221 - Kentrung : HASTABRATA

Nama Inisiator

Yeni Paryati

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

baru memulai

Contoh Karya

Swatantu @visualisasi dhandangan Kudus.mp4

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Hastabrata adalah sebuah pertunjukan musik lintas disiplin yang mengadaptasi bentuk kesenian Kentrung yaitu seni bertutur yang diiringi tabuhan terbangan dan kendang yang dulu menjadi sarana komunikasi rakyat melalui simbol-simbol yang digambarkan lewat penokohan dan kehidupan masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung didalam kentrung hastabrata digunakan sebagai media pendidikan dan media penerangan atau suatu wadah untuk menyampaikan kritik sosial. Hasta Brata sendiri adalah “delapan simbol alam”, yang sejatinya menyiratkan keharmonisan sistem alam semesta, manifestasi keselarasan tata alam semesta yang diciptakan Tuhan, dimana manusia sebagai pemimpin harus menyelaraskan, mendharmabaktikan diri kepada lingkungannya, untuk mewujudkan kesejahteraan dan keselamatan tanah tumpah darahnya (darmaning satriya mahanani rahayuning nagara). Pelaku dari kentrung ini nantinya adalah para musisi dan penari berjumlah kurang lebih 20 orang, dengan sutradara dan penyair yang mengatur alur. Mengkombinasikan alat musik tradisional dan modern menjadi komposisi menarik diwarnai tetembangan Jawa. Di dalam sajian karya ini digunakan lighting dengan warna bulan sebagai salah satu simbol komponen alam. Untuk itu dibutuhkan lampu netral dengan sorot cenderung redup yang dipadu dengan lampu warna kuning dan biru. Untuk penggambaran wujud bulan, pada awal sajian dipakai lampu hollow yang dishot ke arah belakang panggung dengan wujud menyerupai bulan purnama. Keseluruhan karya ini diperkirakan berdurasi 45-90 menit

Latar Belakang Proyek

Berangkat dari sebuah kesadaran penuh akan tanggung jawab setiap perempuan untuk mencetak karakter yang kuat pada anak-anak serta ketertarikan saya pada kesenian Jawa, muncul sebuah ide untuk membuat sebuah pertunjukan seni tradisional yang saat ini sudah ditinggalkan penikmat bahkan pelakunya yaitu Kentrung. Kentrung adalah seni bertutur yang diiringi tabuhan terbangan dan kendang khas jawa yang dulu sangat dikenal bahkan menjadi sarana komunikasi rakyat melalui simbol-simbol yang digambarkan lewat penokohan dan kehidupan masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung didalam kentrung digunakan sebagai media pendidikan karakter dan media penerangan atau suatu wadah untuk menyampaikan kritik sosial. Hasta Brata sendiri adalah “delapan simbol alam”, yang sejatinya menyiratkan keharmonisan sistem alam semesta, manifestasi keselarasan tata alam semesta yang diciptakan Tuhan, dimana manusia sebagai pemimpin harus menyelaraskan, mendharmabaktikan diri kepada lingkungannya, untuk mewujudkan kesejahteraan dan keselamatan tanah tumpah darahnya (darmaning satriya mahanani rahayuning nagara).

Masalah yang Diangkat

Lewat karya seni pertunjukan ini, saya berharap agar: (1) kesenian kentrung dapat kembali dicintai oleh seluruh generasi khususnya generasi muda, (2) generasi muda menjadi tertarik untuk kembali menghidupkan kesenian ini dengan mengangkat tema-tema faktual untuk menjadi saran penyampaian kritik sosial yang santun, (3). Generasi muda kembali teringat akan nilai-nilai falsafah Jawa kuno yang telah terbukti pernah mencetak pemimpin-pemimpin bangsa yang tangguh, (4). Seni pertunjukan musik yang dikemas dalam bentuk baru ini dapat menjadi wadah berkumpulnya kembali seniman-seniman kudus, khususnya perempuan. (5). Adanya perhatian lebih terhadap seniman khususnya perempuan yang memiliki talenta bahkan mampu memimpin namun terbatas pada kodratnya sebagai perempuan.

Indikator Sukses

(1). Kentrung dipentaskan dalam tampilan modern, elegan, cerdas tanpa meninggalkan keasliannya dan dinikmati oleh masyarakat segala umur, melibatkan seniman-seniman kudus khususnya perempuan. (2). Munculnya karya-karya baru yang mengangkat kentrung dan ajaran Jawa Kuno.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.35 Juta

Durasi Proyek

1 bulan