794 - BERKARYA TANPA MENINGGALKAN KODRAT

Nama Inisiator

ERNI PURNAWATI

Bidang Seni

kriya

Pengalaman

11 tahun Mengelola batik

Contoh Karya

Untitled-1.jpg

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Di Kampung Berkah Karangkulon tersedia tanah kas desa seluas 5000 m2 dengan sistem sewa pertahun.Rencananya tanah tersebut akan dipergunakan untuk mengembangkan sanggar Batik Berkah Lestari menjadi sanggar yang ramah anak, membuat area taman bermain dan menambah paket wisata penunjang lainnya.sehingga ibu yang sedang mengerjakan proses batik dapat merasa tenang karena anak yang ikut dapat leluasa bermain dengan nyaman dengan tetap dalam pengawasan si ibu. Dan diharapkan bagi pengunjung yang membawa anak juga merasa nyaman dan orangtua bisa leluasa memilih batik atau melihat proses batik tanpa diganggu oleh si anak. Kedepannya, proyek ini akan dikelola oleh generasi muda dan para pembatik. Adapun tahapan rencana tersebut adalah : 1. Dikarenakan lahan tanah kas Desa berbetuk terasiring / miring yang tidak beraturan dan kontur berupa tanah liat maka sebelum pelaksanaan pembangunan perlu jasa alat berat agar didapatkan lahan yang rata. 2. Pembuatan sumur bor 3. Pembuatan MCK umum berjumlah 1 unit 4. Pemasangan daya listrik 1300 watt 5. Pembuatan gedung serba guna berbentuk bangunan kayu tradisional yang merupakan cirri khas bangunan masyarakat setempat. Bangunan ini yang berfungsi sebagai tempat aula yang digunakan beristirahat. 6. Pembuatan area bermain/ taman/ ruang menyusui 7. Pembelian alat – alat bermain, buku untuk anak – anak 8. Pembutan area parkir

Latar Belakang Proyek

Batik Berkah Lestari adalah nama kelompok pembatik perempuan berdiri tahun 2007 beranggotakan 50 orang. Awalnya hanyalah para perempuan buruh batik mentah bagi juragan di kota yang mendapatkan upah minim. Kejadian Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006 yang dahsyat justru membangkitkan semangat kami untuk membuat karya batik yang lebih baik dan semangat tinggi untuk berubah dari seorang buruh batik menjadi wirausaha batik. Membatik adalah pekerjaan utama bagi sebagian besar perempuan yang ada di dusun, dan kegiatan yang sudah kami lakukan secara turun- temurun.Kami membatik setelah rutinitas pekerjaan rumah tangga selesai atau bahkan membatik sambil mengurus anak atau cucu. Proses membatik ini biasanya kami kerjakan di Sanggar Batik Berkah Lestari (khususnya proses pewarnaan) atau terkadang di rumah kami masing-masing jika pekerjaan rumah tangga tidak dapat kami tinggalkan. Di sanggar inilah kami memproduksi batik, menjual batik, dan mengenalkan edukasi batik kepada pengunjung dan konsumen, sehingga pengunjung yang datang untuk berbelanja batik dapat melihat langsung dan mencoba proses produksinya. Keberadaan sentra industri batik tulis terbesar di Yogyakarta menjadikan Dusun Karangkulon mampu menarik banyak wisatawan setiap tahunnya.Sayangnya, masa tinggal wisatawan di Dusun ini cukup singkat, kira-kira 2 jam. Padahal, semakin lama waktu berkungjung wisatawan, maka semakin banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan.

Masalah yang Diangkat

- pembatik sering kali harus membatik sambil mengasuh anak/cucu mereka. membatik merupakan pekerjaan pokok bagi perempuan di desa kami dikerjakan setiap waktu luang untuk menopang kebutuhan keluarga yang dilakukan setelah para ibu selesai mengurus pekerjaan rumah tangga. jam kerja membatik tidak ditentukan waktunya bahkan sambil mengasuh anak / cucu mereka - tidak ada ruang bermain dan sarana belajar yang aman bagi anak Sampai saat ini lokasi di sanggar tidak ada ruang khusus bermain, ruangan yang ada hanya satu lokasi yang sama untuk proses produksi, sehingga anak merasa tidak nyaman misal terkena tetesan malam, menghisap asap lilin batik - Regenerasi batik masih terhambat Selama ini pekerjaan membatik bagi remaja yang tamat sekolah/ kuliah menjadi pilihan terakhir untuk berkarir. dikarenakan upah batik belum standar UMR, sistem upah batik masih borongan, tempat membatik juga kurang menarik - masa tinggal wisatawan cukup singkat usaha sejak awal berdiri adalah produksi batik tulis.tapi sesuai perkembangan zaman kami menawarkan paket eduskasi batik untuk para pengunjung dengan durasi waktu sekitar 2 jam yang sebenarnya kalau dikelola dan dikembangan sarana wisata penunjang yang lain dapat berdampak positif bagi warga masyarakat sekitar. - Potensi remaja di desa yang relatif besar Hal ini berpotensi untuk pengembangan wisata lain, sehingga berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat

Indikator Sukses

Terselesaikannya proyek pengerjaan yang tepat waktu dan sesua dengan sumber dana yang tersedia, sehingga segera terwujud sanggar batik yang ramah anak yang diharapkan orang yang berada ditempat tersebut merasa nyaman dan betah selama berkunjung sehingga program pemberdayaan perempuan di sanggar batik terwujud.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.230 Juta

Durasi Proyek

9 bulan