk memperkaya dan memperkuat komunitas kritis atas media. SIAR bersama Jaringan Komunitas Kritis Atas Media (KKAM) melakukan monitoring media dengan sistem monitoring yang diinisiasi dari proses workshop. Temuan KKAM menjadi data yang diadvokasikan kepada KPID dan Dewan Pers yang juga mendesain kondisi ideal media bagi terjaganya akal sehat warga dan bangsa Indonesia

Masalah yang Diangkat

Perkembangan media 2 dekade terakhir memang menakjubkan di Indonesia. Tumbuhnya koran,televisi, radio, dan media online di level lokal hingga nasional di satu sisi memang mendorong pertumbuhan ekonomi namun di sisi lain ada bom waktu yang tersaji di depan mata. Media tanpa penumbuhan ruang kritis warga atas media sama saja memberikan pembenaran dugaan opera Nazarudin di atas pesawat jet yang bisa jadi ada proses cuci otak sehingga meniadakan akal sehat. Serangan kapitalisme media yang ternyata hanya dikuasai oleh beberapa raksasa kapital yang juga berhasil menyandera UU Penyiaran kalau tidak ada elemen masyarakat yang mencermati bukan tidak mungkin akan membajak akal sehat bangsa ini.
Produk – produk kepenyiaran dan penerbitan yang terpasung perang raksasa kapitalisme telah menguasai keseharian bangsa ini tanpa memberikan nafas segar bagi tumbuhnya ruang kritis terhadap media itu sendiri. KPI dan Dewan Pers sebagai lembaga negara independen-pun sama seperti produk regulasi hasil kompromi politik yang tidak jauh dari aroma rebutan raksasa kapital. Tiap detik tayangan dan terbitan media selalu dihela oleh nafas juragan. Target rating tinggi yang dapat memanggil serangan iklan komersil jadi panglima. Seluruh sajian tayangan melulu berkiblat pada ukuran target iklan. Konfigurasi tidak sehat perang media menghantui pendidikan karakter bangsa. Pertanyaan kritis yang muncul kemudian adalah : dimanakah si kerdil akal sehat kini berada?

Solusi

Perkembangan media 2 dekade terakhir memang menakjubkan di Indonesia. Tumbuhnya koran,televisi, radio, dan media online di level lokal hingga nasional di satu sisi memang mendorong pertumbuhan ekonomi namun di sisi lain ada bom waktu yang tersaji di depan mata. Media tanpa penumbuhan ruang kritis warga atas media sama saja memberikan pembenaran dugaan opera Nazarudin di atas pesawat jet yang bisa jadi ada proses cuci otak sehingga meniadakan akal sehat. Serangan kapitalisme media yang ternyata hanya dikuasai oleh beberapa raksasa kapital yang juga berhasil menyandera UU Penyiaran kalau tidak ada elemen masyarakat yang mencermati bukan tidak mungkin akan membajak akal sehat bangsa ini.
Perkembangan media 2 dekade terakhir memang menakjubkan di Indonesia. Tumbuhnya koran,televisi, radio, dan media online di level lokal hingga nasional di satu sisi memang mendorong pertumbuhan ekonomi namun di sisi lain ada bom waktu yang tersaji di depan mata. Media tanpa penumbuhan ruang kritis warga atas media sama saja memberikan pembenaran dugaan opera Nazarudin di atas pesawat jet yang bisa jadi ada proses cuci otak sehingga meniadakan akal sehat. Serangan kapitalisme media yang ternyata hanya dikuasai oleh beberapa raksasa kapital yang juga berhasil menyandera UU Penyiaran kalau tidak ada elemen masyarakat yang mencermati bukan tidak mungkin akan membajak akal sehat bangsa ini.
SIAR Yogyakarta yang merupakan jejaring 14 radio komunitas yang ada di 5 kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bergumul dalam kegelisahaan ketiadaan ruang kritis warga atas media tersebut. Melalui Projek ini SIAR akan menumbuhkan gerakan pembangunan ruang kritis pemirsa,pendengar, dan pembaca dimulai dari komunitas dimana tiap radio komunitas berada. Ranah pengorganisasian komunitas warga kritis terhadap media akan dibangun sebagai basis kekuatan di 14 titik model. Komunitas warga kritis ini akan disuplay pengetahuan media dan advokasi pemantauan media melalui produk-produk audio dan buletin yang akan diproduksi oleh SIAR dan didistribusikan melalui jaringan radio komunitasnya. Literasi media ini akan menjadi energi terbarukan ruang kritis atas media. Di ranah advokasi,jejaring komunitas warga kritis atas media akan dipertemukan kepada Dewan Pers dan KPID untuk menyampaikan temuan dan aspirasi untuk monitoring media. Dengan bertemunya Dewan Pers dan KPID dengan Komunitas Kritis atas Media ini akan dideseminasikan kondisi ideal media bagi warga sehingga akal sehat bangsa dapat terjaga.
Yang diuntungkan:
Warga secara luas yang akan diuntungkan dari projek ini karena literasi media di warga akan meningkat dan budaya penumbuhan ruang kritis atas media akan terbangun dengan inisiasi oleh projek ini. KPID dan Dewan Pers akan mendapatkan mitra strategis yakni munculnya semakin banyak komunitas kritis atas media.SIAR sebagai jaringan radio komunitas di DIY juga akan memperoleh keuntungan dalam hal penguatan eksistensi bermedia komunitas.

Target

Perkembangan media 2 dekade terakhir memang menakjubkan di Indonesia. Tumbuhnya koran,televisi, radio, dan media online di level lokal hingga nasional di satu sisi memang mendorong pertumbuhan ekonomi namun di sisi lain ada bom waktu yang tersaji di depan mata. Media tanpa penumbuhan ruang kritis warga atas media sama saja memberikan pembenaran dugaan opera Nazarudin di atas pesawat jet yang bisa jadi ada proses cuci otak sehingga meniadakan akal sehat. Serangan kapitalisme media yang ternyata hanya dikuasai oleh beberapa raksasa kapital yang juga berhasil menyandera UU Penyiaran kalau tidak ada elemen masyarakat yang mencermati bukan tidak mungkin akan membajak akal sehat bangsa ini. Perkembangan media 2 dekade terakhir memang menakjubkan di Indonesia. Tumbuhnya koran,televisi, radio, dan media online di level lokal hingga nasional di satu sisi memang mendorong pertumbuhan ekonomi namun di sisi lain ada bom waktu yang tersaji di depan mata. Media tanpa penumbuhan ruang kritis warga atas media sama saja memberikan pembenaran dugaan opera Nazarudin di atas pesawat jet yang bisa jadi ada proses cuci otak sehingga meniadakan akal sehat. Serangan kapitalisme media yang ternyata hanya dikuasai oleh beberapa raksasa kapital yang juga berhasil menyandera UU Penyiaran kalau tidak ada elemen masyarakat yang mencermati bukan tidak mungkin akan membajak akal sehat bangsa ini. SIAR Yogyakarta yang merupakan jejaring 14 radio komunitas yang ada di 5 kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bergumul dalam kegelisahaan ketiadaan ruang kritis warga atas media tersebut. Melalui Projek ini SIAR akan menumbuhkan gerakan pembangunan ruang kritis pemirsa,pendengar, dan pembaca dimulai dari komunitas dimana tiap radio komunitas berada. Ranah pengorganisasian komunitas warga kritis terhadap media akan dibangun sebagai basis kekuatan di 14 titik model. Komunitas warga kritis ini akan disuplay pengetahuan media dan advokasi pemantauan media melalui produk-produk audio dan buletin yang akan diproduksi oleh SIAR dan didistribusikan melalui jaringan radio komunitasnya. Literasi media ini akan menjadi energi terbarukan ruang kritis atas media. Di ranah advokasi,jejaring komunitas warga kritis atas media akan dipertemukan kepada Dewan Pers dan KPID untuk menyampaikan temuan dan aspirasi untuk monitoring media. Dengan bertemunya Dewan Pers dan KPID dengan Komunitas Kritis atas Media ini akan dideseminasikan kondisi ideal media bagi warga sehingga akal sehat bangsa dapat terjaga.

Indikator Sukses

Dampak dari projek ini dapat diukur dengan munculnya 14 komunitas kritis atas media yang berketrampilan mengelola literasi media. Munculnya mekanisme monitoring media dan minimal 10 temuan hasil monitoring warga tersampaikan dalam audiensi dengan KPID dan Dewan Pers. Hasil Diseminasi kondisi ideal media bagi terjaganya akal sehat bangsa juga akan menjadi capaian dari projek ini.

Lokasi

Kota, Yogyakarta

Dana yang Dibutuhkan

250 Juta Rupiah

Durasi Proyek

Pemantauan media