549 - Perempuan Berbicara

Nama Inisiator

Ramifta Ayu Aerodila

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

3 tahun

Contoh Karya

andrews1.jpg

Kategori Proyek

perjalanan

Deskripsi Proyek

Melalui proyek 'Perempuan Berbicara' saya ingin mengutarakan kekecewaan saya terhadap masalah yang terjadi pada kaum perempuan, dimana sekarang banyak terjadi pelecahan dan pembunuhan. Di proyek ini saya mengajak beberapa penari perempuan dengan masing-masing kebudyaan yang berbeda yang akan mementaskan karya saya berjudul KENDALI. Rencana karya ini akan dipentaskan di dua kota yang memiki lingkungan budaya yang berbeda-beda, yaitu Yogyakarta, Jawa Tengah dan Surabaya, Jawa Timur. Karya yang berjudul KENDALI berangkat dari Tari Jathil Ponorogo Jawa Timur. Saya ingin memberikan penawaran kepada masyarakat umum dan seniman tentang bentuk atau tafsir lain dari tari Jathil Ponorogo, namun tidak merubah spiritnya. Menciptakan kesadaran pada yang mengapresiasi bahwa sumber penciptaan tari bisa diawali atau bersumber pada sebuah bentuk kesenian rakyat yang memiliki ciri-ciri khusus (khas) dan "kuat" menjadi inspirasi penciptaan tari.

Latar Belakang Proyek

Karya saya yang berjudul KENDALI ini sudah pernah pentas dia 2 tempat, yaitu Surakarta Jawa Tengah dan Bandung Jawa Barat. Seteleh KENDALI pentas di dua kota tersebut, saya mendapatkan beberapa masukan baik segi konsep dan visual, kemudian saya berfikir ingin mementaskan lagi di tempat lain, lingkungan, budaya dan pola pikir yang berbeda. Dengan adanya proyek 'Perempuan Berbicara', saya ingin mengkorelasikan karya saya ke masalah atau isu yang dihadapi perempuan saat ini. Banyaknya perempuan meninggal akibat kekerasan seksual dan pembunuhan yang dilakukan oleh suami, pacar, paman, atau ayah sendiri, maka dari itu saya menyuarakan kepedulian, keprihatinan dan protes melalui Proyek ini, melihat banyaknya manusia yang kini tidak memiliki pengendalian diri secara baik dan tidak mampu menguasai emosi sendiri. Proyek ini memiliki masalah tentang pengadaan dana, tidak adanya dana untuk produksi, akomodasi dan kebutuhan pementasan, karena saya masih ingin mengetahui apa komentar dan dampak di berbagai kota yang memiliki pengalaman keseniannya masing-masing setelah melihat karya dan mengetahui konsep atau isu karya.

Masalah yang Diangkat

Saya melihat bahwa perilaku manusia sekarang sudah tidak menghargai satu sama lain, saling menjatuhkan bahkan saling membunuh. Banyak perempuan yang kini juga dilecehkan dan tidak dihargai. Kurangngnya pengendalian diri baik nafsu dan emosi seseorang membuat perilaku buruk dan jahat terjadi. Dari permasalahan tersebut, saya mencoba menyuarakan protes wanita lewat pertunjukan tari yang dilatarbelakangi kesenian Tari Jathil Ponorogo. Konsep dalam kesenian Tari Jathil Ponorogo nantinya akan diusung dan diungkapkan ulang lewat pola-pola gerakan baru dalam karya ini, bahwa harus ada hubungan yang erat anatara batin penunggang kuda dan batin kuda. Kemampuan mengendalikan kuda dengan baik agar tercipta hubungan atau kondisi yang baik menjadi tendensi serius. Seperti apa yang ada didalam pacuan kuda, manusia harus bisa mengendalikan kudanya dengan baik agar mengetahui dan membuat hubungan komunikasi yang baik antar keduanya. Fisik kuda lebih dari pada penunggangnya, tetapi kuda harus tetap mengendalikan kuda tersebut agar tetap seimbang. Begitu juga dengan manusia, sebesar apapun keinginan dan nafsu duniawinya harus tetap dikendalikan oleh jiwanya, agar tercipta keseimbangan dalam hidup dan keselarasan antar sesama. Oleh karena itu, masalah Pengendalian Diri nantinya akan berusaha direpresentasikan ke dalam karya ini.

Indikator Sukses

Proyek saya berhasil jika di kota yang dipilih untuk pementasan mendapatkan respon yang bagus, dalam artian ingin menonton karya saya, mampu menangkap pesan dan masalah yang saya sampaikan, bisa merubah pola pikir bahwa kejahatan berasal dari diri masing-masing dan seberapa besar dia mengendalikan dirinya, membicarakan karya saya baik segi positif maupun negatif untuk membangun mental dan memperkuat konsep karya. Saya juga berharap dengan proyek ini pemerintah melihat bahwa masalah kekerasan pada perempuan adalah hal yang serius untuk di tangani dan segera diselesaikan.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.150 Juta

Durasi Proyek

1 bulan