189 - GRIYA SENI MENTARI Sebagai Sekolah Seni Rakyat Purwosari

Nama Inisiator

Mentari Isnaini

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

7 tahun

Contoh Karya

Griya Seni Mentari 5 Mb.mp4

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Griya Seni Mentari adalah sebuah sekolah seni kecil yang didirikan untuk proses belajar mengajar dalam bidang seni tari dan seni rupa, aktif sejak Desember 2016. Ide ini muncul karena saya ingin sekali mengembangkan sayap saya dalam bekarya membuat pertunjukan, dan berbagi ilmu tentang cara-cara menari dan berteater. Saya mulai mengajak sang suami Siswahyu Nugroho (29 tahun) untuk ikut terlibat dalam mengajar di kelas seni rupa, saya pun membentuk tim tari yang terdiri dari 5 orang perempuan yaitu saya Mentari Isnaini (25 tahun), beserta sahabat-sahabat saya bernama Jazirrotul Ma’na (18 tahun), Mufida Rahmayani (18 tahun), Fatcha Nurlaili Salfa (18 tahun) dan ibu tercinta saya Muniah (51 tahun). Dengan program “Dana Hibah Untuk Perempuan Pelaku Seni” ini. Kami ingin membuat sekolah seni yang tidak hanya memiliki kelas seni tari dan seni rupa, namun juga terdapat kelas seni musik, kelas teater dan kelas olah tubuh/yoga. Membangun sekolah seni ini menjadi lebih luas dan menarik lagi, serta mempunyai fasilitas yang lebih memadai. Dengan demikian saya akan menjadikan “Griya Seni Mentari” sebagai “Sekolah Seni Rakyat Purwosari”, agar masyarakat sadar bahwa sekolah seni ini bukan hanya milik saya dan tim, melainkan untuk mereka yang mau belajar, berdiskusi, serta membuat karya tentang seni.

Latar Belakang Proyek

Sayung terletak di perbatasan antara kota Semarang dan Demak, sekolah seni kami berjarak 4 km dari pantai Morosari. Pasang air laut yang tinggi menyebabkan hampir sebagian besar rumah warga terendam banjir rob. Hal ini berdampak pada perubahan sosial dan ekonomi warga Desa Purwosari, seperti area bermain untuk anak-anak yang sudah semakin langka, tidak ada ruang untuk berekspresi bagi masyarakat di bidang seni, bahkan jarang sekali ada tempat bagi ibu-ibu untuk saling bersosialisasi. Nampaknya banjir rob membuat ruang berkarya menjadi sempit, Griya Seni Mentari yang dibangun pada bulan November 2016 kini sudah terendam air rob, ruang untuk belajar dan berdiskusi sudah tak nyaman lagi sehingga kami para pelaku seni terhambat dalam menjalankan visi dan misi. Selain itu kami juga ingin mengembalikan semangat anak muda dalam berkreatifitas, pasalnya Kampoeng Pelangi yang sudah dibuat pada bulan Agustus 2017 di desa kami, kini sudah rusak akibat dari tingginya air rob. Hal inilah yang membuat saya ingin memperbaiki sekolah kecil kami menjadi sebuah wadah untuk berkarya dan berdiskusi serta tempat belajar yang lebih layak lagi. Bukan hanya untuk kami para pelaku seni dalam mencapai visi misi namun juga akan memberikan sedikit solusi dan harapan bagi masyarakat di desa kami untuk bisa kembali berkarya.

Masalah yang Diangkat

Fenomena alam berupa banjir Rob sudah melanda 10 tahun lamanya sehingga beban ekonomi yang ditanggung, membuat warga Desa Purwosari tak mampu lagi meninggikan rumah-rumah mereka, bahkan tak banyak pula yang pergi meninggalkan kediamannya begitu saja. Siapapun seperti tak sanggup melawan kondisi alam ini. Sekolah seni yang kami dirikan semakin membuat masyarakat tidak tertarik untuk bergabung, karena kondisi tempat yang tidak begitu luas dan sudah tidak nyaman lagi. Masalah berikutnya berkaitan dengan dana, kami sudah 4 kali meninggikan rumah dan beban ekonomi yang kami tanggung sudah sangat berat (Pasalnya kami terpaksa berhutang), namun rasa ingin mencapai visi misi semakin kuat. Sehingga kami harus membangun sekolah seni dengan kondisi yang lebih baik dan layak, agar warga Desa Purwosari khususnya anak-anak tertarik bergabung dalam berkegiatan seni. Saya percaya pada sebuah ayat yang mengatakan “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri” (Qs.as-Ra’d:11). Dengan demikian bukan banjir Rob yang akan saya atasi, melainkan dengan memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi warga Desa Purwosari, yaitu dengan menciptakan berbagai jenis karya dari warga desa, dikumpulkan, dipamerkan ,diekspos lalu berkembang menjadi sebuah “Desa Seni Purwosari”, dengan memanfaat kan tempat-tempat akibat banjir rob sebagai daya tarik.

Indikator Sukses

Tujuan dan harapan didirikannya “Griya Seni Mentari” sebagai “Sekolah Seni Rakyat Purwosari” yaitu menciptakan ruang diskusi dan berkarya, menfasilitasi kegiatan belajar mengajar di bidang seni, mengubah mindset warga terkait fenomena banjr rob, serta memperbaiki sosial dan ekonomi masyarakat Desa Purwosari. Jika sudah ada wadah yang kuat untuk para pelaku seni maka hal ini akan menimbulkan antusiasme masyarakat serta akan melahirkan dan mendorong anak-anak muda untuk terus membuat karya yang dapat disajikan kepada seluruh warga desa maupun luar Desa. Jangka panjang dari berkegiatan seni ini akan bermuara pada terbentuknya “Desa Seni Rakyat Purwosari” sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Demak dengan memanfaatkan fenomena rob sebagai daya tarik.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.700 Juta

Durasi Proyek

9 bulan