1162 - Cerita Wastra Nusantara

Nama Inisiator

Rika Isvandiary

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

2 tahun

Contoh Karya

Cerita Wastra Nusantara-Draft-v1-0318.pdf

Kategori Proyek

perjalanan

Deskripsi Proyek

Perjalanan menyusuri keindahan kain nusantara yang kaya akan filosofi kehidupan. Mengangkatnya menjadi cerita yang dapat diakses banyak orang. Mengabadikan keindahan dan legenda nusantara dalam bentuk sketsa. Berbagi pengalaman dengan para pengrajin kain dan seniman di daerah untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam bidang fashion design, marketing, merchandising dan legal. Perjalanan ini sendiri sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2009 di 16 daerah di Indonesia, antara lain: Palembang, Riau, Jambi, Baduy, Jakarta, Indramayu, Cirebon, Banjarnegara, Kebumen, Yogyakarta, Klaten, Solo, Semarang, Lasem, Mojokerto, dan Bali. Melengkapi Perjalanan Wastra, Sketsa & Cerita, maka pada proyek ini akan dilakukan perjalanan untuk menyusuri Songket Pandai Sikek di Nagari Pandai Sikek (Sumatera Barat), Tenun Gadog di Tuban (Jawa Timur) dan Sutera Sengkang di Wajo (Sulawesi Selatan). Setiap kain yang diangkat dalam proyek ini memiliki keunikan tersendiri. Aktivitas yang akan dilakukan dalam perjalanan ini antara lain: 1. Tinggal sementara (live in) di tempat perajin untuk menyelami proses, filosofi dan ragam motif kain nusantara; 2. Membuat catatan perjalanan yang nantinya akan dikemas dalam bentuk cerita, Ebook dan Kerta Rekomendasi. 3. Berbagi pengalaman dengan para perajin di bidang fashion design, style, trend, fashion merchandising, business plan/business map, digital marketing atau legalitas. Tema yang didiskusikan akan disesuaikan dengan kebutuhan perajin di lapangan.

Latar Belakang Proyek

Berawal dari vonis tumor payudara untuk yang kedua kalinya pada tahun 2008, saya melakukan perjalanan ke beberapa daerah di Jawa untuk mencari alasan bertahan hidup. Saya lalu bertemu dan banyak belajar dari para pembatik di daerah. Ada banyak hal yang baru saya sadari, betapa kehidupan pembatik di daerah jauh dari kesejahteraan, sementara karya mereka telah mendunia. Saya akhirnya melanjutkan perjalanan dari daerah ke daerah. Berawal dari menyelami batik, saya juga menelusuri jejak songket Riau sampai tenun Baduy. Miris sekali, saya melihat ada banyak cerita yang tak banyak orang tahu. Kalau pun ada, bentuknya lebih menyerupai karya ilmiah. Sungguh saya ingin membuat catatan ringan dari perjalanan saya sendiri yang bisa dibaca banyak orang. Saya pun mulai membuat catatan perjalanan menyusuri keindahan wastra nusantara secara lebih runut (draft terlampir). Seiring berjalannya waktu, saya juga mengangkat keindahan kain tradisional dan legenda nusantara dalam wujud sketsa.

Masalah yang Diangkat

Ada banyak permasalahan perajin di daerah yang tak banyak diungkap. Saya berharap kisah mereka tidak terhapus oleh zaman dan mereka tetap bisa berahan melanjutkan warisan nenek moyang. Ada beberapa masalah yang menjadi fokus perhatian saya: Beberapa masalah yang diangkat terkait dengan wastra nusantara antara lain: 1. Terputusnya kisah pembuatan beberapa kain tradisional Indonesia yang membuat kain tradisional Indonesia tidak hanya tercerabut dari akar budayanya, tetapi beberapa jenis kain juga telah punah seperti kain simbut dari Banten atau kain Sarita dari Toraja. 2. Pengrajin kain tradisional di daerah belum memahami dengan baik tentang trend, marketing dan marchandising yang membuat mereka sangat bergantung pada “banyak tangan” untuk memasarkan produknya. 3. Dokumentasi kain tradisional Indonesia masih dilakukan dengan cara yang kaku dan sulit dinikmati oleh berbagai kalangan. 4. Posisi perajin perempuan yang vital namun masih dilihat kecil dan kurang dihargai. Membuat kain tradisional masih dianggap sebagai kewajiban perempuan bukan pekerjaan professional sehingga tidak perlu mempertimbangkan upah yang layak

Indikator Sukses

1. Ebook dan 100 Buku (cetak) Cerita Wastra Nusantara yang akan dibagikan secara gratis. 2. Terlaksananya pelatihan untuk perajin di daerah sesuai kebutuhan daerah masing-masing. Minimal 10 orang mengikuti pelatihan di setiap daerah. 3. Terselenggaranya bedah buku dan diskusi Wastra Nusantara yang dihadiri minimal 75 orang 4. Website yang menjadi pusat informasi Wastra Nusantara 5. Kertas Rekomendasi untuk Pemerintah Daerah dan Pejabat Terkait yang dapat dijadikan pertimbangan dalam membuat kebijakan.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.57 Juta

Durasi Proyek

8 bulan