956 - Pentas Eksperimental : Param”Puan”

Nama Inisiator

Citra Agnovela Finanda

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

3 Tahun

Contoh Karya

Teater Dentum- Aku Perempuan.wmv

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Makna Parampuan secara harfiah berasal dari kata “Para”, “Mpu”, dan “Puan”. Dimana secara ide, kata tersebut juga mengandung makna bahwa perempuan adalah mahluk yang menjaga, melahirkan, mendampingi, dan memelihara. Tapi, dalam praktiknya perempuan justru dianggap hanya sebagai pelengkap dan menempati derajat paling rendah. Hak perempuan justru ditindas dengan menempatkannya tidak pada porsi yang sesuai. Pementasan ini ingin menyuarakan sekaligus memunculkan diskursus wacana yang baru mengenai isu-isu perempuan dan gender. Bentuk pementasan eksperimental ini terdiri dari sinematografi, koreografi, seni rupa, dan komposisi musik yang dilebur di dunia teatrikal. Dengan Perpaduan video art dan seni rupa, penonton diajak memasuki dunia nyata dalam pementasan. Masuknya pertunjukan koreografi akan memberikan kesan estetik serta simbol-simbol yang mewakili cerita didalamnya. Sementara iringan nada-nada membuat suasana dan emosi dalam panggung lebih kuat dengan komposisi alat musik tradisional dan modern. Pengkolaborasian beberapa komponen tersebut akan menghasilkan sajian yang tidak biasa, serta menarik untuk disaksikan secara seksama dan memberi kesan berbeda dan segar kepada khalayak luas. Secara keseluruhan pentas ini ingin mengkampanyekan pesan kepada khalayak luas bahwa perempuan pada dasarnya memiliki hak untuk memilih kehidupan yang dikehendaki. Bahwa perempuan itu istimewa, perempuan itu tidak biasa, dan perempuan itu adalah manusia.

Latar Belakang Proyek

Di kehidupan manapun perempuan seolah selalu menjadi tumbal yang menanggung penderitaan dunia. Ia adalah sumber kehidupan namun juga lambang kesengsaraan manusia. Ia tidak pernah merdeka mulai dari lahir hingga mati. Lapisan yang ada di masyarakat yang sering dihubungkan dengan masyarakat atas yang kaya; dihormati, masyarakat bawah yang miskin; dihina, semua itu tidak menjamin penghargaan terhadap perempuan. Cerita ini mengisahkan bagaimana seorang perempuan berkonfrontasi dengan dirinya, keluarga, dan lingkungan sosialnya untuk pembebasan diri. Namun bentuk konfrontasi itu membuatnya sadar bahwa dunia yang ia tempati tidak memberikan alternatif lain, Seperi CeritaTregedi Medea atapun Calon Arang, Perempuan berani melakukan tindakan di luar nalar budaya Patriarki dengan membuat dunia baru, dan pembebasan diri terhadap struktur lama. Dikursus wacana mengenai isu-isu perempuan dan gender mesti lebih berani lagi menembus sekat dalam sastra dan seni. Kami ingin mendobrak seni yang itu-itu saja, dengan mengkolaborasikan teater, video art, seni rupa, tarian, dan musik yang semuaya memiliki peran menghidupkan kembali narasi perempuan yang berani, kritis, dan mampu memimpin. Perpaduan semua unsur dalam seni yang kami tampilkan keseluruhan adalah ingin membuktika bahwa perempuan itu bisa melakukan apapun asalkan berani berkonfrontasi dengan sistem yang mengekangnya.

Masalah yang Diangkat

Pementasan “Parampuan” adalah respon serius kami terhadap terpinggirnya peran perempuan di ruang kehidupan. Di Indonesia sendiri permasalahan kekerasan pada perempuan mencapai 259.150 kasus. Kasus pernikahan dini di Indonesia juga tinggi berkisar 23 %, kasus ini lebih banyak terjadi di pedesaan. Fakta yang membuat miris, ada sekitar 100.000 perempuan dan anak-anak di Indonesia dipredagangkan setiap tahun untuk eksploitasi seksual komersial di Indonesia dan di luar negeri. Tujuan saya bersama teman-teman ikut berpartisipasi dalam proyek ini salah satunya adalah ingin mengembangkan potensi diri serta mengepakkan sayap lebih luas, sebagai bentuk komitmen saya dalam berkesenian dan menyuarakan suara perempuan yang masih minor di ruang publik.

Indikator Sukses

- Internal: • Menambah khazanah wacana tentang isu-isu perempuan yang terpinggirkan • Menambah pengalaman spiritual, pengetahuan pementasan dan proses pengkaryaan - Eksternal: • Tingginya antusiasme dan apresiasi masyarakat untuk mendapatkan perspektif baru mengenai isu perempuan dan gender • Mengedukasi pentingnya memahami fenomena serta hiburan melalui karya yang dipentaskan.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.82 Juta

Durasi Proyek

6 bulan