469 - Tur Konser & Cipta Lagu ''Berbagi Cerita, Berbagi Nada"

Nama Inisiator

Erlina Rakhmawati

Bidang Seni

musik

Pengalaman

8 tahun

Contoh Karya

We Talk We Share We Sing Along.mp3

Kategori Proyek

perjalanan

Deskripsi Proyek

Tur Konser & Cipta Lagu “Berbagi Cerita, Berbagi Nada” merupakan Tur Workshop Cipta Lagu dan Pentas Kolaborasi Nada Bicara dengan anak dan remaja Kupang NTT. Kami bekerjasama dengan jaringan Buku Bagi NTT, dimana mereka memiliki Rumah Baca sebagai ruang berkumpul dan belajar bersama di luar sekolah. Kami akan hadir pada 3 Rumah Baca di area Kupang NTT, membuat 3 workshop cipta lagu, sekaligus melakukan live recording. Dalam proses workshop cipta lagu, kami akan sharing bersama terkait persoalan anak / remaja (termasuk dalam perspektif gender) dan menciptakan lagu yang bisa mewakili kegelisahan, juga semangat bersama. Hasil akhir 3-5 lagu pada 3 Rumah Baca, hingga menjadi mini album kompilasi yang dimiliki bersama. Setelah lagu-lagu telah jadi, kami mengadakan presentasi hasil karya dalam pentas kolaborasi Nada Bicara dengan anak dan remaja (pencipta lagu) yang terlibat dalam workshop. Kami berencana pentas ke sekolah-sekolah mereka, diantaranya SMP St. Yoseph Kupang, SMPN 16 Kupang, dan beberapa SD yang masih dalam proses perijinan. Rencana terdapat 2 pentas kolaborasi, atau kami memilih tempat yang bisa menggabungkan sekolah-sekolah tersebut.

Latar Belakang Proyek

Rencana proyek ini diawali dengan pertemuan Nada Bicara pada pertengahan tahun 2017 dengan teman-teman Buku Bagi NTT, dalam acara pentas penggalangan buku. Nada Bicara menjadi salah satu pengisi acara. Teman-teman Buku Bagi NTT merasa memiliki semangat yang sama dengan isu yang kami angkat dalam karya-karya kami. Mereka berharap Nada Bicara bisa berkontribusi lebih luas lewat pentas-pentas di NTT. Kami menemui kendala pendanaan untuk bisa menyelenggarakan pentas-pentas di NTT. Kami memilih format Cipta Lagu sekaligus Pentas Kolaborasi atas harapan kami agar anak dan remaja di NTT tidak hanya sebagai penonton pementasan, melainkan ikut terlibat secara langsung dalam proses penciptaan karya, sehingga mereka memiliki karya bersama. Penciptaan karya lagu bisa menjadi pernyataan sikap bersama terkait persoalan yang menimpa anak. Hal ini dinilai lebih mampu menyebarkan awareness terkait tantangan anak dan remaja di era digital. Kami memilih untuk membuat workshop cipta lagu di rumah-rumah baca, karena kami menilai anak dan remaja yang beraktifitas didalamnya lebih beragam dari usia, sekolah, juga menyentuh anak-anak yang putus sekolah. Rumah Baca menjadi ruang yang lebih cair dalam menyelenggarakan pelatihan/workshop sebagai media edukasi di luar sekolah. Kami mengambil waktu senggang mereka, seperti sepulang sekolah atau selepas bekerja membantu orang tua.

Masalah yang Diangkat

NADA BICARA “Lewat NADA, kami BICARA keberagaman, kesetaraan, dan keberpihakan pada perempuan dan anak” Kami memilih anak dan remaja, karena kami menilai masa anak dan remaja merupakan masa-masa pencarian jati diri. Mereka rentan mewarisi budaya dan ekspresi kekerasan. Maka, keterlibatan anak dan remaja secara langsung penting adanya. Lagu-lagu yang diciptakan mengusung tema keberagaman, kesetaraan gender, maskulinitas negatif, otoritas tubuh, relasi kuasa, cegah bullying, parenting, internet sehat, pendidikan, pemenuhan hak-hak anak, pencegahan kekerasan terhadap anak, dan pencegahan kekerasan berbasis gender. Karya yang diciptakan diangkat dari kisah-kisah kegelisahan anak dan remaja di NTT.

Indikator Sukses

Indikator sukses dari proyek ini diantaranya : 1) Terciptanya keterlibatan anak dan remaja di Kupang, NTT dalam penciptaan karya yang peka sosial, reflektif, partisipatif, dan edukatif. 2) Terciptanya mini album yang dimiliki bersama teman-teman di Kupang NTT, menjadi media yang mewakili kegelisahan terutama persoalan anak dan remaja. 3) Terciptanya pengalaman pentas kolaborasi atas karya mereka sendiri.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.160 Juta

Durasi Proyek

3 bulan