1282 - Perempuan: Membayangkan Masa Depan Tanpa (Tempat) Sampah

Nama Inisiator

M. I. WILMA CHRYSANTI

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

3 tahun

Contoh Karya

Contoh Hasil Karya.pdf

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Tahap I. Mengajak perempuan lewat peran-peran domestiknya bereksperimen alami keseharian berbeda ditantang utk minimal hasilkan sampah , eksperimen ini juga mengandaikan tempat sampah sebagai alat yg mendorong org utk memproduksi sampah. Karena hidup minim sampah artinya juga hidup tanpa banyak tergantung dengan tempat sampah. Inilah gambaran situasi masa depan di mana tempat sampah tdk lagi jadi bagian keseharian dan jadi ertefak di musium. Tahap II. Kegiatan pameran visual dan audio visual yang akan diadakan di musium menampilkan: 1. realita masalah sampah hari ini (dalam ruangan visual 3 dimensi), kemudian audiens diajak masuk ke kota masa depan Kota Tanpa (Tempat) Sampah 2. memamerkan tempat sampah (yang tidak dipakai lagi setelah mengalami eksperimen) 3.rekaman kegiatan 10 perempuan dalam 10 area dan komunitas selama mengalami keseharian yang berbeda selama ikuti eksperimen 7 Hari Rumah Minim Sampah: perubahan paradigma, produksi pengetahuan, strategi, siasat, serta tantangan perempuan dalam menata kembali kultur/keseharian produksi-konsumsi domestiknya agar rumahnya minim hasilkan sampah. 4. peta sampah yang masih dihasilkan para perempuan di area Jabodetabek Dari apa yang telah dilakukan para perempuan yang terlibat diharapkan dapat menginspirasi kotanya untuk melihat kemungkinan perluasan gerakan dan mereka yang terlibat menjadi aktor-aktor penting perubahan.

Latar Belakang Proyek

Sampah yg terus menumpuk & jadi persoalan kota kita hari ini, beri pesan bhw ada yg keliru dlm cara-cara kita pahami sekaligus cari alternatif jalan keluarnya. Salh satunya adalah, terlalu lama disangkutpautkan hubungan antara sampah dg persoalan bersih & kotor. Saat lihat sampah sbg semata urusan bersih-kotor maka yg bisa kita lakukan adl menghilangkannya dari pandangan/ lingkungan kita. Mulai dari dibuang di sembarang tempat, dibakar, atau pun diangkut ke TPA. Situasi yg dipelihara yg kemudian tempatkan kita pada situasi yg makin kompleks. Salah satu indikator kompleksitas tsb di antaranya: kita tdk mampu lagi membayangkan masa depan yg lain, yakni masa depan di mana sampah bukan lagi jadi persoalan, masa depan tanpa sampah. Dalam pengalaman kami berkarya, yg terlibat & berkomitmen utk terus bergerak hampir seluruhnya adl perempuan. Setelah mengikuti eksperimen 7 Hari Rumah Minim Sampah terjadi perubahan paradigm tentang sampah & produksi pengetahuan. Dalam program Cipta Media Kreasi ini, secara khusus kami akan mengajak lebih banyak lagi perempuan di area Jabodetabek utk lakukan eksperimen 7 Hari Rumah Minim Sampah, sebarkan pengalaman yg didapat ke lbh banyak warga dan komunitas serta dapatkan dukungan yg lebih besar lagi dan dpt gerakkan banyak stake holder yg dapat mendukung terwujudnya masa depan kota yg lebih lestari.

Masalah yang Diangkat

Masalah sampah diambil sebagai ilutrasinya. Sampah timbul karena ada yang salah dari rancangan produksi dan konsumsi. Peran strategis perempuan yang mempunyai otoritas besar dalam tata kelola domestik. Dalam eksperimen 7 Hari Rumah Minim Sampah perempuan diajak mengalami keseharian yang berbeda. Melalui eksperimen ini ingin dilihat perubahan paradigma yang terjadi, produksi pengetahuan bersama atas peran, tantangan, strategi dan siasat perempuan terutama dalam (perubahan) kultur konsumsi domestiknya. Fokus program lebih ditekankan pada perubahan paradigma, produksi bersama pengetahuan yang dekat dengan keseharian warga. Hal inilah yang jadi pondasi penting terciptanya kultur kehidupan warga kota masa depan.

Indikator Sukses

- 100 perempuan dengan 100 keluarganya dari 10 komunitas di Jabodetabek terlibat - Terjadi perubahan paradigma tentang sampah, produksi pengetahuan pada perempuan yang terlibat dalam eksperimen 7 Hari Rumah Minim Sampah; - Berkurangnya sampah dan tempat sampah selama eksperimen di tiap rumah; - Jumlah pengunjung pameran di atas 2.000 orang - Liputan di media nasional

Dana yang Dibutuhkan

Rp.500 Juta

Durasi Proyek

9 bulan