f-011 - Pondok Stive

Nama Inisiator

Elfitria Sidete

Bidang Seni

kuliner

Pengalaman

Contoh Karya

f-011-karya-elfira.pdf

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Pondok Stive diambil dari nama bungsu dua bersaudara anak kami, yang sekarang berada di bangku kelas 5 SD GMIH Bukumatiti. Semakin besar Anak-anak kami semakin besar pula kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, seperti biaya pendidikan kedua anak kami yang makin melonjat tinggi. Pedro (anak pertama kami) yang saat ini sudah berada pada bangku kelas 1 SMA Negeri Halmahera Barat, yang harus berjuang menempuh perjalanan ke sekolah dengan jarak dari rumah kami berkilometer membuat harus ada ketersediaan uang transportasi setiap hari. Suami saya adalah seorang petani biasa pada umumnya di kampung kami Bukumatiti, dengan penghasilan yang tidak rutin setiap bulan yang ada hanya penghasilan per 3 bulan menanti musim kelapa (Kopra yang panen 3 bulan sekali). Melihat kondisi ini saya kemudian membuat pondok Stive dengan dana seadanya dengan mengfungsikan teras rumah kami sebagai pondoknya. Pondok Sitve awal beroperasi pada bulan April 2017 tepat ada moment Paskah di kampung, dimana banyak kegiatan menjelang Paskah dan saya kemudian melihat peluang pasar itu. Pisang Goreng, Air Guraka (Air Jahe) itu adalah menu pertama saya. Dengan harga Rp.5000,/ Gelas untuk Air Guraka (Air Jahe) dan Rp.5000,/ Piring untuk Pisang Goreng. Dari Pendapatan itu, saya kemudian mengolah kembali uangnya untuk berproses selanjutnya. Saya kemudian membeli bahan baku seperti; Pisang, Minyak Goreng, Jahe, Gula Merah semua itu saya beli dengan hasil jualan sebelumnya. Saya sempat terhenti di bulan Juni 2017, karna kekurangan Dana, tetapi saya kemudian beroperasi kembali di bulan Juli dan Puji Tuhan sampai sekarang dengan dana seadanya. Dari Air Guraka (Air Jahe) dan Pisang Goreng, saya disarankan oleh pembeli untuk menambah lagi Kopi buat para bapak yang suka nonkrong pada malam hari di teras rumah kami (Pondok Stive) untuk melepaskan lelahnya mereka, cerita-cerita tentang pekerjaan mereka seharian sembari menikmati hangatnya Kopi. Saya kemudian disarankan lagi oleh para ibu untuk membuat makanan masak Seperti; ikan masak, Sayur-mayur (lauk-pauk) untuk mengurangi pekerjaan para ibu yang mayoritas adalah petani dan yang tak sempat memasak lagi sepulang dari kebun. Saya kemudian mengikuti saran tersebut sembari meningkatkan lagi hobi memasak saya. Saya bahkan disarankan lagi oleh beberapa anak muda untuk buat Nasi Goreng, hal ini sangat saya inginkan. Tetapi saya terkedala dengan dana. Karna uang yang saya dapat dari hasil jualan Air Jahe, Pisang Goreng, Lauk-Pau serta penghasilan suami saya tidak mencukupkan membeli beras buat dijual (Nasi goreng), karena dengan kebutuhan kami yang lumayan besar. Oleh karena itu, dengan program Cipta Media Ekspresi ini, saya bersyukur menjadi salah satu peserta dalam sosialisasi kemarin di Villa Gaba Guaemaadu Jailolo, saya berharap penuh untuk menjadi salah satu Perempuan yang beruntung untuk mendapatkan Hibah Dana Tunai untuk merayakan keragaman pengetahuan dan kreativitas ekspresi perempuan di Indonesia. Sehingga saya dapat mengembangkan lagi Pondok Stive yang sudah jalan dengan menambah lagi menu-menu yang telah direkomendasikan oleh masyarakat sekitar. Saya berprinsip bahwa kepuasan pembeli adalah kebanggaan saya. Saya merasa sukses jika dapat melihat konsumen saya dapat menikmati hasil jualan Pondok Stive. Terima kasih untuk Pemerintah Halmahera Barat yang memfasilitasi program terbaik ini.

Latar Belakang Proyek

Masalah yang Diangkat

Indikator Sukses

Dana yang Dibutuhkan

Rp.50.695 Juta

Durasi Proyek

9 bulan