161 - GALERI SENI PEREMPUAN PAPUA

Nama Inisiator

NACI JACQUELINE HAMADI

Bidang Seni

kriya

Pengalaman

6 Tahun

Contoh Karya

12189182_194111620926637_8627936726833346638_n.jpg

Kategori Proyek

lintasgenerasi

Deskripsi Proyek

Galeri Seni Perempuan Papua , adalah suatu program kerja yang baru dimulai oleh IKATAN PEREMPUAN TABATI . Galeri ini diperuntukan secara khusus untuk menampung semua hasil karya seni budaya dari Perempuan Papua mulai dari pembuatan Tas Noken , Perhiasan Traditional dan Hasil karya yang berpadu dengan desain modern lainnya. Galeri ini merupakan impian lama para pengrajin perempuan Papua yang selalu menginginkan perhatian khusus Pemerintah akan hasil karya mereka. Kota Jayapura sendiri hingga saat ini tak memiliki satu pun Galeri yang secara khusus menampung hasil karya seni Perempuan Papua. Galeri ini kemudian akan sebagai jembatan bagi Produsen pengrajin dan konsumen. Dalam Galeri ini juga akan didakan kegiatan Seminar dan Lokakarya tentang Perempuan Papua dan Hasil Seni Budayanya, Pelatihan Kuliner makanan Khas Papua yang semuanya dilakukan secara terbuka untuk umum dengan sasaran utama generasi muda Papua agar lebih mengenal Budaya mereka secara baik. Hasil usaha Galeri Seni ini akan digunakan bagi kegiatan Aksi Sosial di seluruh Papua khususnya yang berkaitan dengan kehidupan kaum Perempuan dan Anak Papua. Kegiatan Usaha untuk menunjang Galeri ini juga adalah adanya Pelayanan Jasa Catering Makanan Khas Papua oleh Ikatan Perempuan Tabati yang merupakan suku asli Papua di Kota Jayapura,hal ini untuk memperkenalkan secara luas tentang Makanan Khas Asli Papua.

Latar Belakang Proyek

Latar belakang ide proyek ini adalah berangkat dari kurangnya perhatian pemerintah daerah bagi pengrajin tradisional Papua khususnya Mama (Perempuan) Papua,Kebutuhan ekonomi keluarga yang tinggi , angka kemiskinan yang tinggi , kurangnya pemahaman generasi muda Papua akan budayanya sendiri . Mama- mama Papua setiap hari menjual hasil karya seninya dipinggir trotoar ,di emperan pertokoan ,di sudut-sudut pasar traditional,semua ini terlihat di semua kota di Papua. Mama- mama Papua hanya dilibatkan pada saat momen tertentu yang dilakukan hanya untuk sekedar memeriahkan acara tersebut tanpa pernah ada yang berpikir jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan mereka yang sebenarnya. Perempuan Papua seperti kaum perempuan lainnya dibelahan dunia ini adalah penanggung jawab utama yang sebenarnya didalam keluarganya, kekerasan dalam rumah tangga yang tinggi ,Miras dan bahkan Narkotika mulai menghancurkan kehidupan keluarga mereka oleh sebab itu perempuan Papua sebagai tulang punggung keluarganya harus tetap kuat ,berdiri diatas kakinya sendiri walau dengan keterbatasan pendidikan tetapi ketrampilan yang diwariskan turun temurun bisa digunakan olehnya untuk keluar dari masalah yang melilit kehidupannya. Generasi muda Papua kemudian juga bisa duduk bersama mama-mama Papua belajar tentang budaya ketrampilannya , kuliner traditionalnya sehingga dikemudian hari memiliki jati diri yang bisa dibanggakan sebagai manusia-manusia yang memiliki budaya yang dapat dibanggakan ke seluruh dunia.

Masalah yang Diangkat

Masalah yang kami angkat yaitu : Pertama adalah tidak adanya Lokasi atau Tempat khusus bagi Mama-Mama Papua untuk menjual hasil karya seninya berupa Noken , Kerajinan tangan hingga Makanan Khas asli papua oleh sebab itu lokasi yang dimiliki oleh Ikatan Perempuan Tabati yang merupakan suku besar pemilik hak ulayat di Kota jayapura akan mncoba mendirikan satu galeri untuk perempuan Papua dari semua suku asli Papua yang ada di Kota Jayapura ini. Pemerintah baik tingkat Provinsi maupun Kota dan kabupaten belum secara serius menyediakan tempat atau lokasi khusus bagi mama-mama pengrajin dan pengelola seni untuk menjual hasil seni mereka kalaupun ada ternyata dikelola oleh golongan tertentu untuk mencari keuntungan didalamnya ; Kedua adalah kurangnya pengetahuan Mama-mama Papua tentang manajemen usaha,perlu adanya pelatihan khusus dari pihak seperti akademisi atau lembaga indpendent lainnya ; Ketiga adalah Rendahnya daya saing hasil kerajinan tangan Mama-mama Papua dengan hasil kerajinan tangan dari wilayah lain atau yang lebih modern,kerajinan tangan hasil Mama-Mama Papua perlu dimodofikasi agar lebih rapi serta memiliki daya saing yang kuat ; Keempat adalah Kurangnya ketertarikan generasi muda Papua khususnya kaum perempuan muda Papua untuk mempelajari seni dan budaya Papua kerajinan tangan,perlu adanya pelatihan atau kegiatan khusus bagi generasi muda Papua

Indikator Sukses

- Tersedianya wadah yang menampung hasil seni Mama- Mama Papua (Perempuan Pengrajin) - Meningkatnya kemampuan Perempuan pengrajin dalam mengelola manajemen nya usaha - Meningkatnya Pendapatan ekonomi Perempuan Pengrajin _ Meningkatnya ketrampilan generasi muda Papua tentang kerajinan tangan da Kuliner khas Papua

Dana yang Dibutuhkan

Rp.750 Juta

Durasi Proyek

9 bulan