f-041 - Perempuan Bercerita: Dari Pabrik ke Pentas Teater

Nama Inisiator

Sri Darwanti

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

Baru memulai

Contoh Karya

f-041-sri.jpg

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Proyek Perempuan Bercerita: Dari Pabrik ke Pentas Teater adalah serangkatan aktivitas pengembangan kelompok buruh perempuan membaca sastra menjadi pertunjukan teater. Proyek ini memiliki kegiatan utama sebagai berikut: • Membaca, memahami dan mengekspresikan karya sastra dalam monolog • Menuangkan pengalaman perempuan dan karya sastra menjadi naskah dan pertunjukan teater Tema yang akan diangkat dalam pertunjukan teater adalah perjuangan perempuan dan perdamaian. Kenapa perjuangan perempuan? Karena kami ingin didengarkan dan memberikan inspirasi bahwa perempuan juga mampu meraih cita-citanya. Kenapa perdamaian? Karena kami ingin ikut ambil bagian untuk menyuarakan perdamaian dan toleransi. Tema yang lebih spesifik akan diputuskan dalam sebuah diskusi terarah di awal proyek. Sebagai gambaran awal, naskah akan menggunakan plot paralel di mana pengalaman perempuan sebagai plot utama dan cerita dalam karya sastra sebagai sub-plot. Dalam pengalamannya yang pahit, seorang perempuan sebagai tokoh utama cerita, membaca novel sastra. Pengalaman dan cerita novel dipentaskan dalam suatu alur, hingga sang tokoh utama mendapatkan inspirasi untuk membuat keputusan sendiri.

Latar Belakang Proyek

Selama dua tahun terakhir, saya mengorganisir kegiatan baca sastra untuk buruh perempuan di Cibitung, Kabupaten Bekasi. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan minat baca dan pengetahuan. Bacaan yang kami pilih adalah yang menampilkan perempuan sebagai karakter utama. Kehadiran peserta mencapai 50 perempuan, pernah mencapai 200 orang. Kebanyakan peserta juga adalah buruh yang aktif berserikat. Berguna dan menyenangkan adalah kunci agar perempuan yang terhimpit beban ganda mau menyediakan waktu. Memasuki kisah hidup karakter-karakter di dalam karya sastra. Tidak jarang kami tertawa atau merenung bersama. Kami hubungkan dengan kehidupan yang kami rasakan sehari-hari. Banyak peserta yang mendapatkan semangat dan ilham dari sini. Lalu, muncul keinginan peserta untuk bisa tampil berbicara di muka umum (public speaking) yang dibutuhkan dalam mengembangkan kepemimpinan dan advokasi. Minimnya kepercayaan diri masih membungkam. Lalu, membaca dikembangkan menjadi latihan monolog. Saya ingin membawa kegiatan kami ke level selanjutnya: tampil bercerita dalam pertunjukan teater. Saya sempat kuliah studi teater di STSI, Bandung. Saya bisa melakukan hal ini dan anggota kelompok juga setuju dengan gagasan ini. Juga sebagai solusi untuk meningkatkan kepercayaan diri. Kami berhasil menyewa tanah selama dua tahun. Saat ini sedang berlangsung pembangunan tempat latihan. Kami membutuhkan bantuan lebih lanjut agar gagasan ini bisa terwujud lebih lekas.

Masalah yang Diangkat

Masalah yang kami hadapi untuk mewujudkan proyek ini adalah sebagai berikut: • Kekurangan akses untuk fasilitas latihan yang meliputi alat, pelatih dan biaya pertunjukan. • Hambatan peserta yang harus mengurus anak, sehingga tempat latihan harus ramah terhadap anak dengan menyediakan ruang bermain dan pengasuh. Kapasitas iuran kami tidak mampu menutupi keseluruhan biaya yang akan muncul. Isu-isu yang akan diangkat dalam tema pertunjukan: • hak-hak perempuan • perjuangan perempuan • perdamaian dan toleransi

Indikator Sukses

Output: 1) Terselenggaranya kegiatan pementasan di akhir proyek. 2) Meningkatnya kemampuan peserta dalam mengekspresikan dirinya, yang bisa dilihat dalam: keberanian tampil dalam pertunjukan keterampilan public speaking yang meningkat kepercayaan diri yang meningkat. Evaluasi akan dilakukan dalam diskusi kelompok di akhir proyek.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.333.290 Juta

Durasi Proyek

8 bulan