f-016 - Es Cukur Jelly

Nama Inisiator

Bilha Leleani

Bidang Seni

kuliner

Pengalaman

Contoh Karya

f-016-karya-bilha.pdf

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Jika mendengar Es cukur, itu sudah biasa ada dimana-mana khususnya di daerah Jailolo. Tetapi tidak biasa bagi kami di Desa Bukumatiti. Hal ini masih begitu terlalu langkah bagi kami. Masih sangat sedikit bahkan jarang untuk para perempuan di kampung kami membuat ini. Alasannya yang pertama adalah para perempuan di Bukumatiti mayoritas Petani yang banyak menghabiskan waktu di kebun daripada di rumah. Yang kedua, kurangnya ketrampilan dan kreatifitas dari para perempuan itu sendiri. Hal inilah yang membuat saya kemudian keluar dari zona tersebut. Saya mulai belajar proses pembuatan Es Cukur, apa saja yang dibutuhkan, serta apa saja alat-alatnya. Dengan pemahaman sedikit tentang itu, kemudian saya menambah lagi pengetahuan saya dengan bertanya ke Mas-mas (Sebutan orang Jawa yang jualan Es Cukur di pasar) yang kebetulan saya menyempatkan beli Es Cukurnya pada suatu saat. Dengan senang hati Mas tersebut menjelaskan semua pertanyaan saya. Misi pertama lengkap, kemudian saya berdiskusi dengan suami saya yang merupakan seorang petani. Kesehariannya pergi ke kebun membersihkan lahan kelapa dan menanti bulan ketiganya untuk dipanen. Itu artinya tiga bulan kemudian baru mendapatkan rejeki. Sedangkan kebutuhan hampir tiap hari, Suami saya sangat setuju dan mendukung saya dengan kesibukan baru. Saya kemudian yang merupakan ibu rumah tangga sekaligus teman terbaik suami saya ke kebun, kini saya menekuni pekerjaan saya yang baru sebagai perempuan penjual Es cukur. Dan kemudian saya beri nama Es Cukur Jeli, nama dari anak gadis kami yang pertama. Sekarang sudah kelas dua di SMP Dian Bukumatiti. Anak kedua kami Maurentes Juvenus Ngongadi itulah anak kami yang bungsu. Demi dan untuk pemberdayaan keluarga kami, saya berusaha untuk membuat Es cukur dengan menyesuaikan bahan serta material yang tersedia dan juga berdasarkan kondisi dana yang tidak stabil. Es Cukur Jeli ini berproses September tahun 2017, namun sempat terhenti karena kekurangan Dana dan baru aktif kembali pada Januari 2018. Saya kemudian mengemas Es Cukur Jeli sesuai dengan kondisi yang ada. Tempat Es Cukur Jeli termasuk tempat yang strategis, karena berada di ujung kampung. Dimana para Petani pulang dar kebun atau mau kebun tetap mampir sebentar untuk menyegarkan tenggorokan mereka sebelum pulang ke rumah masing-masing. Berawal dari satu-dua orang yang jatuh hati sama Es Cukur Jeli, kini para petani yang lewat tetap jatuh hati dan turut memberikan kontribusi untuk tercapainya proses ini. Oleh karena itu, melalui program Hibah Cipta Media Ekspresi ini yang dilaksanakan bulan Februari di Villa Gaba kemarin bisa menjadi langkah awal untuk menjadi seorang ibu yang kreatif. Trima kasih banyak buat Pemerintah Kabupaten yang telah melaksanakan program ini.

Latar Belakang Proyek

Masalah yang Diangkat

Indikator Sukses

Dana yang Dibutuhkan

Rp.32.274 Juta

Durasi Proyek

9 bulan