322 - Mendokumentasi Nyanyian Tradisi suku Yaghai, Auyu, Wiyagar

Nama Inisiator

Septina Rosalina Layan

Bidang Seni

musik

Pengalaman

10 tahun/2 bulan

Contoh Karya

IHIN SAKIL (RATAPAN CENDRAWASIH).mp4

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Proyek ini bertujuan untuk mendokumentasikan nyanyian-nyanyian tradisi suku Yaghai, Auyu dan Wiyagar berupa rekaman audio, visual (video), dan teks notasi musik yaitu notasi angka/balok (dibukukan), serta mengkaji peran perempuan Yaghai, Auyu, Wiyagar melalui lantunan nyanyian tradisi tersebut.

Latar Belakang Proyek

Wilayah Papua terbagi antara pantai dan pesisir, lumpur dan rawa, gunung dan lembah serta daratan. Kemajemukan suku, bahasa dan wilayah merupakan suatu kekayaan yang perlu didokumentasikan, diteliti dan dikaji agar diperoleh literatur secara audio visual dan tertulis yang dapat digunakan sebagai referensi bagi generasi muda Papua. Projek ini penting dilakukan karena kurangnya dokumentasi yang terkaji mengenai nyanyian suku Yaghai, Auyu dan Wiyagar, sementara proses asmilasi budaya semakin marak terjadi, toleransi atas budaya suku lain (luar Papua) yang tinggal di wilayah Mappi semakin tinggi, nyanyian-nyanyian dari luar semakin banyak dan berkembang, budaya rap (hiphop) semakin marak digemari oleh kaum muda, sedangkan nyanyian-nanyian tradisi seakan menjadi tanggung jawab orangtua saja. Selanjutnya melalui lantunan nyanyian-nyanyian ini, akan dikaji tentang bagaimana suku Yaghai, Auyu dan Wiyagar memberikan penghargaan kepada perempuan. Secara adat, masyarakat sudah mempunyai padangan tersendiri terhadap keberadaan perempuan secara keseluruhan. Seorang laki-laki menginginkan perempuan yang dapat bekerja keras dan dapat melahirkan banyak anak, baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Selain itu bahwa perempuan memiliki tempat di belakang atau mengurus dapur (rumah tangga saja), sehingga hal ini menjadi penting bahwa melalui lantunan nyanyian ini, maka akan dikaji bagaimana suku Yaghai, Auyu dan Wiyagar memberikan tempat/penghargaan kepada perempuan.

Masalah yang Diangkat

Kurangnya dokumentasi (audio,video, notasi musik) yang baik dan terkaji sebagai literatur dari nyanyian/musik Papua, sementara proses asmilasi budaya semakin marak terjadi, toleransi atas budaya suku-suku lain (luar Papua) yang tinggal di wilayah Mappi semakin tinggi, nyanyian-nyanyian dari luar semakin banyak dan berkembang, budaya rap (hiphop) semakin marak digemari oleh kaum muda dan kini dapat mengancam keberadaan nyanyian-nyanyian tradisi tersebut. Selanjutnya melalui lantunan nyanyian-nyanyian ini, akan dikaji tentang bagaimana suku Yaghai, Auyu dan Wiyagar memberikan penghargaan kepada perempuan. Secara adat, masyarakat sudah mempunyai padangan tersendiri terhadap keberadaan perempuan secara keseluruhan. Seorang laki-laki menginginkan perempuan yang dapat bekerja keras dan dapat melahirkan banyak anak, baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Selain itu bahwa perempuan memiliki tempat di belakang atau mengurus dapur (rumah tangga saja), sehingga hal ini menjadi penting bahwa melalui lantunan nyanyian ini, maka akan dikaji bagaimana suku Yaghai, Auyu dan Wiyagar memberikan tempat/penghargaan kepada perempuan.

Indikator Sukses

Menghasilkan dokumentasi berupa, audio, video dan buku kumpulan nyanyian-nyian tradisi suku Yaghai, Auyu, Wiyagar yang dapat digunakan sebagai arsip budaya, literatur pembelajaran di sekolah-sekolah SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan menambah literatur tentang nyanyian tradisi di Papua.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.153 Juta

Durasi Proyek

8 bulan