453 - FESTIVAL BUDAYA KOTA SANTRI: SATUSAMPAH SATUASA

Nama Inisiator

GAMBUH WIDYA LARAS

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

11 TAHUN

Contoh Karya

BREKSI DANCE FESTIVAL 2.mp4

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Mini festival yang rencana akan kami buat di daerah aliran sungai waridin di KOTA KENDAL ini akan mencoba membuat ruang kreasi dan ruang pertunjukan baru di daerah pinggir aliran sungai. Bentuk Kegiatan • Parade Seni Sapu Lidi • Seni pertunjukan tari, teater dan musik. • Lomba & Pameran Lukisan Seni Karya Anak di pinggir sungai waridin kendal • Lomba Baca Puisi anak dengan tema alam dan air • Mengajak para penonton untuk mengikuti program setiap minggu pagi satu sambah satu asa dengan setiap satu orang memungut satu sampah

Latar Belakang Proyek

Kota Kendal adalah kota di pesisir pantai utara jawa, dimana kota ini merupakan tempat yang dilalui jalur provinsi. Kota ini masih lekat dengan budaya santri dimana masih banyak pondok pesantren yang masih berdiri hingga saat ini. Santri di daerah ini memiliki keunikan, pagi mereka mengikuti pendidikan formal di sekolah sore mereka mengikuti kegiatan di pondok pesantren. Kegiatan di pesantren pun tidak melulu pada hal kegiatan agama, namun kegiatan kesenian juga aktif mereka lakukan antara lain kegiatan musikalisasi puisi dan seni kaligrafi. Disamping budaya santri yang ada di daerah tersebut yang tidak dapat lepas dari perhatian kami adalah budaya cinta kebersihan dan menjaga alam sekitar yang masih memiliki kesadaran rendah bagi sebagian masyarakatnya. Banjirpun menjadi momok tahunan yang seringkali terjadi di Kota kendal ini. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di sungai juga semakin hari semakin menurun, dampak dari adanya pembuangan sampah menyebabkan normalisasi sungai tidak berjalan dengan baik, dampak terburuk adalah terjadinya banjir. Melalui kegiatan FESTIVAL BUDAYA SANTRI ini kami mencoba menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan serta mewadahi potensi seni dan budaya yang ada di kota kendal. Festival ini rencana akan dilaksanakan menyongsong hari santri yang biasanya dilaksanakan pada tanggal 22 oktober

Masalah yang Diangkat

Disamping budaya santri yang ada di daerah tersebut yang tidak dapat lepas dari perhatian kami adalah budaya cinta kebersihan dan menjaga alam sekitar yang masih memiliki kesadaran rendah bagi sebagian masyarakatnya. Banjirpun menjadi momok tahunan yang seringkali terjadi di Kota kendal ini. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di sungai juga semakin hari semakin menurun, dampak dari adanya pembuangan sampah menyebabkan normalisasi sungai tidak berjalan dengan baik, dampak terburuk adalah terjadinya banjir. Dalam kesempatan ini, Saya mengajak bersama-sama masyarakat kabupaten Kendal memahami dan mengenali kembali eksistensi air dan pengelolaan sampah agar tidak dibuang disembarang tempat. Sungai yang dianggap oleh sebagian masyarakat hanya sebagai tempat pembuangan air, namum saat ini dapat kita gunakan sebagai sebuah ruang hijau untuk tempat pertunjukan. Melalui kegiatan Festival Budaya Santri ini kami mencoba menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan serta mewadahi potensi seni dan budaya yang ada di kota kendal. Seperti yang pernah kami lakukan di Tebing Breksi Yogyakarta tahun lalu yaitu mengadakan mini Festival bertema hanacaraka, alhamdullah masyarakat yang kami sambangi sekarang sudah bisa mandiri mereka dapat membuat kegiatan serupa yang kegiatannya dilakukan oleh masyarakat sekitar.

Indikator Sukses

Indikator Kesuksesan 70 % Dukungan dari budayawan sastra Media lokal Perangkat desa Telah memberikan dukungan pada kegiatan ini Tujuan dari kegiatan adalah: 1. Mengajak masyarakat mengenal manfaat kebersihan. 2. Sharing bersama tentang air dan kehidupan. 3. Mengajak Masyarakat untuk ikut dalam apresiasi seni dan budaya Kabupaten Kendal. 4. Ikut Serta dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.41 Juta

Durasi Proyek

3 bulan