1156 - Revitalisasi Masyarakat Jelekong

Nama Inisiator

Dian Handayani

Bidang Seni

seni_rupa

Pengalaman

25 tahun

Contoh Karya

porto.jpg

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Menghidupkan kembali semangat dan potensi masyarakat jelekong dengan membentuk, membangun dan mengembangkan industri kreatif yang teorganisir dibawah naugan paguyuban/yayasan/organisasi jelas yang dapat menyatukan masyarakat Jelekong untuk bersama-sama gotong-royong memajukan pariwisata kampung jelekong yang khas dan kaya akan beragamnya seni budayanya. Industri kreatif akan berfokus terhadap kearifan lokal masyarakat yang menggunakan cara yang kreatif dan menggunakan media baru. Contohnya membuat kursus pendidikan seni budaya sehingga kearifan lokal seni budaya dapat ditularkan ke masyarakat luar, membuat produk handcfart sebagai oleh-oleh khas jelekong, mengadakan festival seni budaya untuk menyuarakan keberadaan kampung jelekong sebagai kampung seni budaya, dapat menunjukan keahlian keluar kampung jelekong dan banyak lagi hal dapat dikembangkan jika terbentuk suatu perkumpulan untuk memanajemen masyarakat. Sehingga tak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat akan kelestarian seni dan budaya, tapi juga membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Serta mengadakan pelatihan dan workshop merupakan hal penting untuk menambah wawasan masyarakat agar dapat terus maju dan berkembang. Workshop dapat berupa mendatangkan ahli/mentor yang telah sukses. Sehingga yang sudah aktif berkarya dapat lebih kreatif dan terbuka, yang pengangguran atau tidak aktif berkarya dapat tertarik kembali untuk berkarya. Mengadakan workshop yang dapat memotivasi masyarakat untuk mengembangkan potensi kampung jelekong sebagai kampung seni budaya.

Latar Belakang Proyek

Jelekong dikenal sebagai kampung seni budaya, berlokasi di Kelurahan Baleendah Kab. Bandung. Jelekong terkenal dengan masyarakatnya yang mayoritas berprofesi sebagai pelukis. Selain itu, banyak juga seni budaya yang berada dijelekong seperti wayang, jaipong, sisingaan, karawitan dll. Dahulu hampir 2000 orang yang berprofesi sebagai perupa, namun seiring jaman banyaknya industri berkembang didaerah Baleendah. Masyarakat lebih memilih berprofesi sebagai buruh pabrik dibandingkan perupa. Dan kini hanya 600 perupa dan 2 perempuan yang aktif berkarya. Saya adalah salah satu dari perupa perempuan tersebut yang merasakan kekhawatiran akan kelestarian senibudaya di tanah Jelekong. Jelekong membutuhkan revitalisasi dan pendobrakan untuk merubah perspektif masyarakat. Banyaknya potensi yang dapat dikembangkan, dengan menghidupkan kembali seni budaya di masyarakat sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan perekonomian masyarakat lokal. Salah satu upayanya adalah dengan membentuk dan membangun industri kreatif berbasis kearifan lokal yang dapat merangkul semua masyarakat dengan menyatukan berbagai kesenian di Jelekong. Selain itu, masyarakat Jelekong memiliki keterbatasan ilmu untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas. Kebanyakan masyarakat dikenal sebagai pengrajin dibandingkan seniman, lukisan yang dibuat cenderung sama. Dan mereka sulit menjual suatu karya sebagai seniman dibandingkan pengrajin, karena itu hasil karya otentik penuh kreatifitas sulit terjual karena harga yang mahal. Untuk itu dibutuhkanya workshop dan pelatihan senibudaya maupun manajemen bisnis.

Masalah yang Diangkat

1. Menurunya kesadaran masyarakat Jelekong terhadap seni budaya dan kearifan lokal masyarakat. Populasi seniman yang berkurang dari tahun ke tahun menyisakan dua perupa perempuan yang masih aktif berkarya. Kurangnya manejemen masyarakat hingga perupa banyak yang berdiri sendiri dan saling bersaing, mereka yang tidak memiliki ilmu marketing atau bisnis akan menggulung bisnis kreatif mereka dan memilih sebagai buruh pabrik ataupun ibu rumah tangga atau bahkan pengangguran. Kebanyakan masyarakat memang adalah menengah kebawah. Selain membutuhkan motivasi dan kesadaran akan meningkatkan kelestarian budaya, namun dibutuhkan juga lapangan pekerjaan dan fasilitas untuk memajukan kampung ini. Sebagai perempuan tidak menyulutkan semangat saya untuk mendobrak perspektif masyarakat dan menjadi prionir untuk menyatukan masyarakat. Banyak juga perempuan yang lebih memilih diam berkarya dan menjadi ibu rumah tangga, masalah ini harus diatasi. Perempuan menjadi prionir diharapkan menjadi motivasi perempuan lain untuk berkarya kembali. 2. Keterbatasan ilmu yang dimiliki masyarakat Jelekong merupakan faktor utama sulitnya untuk berkembang dan maju. Karena ilmu yang dimiliki cenderung yang hanya ada dilingkungan Jelekong yang dipelajari secara turun menurun, jarang sekali masyarakat yang berusaha untuk bersekolah tinggi mendalami seni budaya maupun menejemen bisnis. Dan jarang juga masyarakat berusaha belajar keluar Jelekong untuk menambah ilmu dan wawasan untuk mengembangkan kampung seni budaya Jelekkong ini.

Indikator Sukses

1. Terbentuknya paguyuban/yayasan/organisasi yang dapat merangkul berbagai macam kesenian dan berbagai latarbelakang masyarakat jelekong. Dengan terbentuknya suatu perkumpulan jelas yang dapat mewadahi dan menajemen masyarakat yang berdiri sendiri-sendiri. Dengan mempunyai suatu visi misi yang sama hingga dapat menyatukan masyarakat untuk bersama-sama bergotongroyong memajukan dan mengembangkan potensi wisata kampung seni budaya Jelekong. Terbukanya lapangan kerja yang dapat meningkatkan perekonomian sekaligus melestarikan seni dan budaya dengan membangun industri kreatif. 2. Dengan adanya workshop dan pelatihan dapat meningkatkan jumlah seniman ataupun perupa terutama perempuan di Jelekong. Meningkatnya wawasan dan kreatifitas masyarakat untuk memajukan kampung Jelekong sebagai kampung seni budaya. Diharapkan jelekong menjadi salah satu kampung percontohan yang menjadi desa wisata dengan “menjual” kearifan lokal dan kreatifitas seni budaya yang beragam.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.200 Juta

Durasi Proyek

8 bulan