786 - WORKSHOP “ NILAI ADAT DAN NILAI EKONOMI DARI NOKEN “

Nama Inisiator

EIRENE MARGRETHA WAROMI

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

3 TAHUN

Contoh Karya

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Diskusi ini di bangun untuk menyikapi persoalan perempuan terkait dengan strategi menciptakan peluang pasar untuk membantu meningkatkan ekonomi perempuan terutama para pengrajin noken di Tanah Papua. Noken bagi orang papua memiliki filosofi yang bernilai dan setiap suku di Papua yang berasal dari Tujuh Wilayah Adat memiliki ciri khas tersendiri baik bentuk maupun motifnya . Selama ini noken digunakan sebagai alat untuk membawa barang barang ,menggendong anak dan lainnya, beberapa daerah dahulu menggunakan noken sebagai simbol pembayaran dalam proses adat namun secara perlahan mulai berubah/ bergeser. Untuk itu workshop ini dilakukan untuk merespon fungsi dan nilai noken dilingkungan adat dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi perempuan. Sebelum dilakukannnya workshop terlebih dahulu akan dilakukan assesmen untuk mengetahui simbol noken dari suku suku di Papua yang hanya diambil keterwakilannya dari Tujuh wilayah adat di Papua ( Lapago, Meepago, Ha Anim, Tabi, Doberai, Bomberai dan Saireri ) serta ciri khas dan permasalahan pemasarannya. Bahan assesmen ini akan dijadikan materi dalam workshop yang melibatkan pimpinan dewan adat dari Tujuh wilayah adat, Dewan Adat Papua, Perwakilan perempuan pengrajin noken serta stakeholder terkait lainnya. Tujuan dari diskusi ini adalah mempertimbangkan apakah noken bisa diakui menjadi alat pembayaran dalam peristiwa adat serta bagaimana dampaknya terhadap peningkatan ekonomi perempuan Papua.

Latar Belakang Proyek

Dalam kehidupan sehari hari perempuan di Papua sangat dekat dengan noken yang telah diakui menjadi warisan dunia . Mereka memiliki kemampuan untuk merajut dan menghasilkan karya karya yang terbaik namun masih saja mengalami permasalahan dalam memasarkan karya tersebut . Kondisi ini cukup memprihatinkan dan perlu mendapat solusi melalui sebuah strategi mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan melalui penguatan di lingkungan masyarakat adat dengan mendorong noken menjadi alat pembayaran dalam berbagai kegiatan dilingkungan adat. Salah satu contoh pembayaran mas kawin di Papua banyak menggunakan bahan keramik yang harganya jauh lebih mahal dari noken dan diproduksi oleh pedagang dari luar Papua sehingga ketika upacara pembayaran mas kawin dilakukan tanpa disadari memberikan keuntungan bagi pedagang luar papua sementara orang Papua masih sangat kurang dalam memproduksi alat pembayaran mas kawin tersebut. Saat ini yang banyak diproduksi oleh orang papua adalah noken yang dikerjakan oleh perempuan dengan berbagai motif dan ciri khas beragam namun dalam adat hanya sebagai pelengkap. Apabila diijinkan noken diperhitungkan sebagai alat pembayaran mas kawin yang sah tentu saja akan memberikan peluang bagi perempuan Papua dalam meningkatkan pemasaran. Sebagai aktifis perempuan dilingkungan Dewan Adat Papua saya memiliki keinginan untuk menciptakan peluang pasar bagi peningkatan ekonomi perempuan Papua pengrajin noken di Papua.

Masalah yang Diangkat

Perjuangan mama mama Papua dalam merajut noken membutuhkan waktu dan pengorbanan yang banyak . Dibawah teriknya matahari dan hujan tidak menjadi penghalang bagi mereka berjuang memasarkan hasil karya mereka. Walaupun demikian terkadang hasil karya mereka tidak begitu laris karna minat beli yang kurang , harga yang mungkin sulit dijangkau serta persaingan dengan pedagang lainnya. Kesulitan pemasaran menjadi perhatian yang perlu direspon dengan mengoptimalkan potensi kearifan local yang dimiliki masyarakat Papua yang dirasa bisa memberikan peluang pasar yang berdampak pada peningkatan ekonomi perempuan Papua.

Indikator Sukses

Adanya sebuah kebijakan oleh para Tokoh Adat dari Tujuh Wilayah Adat di Papua dan Papua Barat untuk memperhitungkan noken sebagai alat dalam upacara upacara adat secara khusus dalam pembayaran mas kawin . Hal ini tentu saja akan berdampak pada peluang peningkatan pemasaran bagi perempuan pengrajin noken. Selain itu diharapkan adanya sebuah pemetaan ciri khas noken dari suku suku diPapua yang dijadikan pembelajaran bagi masyarakat secara khusus perempuan dalam upaya pengembangan kreatifitasnya yang mampu berdaya bersaing.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.286 Juta

Durasi Proyek

8 bulan