409 - WANI DI (TATA)

Nama Inisiator

Nurfitrianah Octavianingrum Raharjo Putri

Bidang Seni

seni_rupa

Pengalaman

perform art, fine art (painters), music

Contoh Karya

karya paradox copy.jpg

Kategori Proyek

perjalanan

Deskripsi Proyek

Laki-laki yang tidak menyukai perempuan berotak [berarti] tidak menyukai perempuan. “Men who don’t like girls with brains don’t like girls.” Mignon McLaughlin, The Second Neurotic’s Notebook, 1966 Seperti kutipan di atas, gejolak era kewanitaan kini semakin terangsang oleh mordenisasi letak geografis. Nilai estetika bergema melalui berbagai paradigma social. Persoalan tentang hirup pikuk manusia semakin gamblang, namun titik balik dari berbagai kasus seorang wanita tidak pernah dan mungkin tidak akan terselasikan. Budaya memiliki kebaruan dalam forma pisau ancam yang menjadi pembatas bagi perilaku dan sifat kaum yang berada di bawah. Media baru, paradigma sosial, industrialisasi, modernisasi, akulturasi dan globalisasi membenturkan manusia pada tantangan budaya melaju lebih cepat daripada laju hidup manusia dan kemanusiannya. Bicara tentang feminism, bicara kesetaraan antar manusia. Kungkungan diri yang memenjarakan tercipta sebagai hasil dari ketidaksetaraan antar sesama umat manusia. Era berkembang, seiring dengan kemajuan teknologi bersama segala tantangannya, manusia bergelut-gulat dengan berbagai nilai kemanusiaan ciptaan baru. Zaman membawa manusia hidup dibawah bias bayangan batasnya. Narasi singkat diatas, Wani Ditata ingin mengejewantahkan keresahan dalam cipta seni pertunjukan eksperimental simbol, ekspresi gerak pemain. Dan memberi perspektif absurd dalam budaya kewanitaan kekinian yang berbenturan dengan teori estetika peradaban saat ini. Mempertanyakan kemana kesetaraan akan dibawa.

Latar Belakang Proyek

Seni adalah media pengolahan rasa dengan ajas sosial. Seni sendiri memiliki banyak pengkotakan seperti, seni music, seni rupa, sastra, intermedia. Seiring perkembangan jaman seni berdiri menjadi salah satu ruang kuat untuk menyimbolkan sebuah kedaan, seperti perform art yang lahir dari keresahan-keresahan para penggiat seni yang tidak dapat disampaikan bila hanya dengan satu media. Dalam konteks ini kami mengangkat seni multi disiplin yaitu teatrikal yang biasa disebut sebagai seni pertunjukan. Latar belakang kami menggukanan media seni pertunjukan karena kekompleksan dan melibatkan semua unsur seni kedalam satu narasi yang di jalankan oleh sekolompok penggiat seni.

Masalah yang Diangkat

pengetahuan latar belakan hidupnya perupa wanita dalam perspektif budaya

Indikator Sukses

dapat merubah konsep norma-norma dalam nilai estetika masyarakat terhadap budaya Indonesia dalam literasi sejarah untuk menyikapi perupa wanita

Dana yang Dibutuhkan

Rp.515 Juta

Durasi Proyek

3 bulan