799 - Perempuan, Rajutan dan Ruang Publik

Nama Inisiator

Harjuni Rochajati

Bidang Seni

kriya

Pengalaman

3 tahun

Contoh Karya

received_10154687435443506.jpeg

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Saya mewakili Komunitas RajutKejut. Proyek ini adalah sebuah usaha untuk membagi pengalaman kami - Komunitas RajutKejut yang kerap berkarya di ruang publik dengan media rajutan teknik crochet -- kepada komunitas lain di beberapa wilayah di Indonesia. Kami memilih Yogyakarta, Malang, Balikpapan dan Medan. Wilayah tersebut dipilih karena di wilayah tersebut ada komunitas-komunitas rajut yang aktif dengan anggota yang cukup banyak. Dengan anggota cukuo banyak, diharapkan akan terbangun kegiatan bersama. Masing-masing komunitas akan melakukan yarnbombing/berkarya dengan benang di ruang publik merespons kondisi sosial budaya/menyuarakan sesuatu, ikut merayakan momen penting di wilayahnya, juga menggali lokasi-lokasi yang menurut mereka penting untuk ditandai. Selanjutnya penggiat Komunitas RajutKejut akan hadir untuk sharing pengalaman, menggali potensi, mengolah ide bersama, membantu mengeksekusi bersama-sama dengan teman-teman di wilayah-wilayah tersebut. Jadi proyek ini adalah dalam rangka mengajak teman-teman komunitas perajut untuk tidak sekedar merajut benda-benda keseharian, tapi juga menyuarakan kegelisahan dan mengangkat permasalahan sosial budaya sambil bersenang-senang bersama dan menampilkannya di ruang publik.

Latar Belakang Proyek

Menurut KBBI merajut adalah kegiatan membuat bahan pakaian dari benang dengan tangan (atau mesin). Selain pakaian, umumnya produk dari rajutan bisa berupa taplak, tas, syal, sepatu dan lain-lain yang sifatnya bisa dipakai/wearable atau berbentuk boneka. Teknik merajut dengan tangan ada dua jenis yaitu knitting dan crochet. Yang kami angkat di sini adalah merajut/crochet yaitu teknik merajut dengan media benang dengan menggunakan satu jarum sebagai alatnya. Di Indonesia kegiatan merajut umumnya dilakukan oleh perempuan, kebanyakan ibu rumah tangga, ada juga kaum muda, ada laki-laki namun sangat sedikit. Bagi perajut, kegiatan merajut menjadi sebuah hobi, untuk relaksasi, sarana pereda stress dan bisa juga menjadi kegiatan ekonomi (karya dijual atau mengerjakan pesanan). Merajut adalah kegiatan pribadi dalam hal ini tiap orang mengerjakan proyek masing-masing walau bisa juga bekerja secara berkelompok/berkomunitas. Berkomunitas membuat mereka bersemangat dalam berkarya dan bisa jadi ajang sharing ilmu/teknik/pola rajutan. Namun, karya tetap bersifat pribadi. Kami Komunitas RajutKejut berkarya dengan media benang teknik crochet bedanya kami berkarya secara kolektif, bersama-sama membuat satu karya yang dipamerkan di ruang publik (yarnbombing) untuk merespons suatu kondisi sosial budaya atau ikut merayakan momen penting dalam berkehidupan di Indonesia.

Masalah yang Diangkat

Mengacu kepada kegiatan kami - RajutKejut - di latar belakang tadi, kami berkesimpulan bahwa kegiatan merajut akan lebih seru jika dilakukan bersama-sama, apalagi jika bisa digunakan untuk menyuarakan sesuatu. Bisa menjadi sebuah gerakan kesadaran akan banyak hal yang ada di lingkungan sosial budaya kita. Sekaligus menandai satu sudut ruang publik dengan karya rajutan sebagai sebuah bentuk gerakan perempuan. RajutKejut bermaksud mengajak komunitas-komunitas rajut di wilayah-wilayah di Indonesia berkarya di ruang publik (membuat yarnbombing) , di mana hal ini belum pernah dilakukan oleh komunitas rajut di wilayah tersebut. Kami sempat mendata keberadaan komunitas-komunitas rajut di Indonesia untuk kebutuhan pameran di 2017 kemarin dan mendapat banyak komunitas rajut dengan anggota yang cukup banyak.

Indikator Sukses

- komunitas-komunitas rajut di 4 wilayah Indonesia yang terpilih akan membuat karya di wilayah masing-masing sesuai dengan hasil pengamatan terhadap kondisi sosial atau hal yang menggelisahkan di wilayahnya yang mereka ekspresikan melalui karya yarnbombing - para perajut menjadi lebih peduli dan peka terhadap kondisi sosial di lingkungannya dan menyadari potensinya sebagai warga yang berani bersuara - akan ada dokumentasi foto dan video proses berkarya di 4 wilayah yang dipilih.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.181.5 Juta

Durasi Proyek

7 bulan