1159 - Look, Listen and Feel; Ende

Nama Inisiator

Putri Fidhini

Bidang Seni

seni_rupa

Pengalaman

6 Tahun

Contoh Karya

Contoh Karya_Cipta Media Ekspresi_Look,Listen and Feel; Ende.pdf

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Look, Listen, and Feel; Ende adalah sebuah projek kolaborasi antara 3+ perempuan dari bidang seni yang berbeda; perupa yang juga seorang desainer pakaian perempuan, komposer, penulis sastra dan penenun. Dengan berbekal ilmu dan pengalaman di bidang masing-masing, kami mencoba berkolaborasi dengan berlandas penelitian mengenai stigma dan peran perempuan sebagai ibu rumah tangga sekaligus pekerja dalam melihat pengertian ‘memimpin’ di tengah budaya patriarki. Projek yang berlokasi di Wolofeo, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende ini, bertujuan untuk membuka beragam kemungkinan pertukaran budaya diantara ketiga kolaborator dengan para perempuan di daerah tersebut. Dengan menggunakan keahlian di masing-masing bidang, ketiga kolaborator pendatang akan mengumpulkan data yang akan dielaborasi ke dalam bentuk, suara dan tulisan yangmemanfaatkan diantaranya proses menenun; simbol-simbol pada kain tenun, suara yang timbul dari gesekan alat tenun dan kemungkinan lainnya yang diperoleh dari hasil olah ide bersama para perempuan di Kabupaten Ende. Keseluruhan hasil karya kolaborator dan prosesnya akan dimuat dalam bentuk video campaign mengenai sosok perempuan dan peran “ganda”nya di Kab. Ende. Dengan menggabungkan elemen bentuk rupa, suara dan tulisan kami berharap projek ini menjadi sebuah eksperimen berkesenian yang kuat, tidak hanya untuk para kolaborator namun untuk masyarakat Ende dan masyarakat luar yang lebih luas dalam memandang citra perempuan di Ende.

Latar Belakang Proyek

Memiliki kegelisahan yang sama dan berpayung di bawah seni dan budaya, membawa kami – ketiga kolaborator dari tiga bidang seni yang berbeda untuk bekerjasama dan menciptakan sebuah karya seni kolaborasi yang berlandas pada elaborasi ide dan riset lapangan. Dengan berbekal ilmu dan pengalaman dari masing-masing bidang yang digeluti; perupa, komposer, dan penulis, projek ini menjadi ruang temu bagi kami untuk saling bertukar pikiran dan mencari kemungkinan dalam proses berkarya dengan medium yang lebih luas. Ketertarikan dengan isu dan peran perempuan di kota-kota besar membawa sebuah pertanyaan mengenai apa yang terjadi di daerah yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar yang kami tinggali. Desa Wolofeo, Kec. Detusoko Kabupaten Ende, Flores menjadi tujuan utama proses penelitian dan penciptaan karya dalam projek berjudul Look, Listen and Feel; Ende ini dengan kata kunci perempuan dan budaya menenun. Sebagai salah satu wilayah bermatapencaharian utama menenun (bagi perempuan) di Indonesia, Ende dengan budaya partriarki yang masih turun-temurun diwariskan, menjadi menarik ketika saat ini kepala suku mampu dipimpin oleh seorang perempuan yang juga seorang penenun. Di tengah peran perempuan sebagai ibu rumah tangga dan penenun, sosok perempuan pemimpin kami yakini telah membawa perubahan yang cukup signifikan dalam pola pikir perempuan di daerah tersebut.

Masalah yang Diangkat

Dengan munculnya seorang sosok pemimpin suku perempuan pertama dalam 20-an tahun terakhir di Kec. Detusoko Kab.Ende, projek ini bertujuan untuk menggali lebih dalam dan menonjolkan pemikiran perempuan yang semakin kuat dan mandiri di Kabupaten tersebut-- melalui pendekatan dan medium seni yang lebih luas. Perempuan dengan peran sebagai ibu rumah tangga dan pekerja tenun yang patuh terhadap adat & norma yang diwarisi turun-temurun oleh leluhur, namun tidak serta-merta menutup diri dari sudut pandang terhadap seorang perempuan pemimpin dan bagaimana menjadi seorang pemimpin. Tidak hanya semata menggunakan hasil tenun dengan berbagai corak dan simbolnya yang indah dan sarat makna sebagai bahan berkarya, namun dengan melhat lebih dalam dan mengkorelasikan proses menenun sebagai medium aktualisasi diri yang dibarengi dengan aktivitas kesehariannya sebagai ibu rumah tangga. Projek ini juga menjadi sebuah ruang pertemuan bagi 3 disiplin ilmu seni yang berbeda yang dihadapkan pada sebuah permasalahan yang sama mengenai seorang perempuan, kewajiban dan kepemimpinan. Dengan menggabungkan elemen bentuk rupa, suara dan tulisan kami berharap projek ini menjadi sebuah eksperimen berkesenian yang kuat untuk lebih mengenal sosok perempuan dengan berbagai macam peran di tengah budaya patriarki di Kabupaten Ende.

Indikator Sukses

Kolaborasi akan menghasilkan sebuah karya kontemporer bersama berupa instalasi produk pakai, komposisi musik yang disusun dari bebunyian yang dihasilkan alat tenun, alat dapur, dsb serta tulisan sastra yang memuat hasil residensi para kolaborator. Adapun bentuk karya kolaborasi ini masih bersifat fleksibel dan membuka banyak kemungkinan dari segi pengolahan ide dan presentasinya. Ketiga karya (rupa, musik dan tulisan) tersebut lalu akan dimuat dalam sebuah video kampanye yang menggambarkan sosok perempuan pemimpin di Kab.Ende. Video dan berbagai elemen pendukung lainnya akan dipamerkan dalam sebuah mini showcase dan open discussion yang akan dilangsungkan di Kota Jakarta. Dalam show case tersebut kemudian diharapkan dapat menghadirkan banyak pihak dan memberikan pemahaman lebih luas lagi mengenai peran perempuan di Kab.Ende; sebagai penerus yang patuh akan tradisi dan adat namun juga mampu bertransformasi menjadi perempuan mandiri dan mendobrak stigma bahwa perempuan tidak boleh memimpin.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.198 Juta

Durasi Proyek

4 bulan