464 - Titisane

Nama Inisiator

LINDA RISTANTI

Bidang Seni

audiovisual

Pengalaman

4 TAHUN

Contoh Karya

bumper program tv sahabat pagi.mp4

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Proyek ini merupakan proyek pembuatan film fiksi yang terinspirasi tentang sebuah tradisi Upacara Adat Seblang berasal dari Banyuwangi Jawa Timur. Upacara Adat Seblang adalah sebuah upacara untuk kepentingan bersih Desa, diselenggarakan setiap setahun sekali, seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri, dilakukan oleh seorang gadis perawan berasal dari keturunan Seblang sebelumnya. Film fiksi dengan judul “Titisane” menceritakan tentang tokoh pelaku seblang, dimana ia sudah tidak bisa meneruskan keturunan sebagai penari seblang karena sudah tidak perawan. Pamannyalah yang sudah membuat dirinya tidak perawan, karena ingin anaknya yang menjadi penari seblang supaya bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah setiap bulannya. Gadis berusia 13 tahun ini harus memendam rahasia yang sangat besar karena tidak menginginkan keluarganya hancur, apabila harus bercerita pada keluarganya. Dari cerita tersebut saya ingin mempresentasikan manusia pada jaman sekarang “keserakahan akan merusak segalanya termasuk masa depan seorang gadis kecil”. Keserakahan disini ditunjukkan dengan perilaku pamannya. Selain itu film ini juga mempunyai pesan tersirat yaitu dengan adanya tradisi Upacara Adat Seblang bisa membantu para orang tua untuk mendidik anaknya dalam hal pergaulan khususnya perempuan. Pembuatan film ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kebudayaan suku using Banyuwangi yaitu Tari Seblang.

Latar Belakang Proyek

Hal utama yang menjadi latar belakang film ini harus dibuat terletak pada kekuatan pesan yang ingin disampaikan pada penonton. Maka dari itu film ini sangat penting untuk direalisasikan. Adapun pesan yang ingin disampaikan: 1. film ini dibuat untuk menunjukkan antara kehidupan dan adat yang saling berkait satu sama lain, seperti tari seblang sebagai representasi tingkat keserakahan pada manusia. 2. film ini sebagai misi kebudayaan untuk memberikan informasi mengenai kebudayaan suku using Banyuwangi”. 3. Adanya tradisi Upacara Adat Seblang ini bisa membantu para orang tua untuk mendidik anaknya dalam hal pergaulan khususnya perempuan. Hal ini ditunjukkan dengan persyaratan “prawan”. Upacara adat ini merupakan upacara sakral yang dipercaya oleh masyarakat Desa. Selain itu saya juga ingin memberikan warna baru bagi penonton mengenai film. Telah kita ketahui bahwasanya film-film pada jaman sekarang terutama film televisi selalu memiliki tema yang monoton yaitu, percintaan, perselingkuhan, persahabatan. Selain tema tersebut masih banyak lagi yang bisa diangkat menjadi film, contohnya sebuah tradisi.

Masalah yang Diangkat

1. Sebuah kebudayaan yang berhubungan dengan seni, yaitu Upacara Adat Seblang. 2. Persyaratan dalam melakukan upacara adat yaitu “perawan”. Dari masalah permasalahan ini nantinya akan bermunculan konflik-konflik lain untuk membangun cerita menjadi lebih dramatis dan membuat penonton menjadi penasaran dan tertarik dengan ceritanya. 3. Keluarga. Peran orang tua sangat penting dalam pertumbuhan seorang anak. Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya, bukan sibuk dengan urusannya sendiri. Jangan sampai seorang anak kecil menjadi tertekan dengan masalah yang besar. Hal ini bisa mengakibatkan kelainan pada psikologis anak.

Indikator Sukses

Kesuksesan film ini nantinya dapat dilihat ketika pemutaran karya film yang akan berlangsung di beberapa daerah. Film ini nantinya juga akan berparsipasi Dalam festival-festival film yang bertaraf nasional maupun internasioal. Film ini juga akan bekerja sama dengan beberapa komunitas pemutar film di seluruh daerah, khususnya Yogyakarta. Hal ini dilakukan supaya pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat film bisa tercapai.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.150 Juta

Durasi Proyek

9 bulan