760 - Website Komunitas Bagi Pemberdayaan Buruh Migran

Nama Inisiator

Mayolisia Indah Budi Ekayanti

Organisasi

NA

Topik

Keadilan dan kesetaraan akses terhadap media

Deskripsi Proyek

Terbatasnya lapangan kerja, kemiskinan dan hasrat untuk memperoleh penghidupan yang lebih baik telah mendorong jutaan orang desa bekerja di luar negeri. Efeknya adalah desa menjadi kosong. Desa hanya dihuni oleh para orang lansia (lanjut usia) dan anak-anak usia sekolah. Anak-anak harus tumbuh dan berkembang tanpa bimbingan langsung orangtua. Melalui proyek ini, kami ingin membangun media informasi dan komunikasi (website) bagi komunitas buruh migran. Selain itu, proyek ini juga akan dilakukan pelatihan membuat dan memanfaatkan website kepada komunitas buruh migran. Dengan website, komunitas buruh migran dapat menceritakan persoalan, pengalaman, harapan dan saran mereka sebagai buruh migran atau keluarga buruh migran. Mulai dari perekrutan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan, selama bekerja di luar negeri, setelah bekerja di luar negeri.
Dengan website, para buruh migran atau keluarga buruh migran tidak lagi bergantung pada media konvensional untuk menceritakan pengalamannya. Detil-detil dan keunikan dari pengalaman sebagai buruh migran dapat diceritakan. Isu buruh migran akan selalu hangat, karena tidak hanya diberitakan ketika ada kasus. Lokasi dari proyek ini adalah desa-desa yang menjadi kantong buruh migran. Antara lain desa di Sukabumi, Indramayu dan Brebes.

Masalah yang Diangkat

Isu buruh migran (TKI) selalu menjadi perbincangan ketika seorang TKI berhadapan dengan masalah atau hukum di tempatnya bekerja. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, kasus-demi kasuspun ‘menguap’ begitu saja. Seakan ‘tertelan’ pemberitaan atau isu lain. Padahal kasus atau masalah yang sebelumnya menjadi head line hampir seluruh media massa belum selesai. Dengan proyek ini, kami inginTKI, mantan TKI dan keluarganya dapat menginformasikan persoalan-persoalan seputar TKI. Mulai dari proses rekrutmen, persiapan penempatan, saat ditempatkan hingga purna penempatan atau ketika mereka kembali ke kampung halaman. Sebab masalah TKI begitu kompleks, tidak sebatas apa yang menjadi head line media massa

Solusi

– Akan membangun ‘rumah informasi’ di desa yang menjadi kantong TKI dengan menyediakan fasilitas internet.
– Membuat website untuk TKI mantan TKI dan Keluarga TKI
– Memberika pelatihan membuat dan memanfaatkan website
– Memberikan pelatihan penulisan jurnalistik kepada TKI, mantan TKI dan keluarganya
– Mendorong TKI mantan TKI dan keluarganya untuk menuliskan cerita atau pengalamannya menjadi TKI dan dinamika hidup di kampung TKI kemudian mengunggah cerita tersebut melalui website

Pihak yang diuntungkan adalah komunitas TKI dan TKI pada umumnya, pihak-pihak yang memiliki perhatian kepada isu buruh migran dan masyarakat yang lebih luas. Lokasi tempat pelaksaan proyek ini adalah desa yang menjadi kantong TKI. Desa-desa tersebut berada di Indramayu, Sukabumi dan Brebes

Target

"Yang akan diuntungkan adalah komunitas TKI dan TKI pada umumnya, pihak-pihak yang memiliki perhatian kepada isu buruh migran dan masyarakat yang lebih luas.

Lokasi yang menjadi tempat pelaksaan proyek ini adalah desa yang menjadi kantong TKI. Desa-desa tersebut berada di Indramayu, Sukabumi dan Brebes."

Indikator Sukses

1) komunitas TKI, mantan TKI dan keluarganya mampu menggunakan dan memanfaatkan website sebagai sarana untuk menceritakan pengalaman mereka, 2) banyaknya TKI yang menjadikan informasi yang ada di website sebagai rujukan, 3)diseminasi informasi yang luas tentang TKI. Dimana cerita-cerita unik atau yang khas tentang TKI tersebar kepada masyarakat luas

Lokasi

Jakarta

Dana yang Dibutuhkan

550 Juta Rupiah

Durasi Proyek

November 2011 – November 2012 (satu tahun)