556 - Pusat Studi Agrikultur Sayurankita

Nama Inisiator

Afifah Farida Jufri

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

2 tahun

Contoh Karya

Portfolio - AFIFAH FARIDA JUFRI.jpg

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Pusat Studi Agrikultur Sayurankita hendak diniatkan sebagai laboratorium berpikir dan praktik di ranah pertanian yang dikombinasikan dengan pengetahuan literasi media dan kesenian. Implementasi dari proyek ini berupa aksi pengolahan lahan sederhana (green house yang berlokasi di Pekanbaru, sebagai laboratorium pertanian sederhana) yang pengelolaannya akan dipadu dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan kreatif reguler yang menyoroti isu pertanian, pangan, dan agraria, serta pengelolaan media alternatif berbasis online sebagai kanal terbuka (open source) untuk berbagi informasi, pengetahuan, dan pengalaman terkait perpaduan antara disiplin agrikultur dan seni. Dalam proyek ini, secara khusus saya juga akan melakukan riset tentang jenis-jenis tanaman yang ada di Provinsi Riau menggunakan pendekatan dan metode akademik pertanian, dan kemudian diolah secara kuratorial untuk disajikan ke publik sebagai karya seni, yaitu ke dalam bentuk karya visual dan dipresentasikan dalam bentuk pameran multimedia. Output paling akhir dari proyek ini ialah sebuah buku (dalam format art-book) yang memaparkan metode dan temuan-temuan selama pelaksanaan proyek tersebut, untuk didistribusikan secara gratis. Pengelolaan Pusat Studi Agrikultur Sayurankita (lihat website https://sayurankita.com/) sesungguhnya telah dilakukan sejak tahun 2016, dan akan terus dilanjutkan sebagai sebuah program kegiatan yang berkelanjutan, demi mencapai cita-cita menjadi "pusat studi agrikultur".

Latar Belakang Proyek

Awalnya inisiatif ini bernama "SAYURANKITA" (saja), didirikan sebagai lahan usaha kecil di bidang perkebunan sayur. Namun, dalam perkembangannya, mengingat bahwa pengetahuan tentang pertanian sangat luas, dan perlu disebarluaskan, inisiatif ini kemudian berganti visi sebagai platform penelitian yang mengkaji isu pertanian, pangan, dan agraria secara umum, dan mengganti orientasinya menjadi inisiatif non-profit, dan memilih nama resmi "PUSAT STUDI AGRIKULTUR SAYURANKITA". Terutama jika meninjau konteks demografis dan geografis di Provinsi Riau, yang memiliki potensi yang tinggi di sektor perekonomian dan pertaniannya, tetapi pesebaran tentang pengetahuan pertanian itu sendiri terbilang masih minim. Bahkan, dapat dikatakan belum ada kanal informasi yang secara spesifik mendistribusikan secara cuma-cuma pengetahuan tersebut. Proyek ini, dengan kata lain, dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menyebarkan pengetahuan tentang pertanian seluas-luasnya. Dalam praktiknya, disiplin seni kemudian menjadi metode yang paling efisien dan efektif untuk menarik atensi publik, serta menjadi cara terbaik untuk melipatkgandakan gaung dari hasil penelitian yang telah dilakukan, karena kemasan secara seni membuka peluang khasanah yang lebih segar dan eksperimentatif. Hal itu sebagaimana telah terbukti dari salah satu proyek yang pernah dilakukan oleh Pusat Studi Agrikultur Sayurankita di Lombok Utara, bernama proyek Aksara Tani. Pusat Studi Agrikultur Sayurankita diharapkan dapat menjadi platform penelitian lintas disiplin di ranah kreatif.

Masalah yang Diangkat

Pokok pikiran dari proyek ini adalah eksperimentasi atas disiplin pertanian yang dikombinasikan dengan disiplin seni dan literasi media. Bagaimana kombinasi dari ketiga disiplin itu dapat memicu pemikiran ataupun metode-metode alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk menanggapi isu-isu seputar agrikultur. Tema spesifik dari proyek ini adalah "Identifikasi Isu Pertanian di Riau". Tema ini secara sadar dipilih mengingat belum maksimalnya kualitas kajian-kajian ilmiah yang diproduksi oleh perguruan tinggi atau lembaga riset di Riau tentang isu pertanian dan agraria. Selain itu, jika pun ada, masih sangat sedikit dan terlalu kaku, serta masih bias gender. Oleh karena itu, ketimpangan arus informasi dan pengetahuan tentang pertanian ini perlu ditanggapi dengan aksi yang memanfaatkan metode-metode kreatif (seni). Untuk mengetahui secara lebih dalam potensi pertanian itu, perlu diawali dengan pengkajian dan pemetaan terhadap isu-isu pertanian di Riau, salah satunya ialah dengan mengidentifikasi jenis-jenis tanaman di daerah tersebut, serta melibatkan lebih banyak perempuan dalam aksi tersebut. Hasil penelitian ini, yang akan disebarkan lewat beragam bentuk presentasi (pameran atau penerbitan buku kreatif) diharapkan dapat menjadi opsi untuk mengisi kekurangan infrastruktur pendidikan pertanian dan timpangnya arus informasi mengenai bidang itu. Produksi pengetahuan dan distribusi terbuka, serta keterlibatan aktif perempuan, adalah tujuan utama dari proyek ini.

Indikator Sukses

Indikator keberhasilan proyek, adalah sebagai berikut: 1. Proporsi jumlah partisipan/pegiat perempuan setidaknya 50% dari jumlah partisipan/pegiat yang akan melaksanakan proyek ini (secara berkelanjutan). 2. Terlibatnya warga lokal di kota Pekanbaru, secara khusus, dan Provinsi Riau, secara umum, dalam aktivitas Pusat Studi Agrikultur Sayurankita. 3. Tercapainya target pengidentifikasian jenis-jenis tanaman yang khas di Riau, terutama identifikasi secara akademis pertanian, minimal 30 jenis tanaman. 4. Terbangunnya kanal informasi terbuka (berbasis online) yang dapat menerbitkan tulisan mingguan, karya visual dan video bulanan. 5. Terbukanya jaringan baru para pecinta/pegiat pertanian dan kesenian di Riau. 6. Terciptanya para peneliti-peneliti warga perempuan yang dapat memproduksi informasi tentang pengalaman dan pengetahuan mereka terkait aktivitas tanam-menanam. 7. Penerbitan karya buku (paling tidak satu buku dalam rentang waktu pelaksanaan proyek ini), berisi gagasan tentang lintas disiplin antara pertanian dan kesenian, yang mudah dimengerti dan dapat menjadi acuan bagi penelitian-penelitian mendatang. 8. Terselenggaranya berbagai event sederhana yang kreatif, khususnya dalam kemasan seni, serta terciptanya karya-karya seni visual baru berbasis penelitian dan sosial kemasyarakatan, yang dapat menarik perhatian publik di Riau. 9. Terdapatnya respon pemerintah daerah atas inisiatif ini, serta respon media massa lokal. 10. Terlibatnya kalangan akademisi lokal di bidang pertanian dan seni dalam kegiatan Pusat Studi Agrikultur Sayurankita.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.172 Juta

Durasi Proyek

7 bulan