676 - Roadshow Tradisi Lisan dan Gamelan Perempuan Lampung

Nama Inisiator

Dr. Farida Aryani, M. Pd

Bidang Seni

sastra

Pengalaman

5 tahun

Contoh Karya

FOTO GABUNGAN.jpg

Kategori Proyek

perjalanan

Deskripsi Proyek

Pentas Tradisi Lisan dan Gamelan Perempuan Lampung adalah kegiatan pertunjukan kesenian tradisi khas lampung yang akan diadakan di 6 kota di Indonesia (DKI Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali dan Lombok). Kegiatan ini akan melibatkan seniman tradisi lisan perempuan dan gamelan, dari berbagai usia mulai dari remaja sampai dewasa. Seluruh personil yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 20 orang, dengan personil utama (primer) adalah perempuan (remaja dan dewasa). Jarang sekali terjadi pementasan tradisi lisan dan gamelan dari satu daerah ke daerah lain. Interaksi antar tradisi lisan ini kami anggap penting untuk melestarikan kebudayaan lampung pada khususnya dan kebudayaan daerah pada umumnya. Oleh sebab itulah, kami hendak memperkenalkan beberapa jenis tradisi lisan di Lampung yang masih bertahan dan musikalisasinya menggunakan gamelan tradisional Lampung, dengan pelaku seniman terutama dari kalangan perempuan.

Latar Belakang Proyek

Seni tradisi lisan adalah salah satu kekuatan budaya bangsa Indonesia. Masyarakat kian jauh dari tradisi lisan karena pengaruh kemajuan zaman dan globalisasi. Tradisi lisan masih terpinggirkan. Dia dianggap warisan masa lalu yang cukup diingat saja. Masih banyak aspek dalam tradisi lisan yang masih relevan dengan kondisi zaman saat ini. Tradisi lisan adalah warisan turun-temurun dari nenek moyang. Tradisi lisan dan gamelan tradisional lampung adalah salah satu bagian dari kebudayaan daerah dari wilayah Lampung yang turut membangun kebudayaan nasional. Di Provinsi Lampung, banyak jenis tradisi lisan, seperti Hahiwang, Bubandung, Pisaan, dan lainnya begitu juga gamelan yang belum banyak diketahui masyarakat Indonesia yang kami rasa sangat perlu dilestarikan untuk menghindari kepunahan dengan memberdayakan perempuan mulai dari remaja sampai usia dewasa bahkan tua.

Masalah yang Diangkat

Beberapa tahun belakangan kerap terdengar upaya pelestarian tradisi lisan dan gamelan. Namun hal tersebut kurang maksimal, dalam hal ini upaya pemberdayaan pelaku tradisi lisan dan gamelan dari kalangan perempuan. Juga nyaris tidak ada interaksi antar tradisi lisan, interaksi antar pelaku tradisi lisan lain dan gamelan dari satu daerah dengan daerah lain. oleh karena itu ada beberapa masalah yang hendak kami atasi. 1. Kurangnya upaya pementasan tradisi lisan dan gamelan khususnya Lampung di Indonesia oleh karena itu perlu digalakan kembali. 2. Langkanya interaksi antar tradisi lisan dan gamelan dari satu daerah dengan daerah lain sehingga bersifat inklusif. 3. Tradisi lisan dan gamelan masih menjadi bidang seni yang kurang diangkat ke permukaan, di teliti, diberi ruang dalam kehidupan seni budaya. 4. Di Lampung, banyak pelaku tradisi lisan dan gamelan dari kalangan perempuan namun belum tewadahi dan terapresiasi. 5. Kurangnya ruang ekspresi atau pertunjukan bagi perempuan pelaku tradisi lisan dan gamelan di Lampung. 6. Keinginan besar dari saya selaku penggerak budaya dan seni Lampung untuk memberdayakan dan mengangkat marwah perempuan pelaku tradisi lisan dan juga gamelan di Lampung dengan mengadakan pertunjukan di luar wilayah provinsi Lampung sehingga dikenal dan diapresiasi masyarakat dan menghindari kepunahan di waktu yang akan datang karena semakin pesatnya persaingan.

Indikator Sukses

1. Karena tradisi lisan dan gamelan adalah bentuk seni yang menarik diharapkan akan menarik banyak peminat dan penonton. 2. Pentas tradisi lisan dan gamelan Lampung di beberapa kota di Indonesia diharapkan dapat terlaksana dengan baik karena didukung oleh para perempuan asli lampung 3. Tercapainya upaya sosialisasi tradisi lisan Lampung di daerah lain sebagai bagian dari pertukaran budaya lokal. 4. Adanya hibah ini secara nyata menciptakan ruang seni bagi perempuan pelaku seni tradisi lisan dan gamelan di Lampung. 5. Kegiatan ini akan berfokus dan dilaksanakan di universitas-universitas yang telah dipilih sehingga erat kaitannya juga dengan lingkungan akademisi, seniman, perempuan, mahasiswa/i, dan masyarakat umum. 6. Adanya publikasi tentang tradisi lisan dan gamelan Lampung di media massa lokal dan nasional.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.350 Juta

Durasi Proyek

8 bulan