792 - Film “Gulaku Tak Manis Lagi”

Nama Inisiator

Temmy

Bidang Seni

lainnya

Pengalaman

7 tahun

Contoh Karya

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Merupakan sebuah film dokumenter dari kegiatan kolaborasi antara tiga pihak yakni para perempuan pengrajin gula aren di Desa Kayupuring, tim videografer dan semua pihak pecinta film dokumenter. Film dokumenter ini akan menceritakan tentang perjuangan perempuan desa yang tinggal diantara gugusan pegunungan dengan membuat gula aren setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Para perempuan yang tak pernah lelah memperjuangan kehidupan keluarganya agar tetap bisa bertahan hidup dari sulitnya akses baik ekonomi, pendidikan, kesehatan dan administrasi kependudukan. Para perempuan yang tetap membuat gula dengan sepenuh hati walaupun harga beli tidak pernah berpihak padanya. Juga, akan menceritakan tentang kayanya alam disekeliling perempuan namun, pemanfaatannya masih belum merubah nasih perempuan dari garis kemiskinan Penggarapan film ini akan dibantu oleh para videografer profesional agar mampu menghasilkan sinematografis yang apik agar mampu mengedukasi para penonton dan memberikan gambaran kondisi para perempuan pengrajin gula aren sehingga mampu menggugah para pembuat kebijakan, swasta, kelompok maupun individu untuk turut serta memberikan dukungan.

Latar Belakang Proyek

Kayupuring merupakan sebuah desa di Kota Pekalongan yang berada diantara hutan lindung di Kecamatan Petungkriyono yang jauh dari pusat Kota hingga memakan waktu dua jam perjalanan. Desa ini merupakan desa penghasil gula aren terbanyak di Jawa Tengah, namun sayang, ini tidak bebanding lurus dengan kehidupan sosial ekonomi mereka. Harga gula aren dibandrol sangat rendah tanpa mempertimbangan beban kerja yang sangat beresiko. Dan, para pengrajin gula itu adalah para perempuan. Sehingga perlu adanya pemaparan visual agar mampu menggambarkan kondisi yang sebenarnya bagaimana kehidupan para pengrajin gula yang sudah turun temurun tidak pernah lelah untuk membuat gula aren untuk terus bangkit demi kehidupan yang lebih baik. Perempuan-perempuan pengrajin gula ini adalah berpendidikan rendah dan jarang keluar dari desanya karena keterbatasan akses. Gula Aren sebagai salah satu aset serta kekayaaan lokal yang menjadi tumpuan utama kehidupan mereka, belum begitu sepenuhnya mereka kecap hasilnya, karena manisnya gula aren tidak semanis harga jual yang ditawarkan oleh para pembeli. Acapkali mereka harus rela menelan pil pahit ketika harga gula merosot dengan sangat drastis.

Masalah yang Diangkat

1. Tentang fenomena gula aren yang mempunyai rasa khas yang sangat manis, namun belum mampu mempermanis kehidupan para perempuan pengrajin gula aren. 2. Bahwa para perempuan pengrajin gula juga harus diberikan kesempatan untuk menunjukkan dirinya didepan layar untuk mengulik kehidupan sehari-hari mereka. 3. Bahwa para kelompok perempuan, perusahaan, pemerintah dan individu juga bisa terlibat dalam upaya mendukung pemajuan dan perjuangan perempuan pengrajin gula.

Indikator Sukses

1. Terciptanya film dokumenter berjudul “Gulaku Tak Manis Lagi “ 2. Adanya penayangan film diberbagai daerah di Indonesia. 3. Berjaringan dengan banyak kelompok perempuan, perusahaan, pemerintah yang mendukung pemajuan dan perjuangan perempuan pengrajin gula.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.127 Juta

Durasi Proyek

6 bulan