241 - FRANGIPANI, THE SECRET STEPS OF ART FASHION

Nama Inisiator

Tjokorda Istri Ratna Cora Sudharsana

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

20 tahun

Contoh Karya

FRANGIPANI THE SECRET STEPS OF ART FASHION 2018.pdf

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Menerbitkan buku ILMIAH POPULER (bilingual) dan PAMERAN KARYA “FRANGIPANI,THE SECRET STEPS OF ART FASHION”. Novelti karya doctoral berupa modul/tahapan produksi karya Art Fashion (memadukan fine art dan desain mode) merupakan gagasan pemikiran yang telah dilakukan sejak tahun 1997, saat Indonesia mengalami krisis ekonomi serta kepemimpinan. Berawal dari keinginan “Mengangkat Bali dari sisi yang berbeda” setelah hegemoni dibidang fashion terjadi, adalah oase sekaligus titik balik saya sebagai anak Bangsa Indonesia. Proyek kajian ini melibatkan mahasiswa vokasi Fashion Design, mahasiswa pascasarjana dan seniman kontemporer sebagai responden serta kolaborator yang sebagian besar wanita di Bali, Yogya, Jakarta dan Bandung. Riset awal telah dilakukan sebagai uji kelayakan sejak tahun 1997. Frangipani, kata lain dari bunga kamboja yang dikenal sebagai salah satu ikon Bali diurai melalui huruf-huruf bermakna,seperti : F, mewakili Finding the briefing idea based on culture of Bali/Indonesia, R, mewakili Researching and Sourcing, A, mewakili Analizing Art Fashion element, N, mewakili Narrating into design, G,mewakili Giving a Soul – Taksu, I,mewakili Interpreting the singularity art fashion, P,mewakili Promoting the final collection, A, mewakili Affirmation branding, N,mewakili Navigating art fashion production, I,mewakili Introducing art fashion business.

Latar Belakang Proyek

Diawali fenomena krisis ekonomi pada tahun 1997, memicu saya untuk melakukan manuver. Sikap psikis hegemoni menuju laten dipicu oleh wacana globalisasi, wacana kapitalisme ekonomi global, dan wacana kosmopolitan menyelimuti dunia fashion dalam makna luas. Wacana fesyen global dan pakaian yang terkonstruksi selama rentang waktu dua puluh tahun, yaitu sejak 1997 hingga 2017 di Bali. Tumbuh suburnya perusahaan fesyen global dan pakaian dengan kepemilikian orang asing secara terselubung dalam perusahaan lokal akibat regulasi pemerintah yang mudah direkayasa, seperti penyalahgunaan istilah noménee. Munculnya siklus produksi fesyen global dan pakaian terselubung oleh warga asing sehingga mengakibatkan kehilangan devisa negara. Hasil riset saya ketika S3 bahwa Fesyen global dan pakaian di Bali mengalami degradasi tingkatan dalam siklus kapitalisme ekonomi global sebanyak empat kali turunan terhadap produk fesyen global dan pakaian, yaitu tingkat I pembeli langsung (direct buyer), tingkat II perwakilan pembeli (buyer representative), tingkat III agen (agent), dan tingkat IV perwakilan agen (agent representative). Secara eksplisit narasi oligopolistik oleh konglomerasi budaya tidak terlihat di Bali, tetapi sebagian siklus tersebut menunjukkan bahwa Bali adalah "lokalitas produk sampel kreatif”. Fenomena tersebut memicu saya melahirkan gagasan berupa tahapan produksi karya Art Fashion dengan harapan dapat berbagi pada masyarakat, mahasiswa, praktisi serta produsen mode

Masalah yang Diangkat

Fenomena hegemoni di bidang fashion dalam makna luas khususnya di Bali akibat krisis ekonomi pada tahun 1997 Plagiat yang semakin marak serta mahalnya material baku sehingga sulit bersaing di dunia internasional Belum banyak buku yang memaparkan produk fashion dan aksesoris fashion berdasarkan hasil riset budaya Indonesia

Indikator Sukses

Terbitnya buku “FRANGIPANI,THE SECRET STEPS OF ART FASHION”, yang kiranya dapat menjadi perbendaraan pengetahuan dalam dunia fashion di Indonesia, khususnya Bali sebagai tempat produsen ceruk serta pameran ArtFashion karya saya dengan konsep “FULLY HANDPAINTED”, (karya lukis diatas kain sutra serta karya lainnya)

Dana yang Dibutuhkan

Rp.450 Juta

Durasi Proyek

8 bulan