135 - in3Donesia: Platform Rekonstruksi dan Visualisasi Objek 3D dengan Kamera Selular.

Nama Inisiator

Agung Alfiansyah

Organisasi

STKIP Surya

Deskripsi Proyek

Proyek inovatif ini menawarkan satu metode yang mampu melakukan rekonstruksi 3D dengan menggunakan berbagai ragam kamera telepon seluler. Projek ini ditujukan untuk rekonstruksi model 3D dari berbagai macam objek, terutama situs arkeologis bernilai sejarah (candi, tempat ibadah kuno, monumen …), bentang alam (lembah, ngarai, pegunungan, goa, luweng …) maupun objek pariwisata dan situs-situs lainnya.

Metoda rekonstruksinya dirancang agar bersifat massive, dalam arti mampu melakukan rekonstruksi 3D dalam skala yang besar, paling tidak setingkat satu kota/situs seluas 100 hektar, bisa dibangun model 3D-nya. Selain itu, metoda ini juga bersifat partisipatif, dimana semua orang dengan menggunakan apapun kamera digital yang dimilikinya bisa membantu pengambilan data untuk rekonstruksi 3D ini.

Sesudah direkonstruksi, model tersebut akan bisa divisualisasikan dengan menggunakan berbagai macam platform penampil model 3D baik berbasis mobile, tablet maupun komputer yang sesuai. Selain divisualisasikan, informasi tambahan mengenai model 3D tersebut bisa juga ditambahkan, sesuai dengan posisi penglihatan pengamat di ruang 3D. Pengembangan yang lebih jauh bisa melibatkan teknologi “augmented reality”, dimana model tersebut bisa diamati melalui kamera dan kemudian secara virtual gambar/informasi tambahan yang dibuat dari model 3D tersebut bisa ditampilkan melalui layar kamera pengguna.

Tipe Konten

Piranti Lunak untuk melakukan rekonstruksi model 3D dengan menggunakan kamera handphone sebagai alat pengambilan data (baik gambar maupun film).

Masalah yang Diangkat

Satu bentuk konservasi dan dokumentasi situs arkeologis yang bisa dilakukan teriring dengan hadirnya komputer adalah dengan bentuknya dalam format digital. Cara yang konvensional yang paling sering dilakukan adalah menggunakan scanner 3D, dengan melakukan scanning perbagian kemudian menggabung-gabungkan setiap patch sehingga terbentuk model yang utuh. Scanner 3D biasanya dibangun dengan menggunakan teknologi laser dan beberapa kamera yang mengambil gambar proyeksi dari laser secara simultan. Cara lain yang memungkinkan pengambilan berskala besar dan real time adalah dengan menggunakan RADAR. (lihat http://archive.cyark.org/)
Meski sudah terbukti menghasilkan rekonstruksi berkualitas tinggi, namun alat yang diperlukan untuk sangat tinggi secara ekonomis. Selain itu, sistem tersebut juga memerlukan banyak SDM berkemampuan tinggi untuk menjalankannya. Hal ini tentu menjadi kendala tersendiri bagi bangsa Indonesia jika ingin melakukan digitalisasi dan pengarsipan situs-situs sejarah.

Solusi

Kami akan mengembangkan sebuah metode untuk rekonstruksi 3D agar bisa lebih mudah dilakukan dengan menggunakan alat yang tersedia. Alat tersebut adalah kamera-kamera telepon seluler yang saat ini banyak dipunyai masyarakat. Fitur geo-tagging dan GPS juga akan membantu proses rekonstruksi 3D tersebut. Karena proses rekonstruksi ini memerlukan komputasi yang sangat tinggi, proses dilakukan secara remote di satu server yang memang didedikasikan untuk proses rekonstruksi. Data baru yang diupload oleh pengguna, akan digunakan untuk melengkapi model 3D yang telah terbangun (incremental), sehingga tidak setiap kali proses rekonstruksi perlu dilakukan. Agar pengambilan bisa dilakukan secara cepat, diperlukan partisipasi masyarakat. Para partisipan diharapkan bersedia mengirimkan foto situs penting di daerah sebagai bahan rekonstruksi. Meski ditujukan untuk membuat model 3D yang bersifat massif, kustomisasi diharapkan bisa dilakukan untuk membuat mode 3D benda-benda yang lebih kecil.

Strategi Distribusi

– Website dan social media yang didedikasikan untuk hal tersebut.
– Pelatihan-pelatihan bagi para partisipan untuk mengambil data.

Melalui promosi ini:
– Website dan social media yang didedikasikan untuk hal tersebut.
– Pelatihan-pelatihan bagi para partisipan untuk mengambil data.

Target Pengguna / Penerima Manfaat

Bangsa Indonesia secara umum dengan adanya digitalisasi situs kita bisa mengunjungi secara remote

Kuantitas Output Konten

NA

Indikator Sukses

1. Tersedianya sebuah server yang digunakan untuk melakukan rekonstruksi model 3D, menyimpan model-model tersebut dan menyediakan sarana berbasis web untuk menampilkan model.
2. Rekonstruksi dari situs-situs dan objek-objek berikut ini:
– Candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah.
– Monumen Nasional di Jakarta.
– Jembatan Ampera di Palembang (Sumatera Selatan).
– Ngarai Sianok di Agam (Sumatera Barat)
– Gunung Bromo di Jawa Timur.
– Kerangka Paus di museum Zoologi Bogor.

Jumlah partisipan dalam pengambilan data: 300 orang.

Lokasi

Temanggung, Jawa Tengah

Dana yang Dibutuhkan

Rp. 500 Juta

Durasi Proyek

12 Bulan