692 - Kebangkitan Pancasila / Reviving Pancasila

Nama Inisiator

ECCO Films Indonesia

Organisasi

ECCO Films Indonesia

Topik

Meretas batas – kebhinekaan bermedia

Deskripsi Proyek

Proyek ini adalah sebuah program (serial) dokumenter berdurasi 30 menit yang menampilkan kasus-kasus praktek Pancasila di masyarakat Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan slogannya “Bhinekka Tunggal Ika” seharusnya dijadikan pedoman bagi para warga negara (termasuk dan bahkan terutama, pemerintah). Tanpa memahami kesetaraan, Negara Indonesia yang kaya dengan banyak budaya, tradisi, dan kepercayaan; dapat dengan mudah terpecah belah.

Para pelajar sekolah telah diperkenalkan pada Pancasila semenjak dari bangku SD, dengan harapan mereka dapat mempraktekan nilai-nilai ideologi tersebut di masa depan, saat mereka memasuki dunia yang “sesungguhnya”. Tetapi saat kita melihat ke sekeliling kita sekarang, hampir tidak tampak jejak pedoman tersebut. Dengan begitu, contoh apakah yang telah kita berikan untuk generasi penerus bangsa?

Program dokumenter ini ditujukan untuk merefleksikan dan menghidupkan kembali Pancasila. Program ini akan mempersembahan contoh-contoh di mana Warga Negara Indonesia telah sukses atau gagal dalam menerapkan prinsip Pancasila di dalam kehidupan mereka. Program ini akan mengangkat cerita yang tragis, tetapi juga cerita yang dapat menggugah inspirasi. Program ini dapat mengingatkan Warga Negara Indonesia, para penduduk sekaligus pemerintah, mengapa Pancasila dibuat dan betapa Pancasila masih sangat dibutuhkan dan relevan dengan kehidupan kita di masa sekarang dan yang akan datang.

Masalah yang Diangkat

Masih ada banyak masalah di Indonesia yang belum terselesaikan: pelanggaran hak asasi manusia, diskriminasi terhadap kelompok masyarakat tertentu, juga kasus-kasus korupsi. Beberapa di antaranya terbuka untuk diketahui oleh masyarakat umum, tetapi tidak sedikit juga informasi yang hanya tersedia untuk kalangan tertentu. Kenyataan yang ada telah membuat Warga Negara Indonesia percaya bawa Pancasila telah usang, tidak berguna dan mati. Kekacauan ini menimbulkan sikap skeptis dan pesimis terhadap pemerintah dan seluruh instansi yang berhubungan dengan pemerintah, termasuk dewan perwakilan yang sesungguhnya bertanggungjawab untuk menyuarakan dan memperjuangkan kebutuhan dan harapan rakyat agar dapat menaikkan taraf hidup dari para penduduk secara adil dan beradab.

Sebagai penduduk yang kritis dan nasionalis, kita tidak seharusnya menyerah begitu saja kepada kenyataan pahit ini. Kita semua berkewajiban untuk membuka mata dan saling peduli terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi kepada penduduk yang lain, sesama warga negara. Dengan begitu, kita telah mengambil langkah pertama menuju perbaikan.

Solusi

Program ini akan mengambil cerita dengan potensi dokumenter yang kuat. Film-film tersebut akan menampilkan dua sudut pandang: “pemberi” dan “penerima”, “pelaku” dan “korban”. Di dalam program ini, kami akan memberikan kedua belah pihak kesempatan yang setara dalam memperlihatkan sudut pandang mereka. Para pembuat film tidak akan berpihak kepada pihak manapun. “Hakim”nya nanti, disadari maupun tidak, adalah para penonton, yaitu masyarakat umum.

Gaya bertutur program ini adalah TV realitas. Kami akan menggunakan semua materi yang kami dapatkan. Siapapun dapat memberikan pernyataan mengenai topik yang diangkat, atau menolak untuk memberikan pernyataan.

Kami juga akan mengarsipkan program ini di sebuah situs forum (online) untuk umum. Di dalam forum ini, pengunjung juga bisa memberikan komentar dan kritik mereka terhadap program yang dibuat; atau memberikan usulan topik yang dianggap pantas mendapatkan perhatian publik. Ruang interaktif ini akan memfasilitasi penonton untuk memberi tanggapan kepada pembuat film, sekaligus kepada para sesama penonton.
Yang diuntungkan:
Seluruh warga negara Indonesia, di mana pun mereka berada.

Hal ini dapat dicapai karena program ini akan ditayangkan di TVRI sebagai stasiun TV publik (dengan jangkauan paling luas di Indonesia). Selain itu, program ini juga akan disertai dengan situs forum, yang akan terbuka untuk umum, di internet (dengan jangkauan dunia).

Target

Program ini akan mengambil cerita dengan potensi dokumenter yang kuat. Film-film tersebut akan menampilkan dua sudut pandang: “pemberi” dan “penerima”, “pelaku” dan “korban”. Di dalam program ini, kami akan memberikan kedua belah pihak kesempatan yang setara dalam memperlihatkan sudut pandang mereka. Para pembuat film tidak akan berpihak kepada pihak manapun. “Hakim”nya nanti, disadari maupun tidak, adalah para penonton, yaitu masyarakat umum.
Gaya bertutur program ini adalah TV realitas. Kami akan menggunakan semua materi yang kami dapatkan. Siapapun dapat memberikan pernyataan mengenai topik yang diangkat, atau menolak untuk memberikan pernyataan.
Kami juga akan mengarsipkan program ini di sebuah situs forum (online) untuk umum. Di dalam forum ini, pengunjung juga bisa memberikan komentar dan kritik mereka terhadap program yang dibuat; atau memberikan usulan topik yang dianggap pantas mendapatkan perhatian publik. Ruang interaktif ini akan memfasilitasi penonton untuk memberi tanggapan kepada pembuat film, sekaligus kepada para sesama penonton.

Indikator Sukses

Rating televisi dan tanggapan langsung melalui website bisa menunjukkan keberhasilan program tersebut.

Lokasi

Jakarta

Dana yang Dibutuhkan

6,6 Miliar Rupiah

Durasi Proyek

Delapanbelas bulan untuk membuat program satu tahun (52 episode) dengan potensi untuk berlanjut ke tahun-tahun berikutnya. [Untuk tahun pertama, program ini akan dibuat dengan bantuan dana dari Cipta Media Bersama. Untuk tahun-tahun berikutnya, program ini semestinya mendapatkan dukungan, baik dari sponsor, media maupun instansi pemerintah.]