219 - Pekopeko

Nama Inisiator

Niniek Pebriany Basri

Bidang Seni

kriya

Pengalaman

2 tahun

Contoh Karya

Portfolio_Pekopeko_2.pdf

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Pekopeko adalah sebuah bisnis sosial pemberdayaan wanita yang bertujuan untuk memberikan publik sebuah perspektif berbeda terhadap wanita-wanita yang berada di bawah represi, mendapatkan label negatif, dan sanksi sosial (seperti difabel, tahanan wanita, dan penyintas 1965). Wanita tersebut kami rangkul untuk membuat tas dengan sulaman tangan yang didesain custom dan masa kini, sehingga wanita tersebut dapat dikenal melalui karyanya, bukan latar belakang masa lalu. Di satu sisi, para wanita ini juga mendapatkan sense of self-worth bahwa mereka bisa menghasilkan sebuah karya yang estetik dan berkualitas.

Latar Belakang Proyek

Wanita yang terkena sanksi sosial memiliki keterbatasan ruang dan kesempatan untuk berkehidupan layak. Berkehidupan bukan hanya dalam tataran ekonomi, namun juga sosial budaya. Stigma negatif terus menekan mereka dan berpengaruh buruk ke psikologis. Pekopeko lalu menelaah solusi yang berdampak langsung bagi psikologis yang tertekan. Pertama, mengisi waktu kosong dengan aktivitas yang baik. Aktivitas tsb harus membutuhkan kedetailan, ketekunan, dan mind-consuming. Kenapa mind-consuming? Karena mereka akan fokus dan lupa bahwa mereka di bawah tekanan. Kami pun memilih hand-embroidery dari beberapa pilihan aktivitas untuk membentuk diferensiasi bisnis. Kedua, kami tidak menjadikan aktivitas ini sebagai pekerjaan ataupun aktivitas utama, karena tidak ingin mengganggu pola penghidupan yang telah terbentuk, hanya menambah guna atau value. Misal, wanita tersebut tetap bertani karena dengan bertani kebutuhan pangan dan tradisi mereka tetap terjaga. Pekopeko akan menambahkan aktivitas baik di waktu luang mereka, yang kebetulan bisa meningkatkan keahlian, pengembangan diri, hiburan positif, dan juga sebagai penghasilan tambahan. Melalui produk yang berkualitas, wanita ini akan dilihat melalui karyanya, tanpa mempersoalkan latarbelakang. Pelanggan akan memberikan sebuah testimoni yang kami sampaikan ke setiap penyulam sehingga sense of self-worth pun akan terbangun. Ruang untuk berkreasi dan mengembangkan diri pun terbentuk dan bertambah luas, melawan stigma sosial yang kian menekan.

Masalah yang Diangkat

Wanita yang berada di bawah represi, terkena stigma negatif, serta sanksi sosial memiliki keterbatasan ruang dan kesempatan untuk berkehidupan yang layak. Berkehidupan bukan hanya dalam tataran ekonomi, namun juga secara sosial dan budaya. Stigma negatif membuat mereka hidup di bawah tekanan dan berpengaruh buruk ke psikologis serta pengembangan diri mereka.

Indikator Sukses

Kesuksesan adalah ketika upaya baik ini menular. Keterampilan ini tidak hanya berhenti di satu orang, tapi juga dibagikan ke orang lain, lalu kemudian orang tsb akan membagikan lagi ke komunitas yang lebih luas. Wanita-wanita tsb memiliki ruang untuk berkarya. Dan, apabila terdapat ruang dan kesempatan yang luas untuk pengembangan diri dan berkreasi, maka wanita memiliki daya untuk ikut berperan serta dalam penghidupan keluarga dan mempunyai andil serta dalam komunitasnya. Wanita-wanita ini memiliki suara, dan suara itu lantang. Dengan meningkatnya kemitraan wanita yang kemudian kami wadahi, lini bisnis kami pun harus berkembang demi menjaga keberlangsungan visi sosial ini. Pengembangan produk dan servis harus tetap dilakukan demi meningkatkan produksi dan selling revenue. Tidak berhenti sampai disitu, saat ini kami mengupayakan pengadaan bahan baku benang dari limbah plastik melalui riset kolaborasi dengan komunitas pemerhati lingkungan. Harapannya, di 2018 ini kami memiliki produk yang juga memiliki dampak positif terhadap bumi.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.232 Juta

Durasi Proyek

9 bulan