456 - Perempuan dan Kerajinan Kain Tenun Pegringsingan

Nama Inisiator

Ni Made Purnami Utami

Bidang Seni

seni_rupa

Pengalaman

12 Tahun

Contoh Karya

37.jpg

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Peneliti ingin mengetahui tatanan sosial budaya kehidupan sehari-hari perempuan di Desa Tenganan Pegringsingan seperti menenun dengan alat tenun dan motif tenun  khas Tenganan Pegringsingan yang hampir disetiap rumah menekuni sebagai mata pencaharian. Pendekatan fenomenologi dilakukan peneliti untuk melihat fenomena aktivitas keseharian perempuan, menjalankan perannya sebagai seorang perempuan menurut kodrat, budaya dan aturan hukum adat masyarakat yang ada, ditengah menggeliatnya perempuan mulai menunjukkan keberadaannya di struktur social masyarakat. Kajian yang akan peneliti lakukan ini bertujuan menumbuhkan motivasi perempuan penenun kain pegringsingan dan sekaligus memberdayakan promosi hasil kerajinannya sebagai seniman tenun, dengan beberapa rencana kegiatan di bawah ini: 1. membuat buku dan dokumentasi dalam bentuk video dokumenter. 2. pameran promosi hasil kerajinan dengan tema “Hasil Kerajinan Penenun Kain Pegringsingan Desa Tenganan Pegringsingan.

Latar Belakang Proyek

Desa Tenganan Pegringsingan adalah tempat masih sangat tradisional dan jauh dari pengaruh budaya modern, budaya asing serta teknologi yang amat pesat di zaman sekarang ini. Walaupun sarana dan prasarana seperti listrik dan sepeda motor masuk ke Desa Tenganan Pegringsingan, tetapi rumah dan adat istiadat tetap dipertahankan seperti aslinya sehingga tetap unik dan alami, ini karena masyarakat Tenganan Pegringsingan mempunyai peraturan adat desa yang sangat kuat, yang mereka sebut dengan awig-awig  yang sudah tertulis sejak abad 11 dan sudah diperbarui pada tahun 1842. Keunikan masyarakat wanita di desa ini sangat mentaati aturan tersebut dan tidak pernah merasa malu bahwa meraka lambat dalam perkembangan zaman. Penulis melihat bagaimana keadaan perempuan Tenganan Pegringsingan dalam tatanan sosial budaya kehidupan sehari-hari seperti pekerjaan menenun sebagai mata pencaharian, kegiatan menenun kerajinan kain pegringsingan diharapkan mampu bersentuhan langsung dengan pasar dan mendapat posisi tawar yang layak. Bila nantinya proses pekerjaan menenun oleh para perempuan penenun dihargai secara layak dengan mempertimbangkan relasi kerja perempuan sebagai pelaku seni tenun maka disampaing akan dapat meningkatkan pendapatan keluarga juga dapat mempertahankan nilai-nilai warisan budaya lelulur. Upaya ini dibuat agar basis ekonomi masyarakat di Desa Tenganan Pegringsingan mengalami peningkatan dan kemajuan.

Masalah yang Diangkat

Fenomena aktivitas keseharian perempuan di Desa Tenganan Pegringsingan melakukan pekerjaan menenun dengan alat tenun dan motif tenun  khas Tenganan Pegringsingan sebagai mata pencaharian dan bagaimana upaya memotivasi perempuan penenun agar tetap eksis dan dapat meningkatkan pendapatan keluarga serta melestarikan nilai budaya lelulur, ditengah menggeliatnya perempuan mulai menunjukkan keberadaannya di struktur social masyarakat.

Indikator Sukses

1. Terbitnya buku tentang “ Perempuan dan Kerajinan Kain Pegringsingan “ memajukan pengetahuan dalam pelestarian budaya di Provinsi Bali yang dikenal sebagai Daerah Seni dan Budayanya Indonesia. Disamping mengenal lebih dekat praktek kebudayaan perempuan di Bali khususnya perempuan di Desa Tenganan Pengringsingan. 2. Mendokumentasikan venomena kegiatan penenun dengan alat tenun dan motif tenun  khas Tenganan Pegringsingan dalam bentuk viedio visual 3. Pameran Hasil Kerajinan Kain Pegringsingan Penenun Perempuan Desa Tenganan Pegringsingan sebagai upaya promosi pemasaran dalam meningkatkan pendapatan keluarga dan pelestarian budaya.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.350 Juta

Durasi Proyek

8 bulan