Peta Persampahan Bandung - Proposal Lengkap



300px-Logo_Bebas_Sampah_ID.png

Final 08 Agustus 2014

Organisasi

Bebas Sampah: Greeneration, YPBB, dan Ikatan Alumni TL-ITB

Status resmi

Kontak

Anilawati Nurwakhidin

  • Situs web:
  • Facebook:
  • Twitter:
  • SMS:

Lokasi

Cimahi, Jawa Barat

Deskripsi Proyek

Proyek ini bermaksud untuk membangun piranti lunak dalam peningkatan partisipasi warga maupun akuntabilitas sosial terkait sektor persampahan di kota Bandung. Piranti lunak berbentuk website, aplikasi mobile serta SMS gateway bertajuk tentang Peta Persampahan, yang akan mengoptimalkan kontribusi masyarakat dalam sistem persampahan kota Bandung, mendorong akuntabilitas pelayanan pemerintah, sekaligus mendorong sistem persampahan menjadi berbasis masyarakat.

Tujuan

  1. Partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam mengelola dan mengurangi sampah di sumber meningkat, melalui:
  2. Tersedianya informasi tentang pengetahuan & sumber daya untuk pengolahan sampah secara mandiri oleh masyarakat;
  3. Tersedianya wadah penyediaan berbagai informasi pengelolaan sampah mandiri oleh, dari, dan untuk masyarakat; dan
  4. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam mendorong kinerja pengelolaan sampah mandiri di lokasi masing-masing.

  5. Mekanisme akuntabilitas sosial Pemerintah sebagai penanggung jawab sistem persampahan meningkat, melalui:
  6. Tersedianya informasi tentang layanan persampahan yang transparan;
  7. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam mengawasi dan mendorong kinerja sistem layanan persampahan pemerintah; dan
  8. Tersedianya media yang dapat menyinergiskan, mengawasi, dan memberi input perbaikan layanan persampahan.

Diharapkan tujuan di atas dalam jangka panjang akan mendukung perubahan sistem persampahan Bandung ke arah desentralisasi, berbasis masyarakat dan pengurangan di sumber (zero waste).

Sasaran

Penerima manfaat dan jenis manfaat yang diusulkan oleh proyek ini adalah:

  1. Masyarakat kota Bandung, sebagai penghasil sampah dan juga penerima layanan sistem persampahan, akan mendapat manfaat berupa:
    • Informasi mengenai layanan persampahan yang lebih baik melalui website, aplikasi mobile serta SMS gateway Peta Persampahan, seperti: lokasi TPS, lokasi pengelola 3R, produk kompos, program persampahan, anggaran persampahan, cara pengolahan dan reduksi sampah di rumah tangga, dll.
    • Mendapat akses untuk menyampaikan keluhan layanan persampahan melalui website, aplikasi mobile serta SMS gateway Peta Persampahan, seperti: TPS tidak diangkut, sistem swadaya komunitas tidak berjalan, sampah menumpuk di ruang publik, dll. Masyarakat juga dapat menyampaikan masukan solusi atau perbaikan yang diharapkan, melalui perangkat diatas, yang diharapkan menjadi basis bagi aparat terkait untuk mencari solusi.
    • Mendapat akses untuk melakukan tekanan perbaikan kinerja sistem persampahan dengan menjadi perwakilan dalam survey rutin kinerja persampahan melalui SMS gateway.
    • Mendapatkan akses data untuk melakukan peningkatan kinerja pengelolaan sampah di daerahnya masing-masing dengan memanfaatkan data yang tersedia.
    • Mendapat akses untuk melakukan pengawasan kinerja sistem persampahan dan agenda perbaikannya, melalui Dewan Persampahan yang nanti akan dibentuk, dimana suara masyarakat terwakilkan oleh perwakilan masyarakat.
    • Pelaku usaha terkait persampahan, yakni pemulung, pengepul bahan layak pakai, dan para pelaku bisnis usaha kecil terkait sektor persampahan yang akan mendapat manfaat berupa:
    • Informasi persampahan, sehingga data persampahan yang ada memungkinkan pelaku usaha untuk mengembangkan operasi bisnis yang lebih efektif, seperti: suplai sampah untuk bahan baku usaha (bank sampah, pengepul), dll.
    • Mendapat akses untuk mempromosikan berbagai layakan kepada masyarakat, seperti: tempat pengumpulan sampah sesuai jenis, reparasi barang, toko dengan kemasan minimal.

Dalam jangka panjang, masyarakat kota Bandung akan menjadi penerima manfaat utama karena karena akan menikmati layanan pengelolaan sampah yang lebih baik, sedangkan dimungkinkan ada penerima manfaat perantara yakni Pemerintah Kota Bandung.

Latar Belakang

Sistem persampahan Kota Bandung selama ini belum berhasil memberikan pelayanan yang memadai, yang ditandai dengan: tingkat pelayanan sistem yang rendah yakni sekitar 50-60% sampah terangkut (menurut data PD Kebersihan Kota Bandung, 2010) dan timbulan sampah di ruang publik yang sangat mengganggu.

Evaluasi atas kinerja sistem persampahan Bandung menunjukkan beberapa masalah sistemik, yaitu:

  1. Sistem persampahan terlalu bertumpu pada pengangkutan dan pembuangan ke TPA (metode kumpul-angkut-buang), tetapi sangat kurang mendorong pengurangan di sumber oleh masyarakat. Masyarakat kurang mendapat edukasi terstruktur mengenai budaya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
  2. Sistem persampahan Bandung, baik dari sisi pengangkutan maupun pengurangan, memiliki banyak kelemahan, seperti: anggaran tidak memadai, sarana prasarana tidak memadai, mekanisme koordinasi antar dinas terkait kurang optimal, tidak ada leading institusi yang memadai (Dinas Kebersihan) dll.
  3. Rendahnya kontribusi dan partisipasi masyarakat, baik dalam mengawasi kinerja pemerintah maupun kontribusi langsung mengelola sampah

Proyek yang diusulkan ini bertujuan untuk berkontribusi mengatasi ke-3 masalah tersebut dengan cara membangun sistem penyediaan informasi bagi masyarakat sekaligus sistem pengumpulan informasi dari masyarakat, terkait layanan persampahan, yang berfungsi sebagai pendukung mekanisme akuntabilitas sosial. Sistem penyediaan informasi sekaligus sistem akuntabilitas sosial ini akan meningkatkan pemahaman masyarakat, yang pada gilirannya akan meningkatkan partisipasi dan kontribusi masyarakat baik sebagai pelaku pengolahan sampah langsung, maupun dalam melakukan dorongan pada pemerintah untuk memperbaiki kinerja sistem persampahan.

Masalah yang ingin diatasi dan keterkaitan dengan aktivitas

  1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Walaupun masyarakat kota Bandung sebenarnya memiliki sumber daya intelektual, finansial dan sumber daya lainnya yang memadai untuk mengelola sampahnya secara mandiri, akan tetapi kontribusi ini kurang memadai karena masyarakat tidak mendapat informasi yang memadai mengenai sistem persampahan. Masyarakat juga tidak mendapatkan edukasi memadai mengenai perilaku bijak mengelola sampah, khususnya terkait visi sistem persampahan yang progresif (berbasis masyarakat, desentralisasi, zero waste).
  • Kondisi saat ini yaitu:

  • Sebagian komunitas tidak memanfaatkan fasilitas TPS (Tempat Pembuangan Sementara) 3R (reduce, reuce, recycle), karena tidak mengetahui apakah komunitasnya sudah memiliki TPS 3R atau belum.

  • Banyak masyarakat tidak memahami praktek pemilahan sampah sederhana di rumah, pengolahan sampah organik (pengomposan), pengurangan penggunaan plastik, dll, karena tidak ada edukasi intensif mengenai hal ini.
  • Aktivitas yang diusulkan dalam proposal ini berfungsi untuk meningkatkan ketersediaan informasi kepada masyarakat mengenai persampahan:
  • Sistem piranti lunak SMS gateway menggunakan konsep registrasi terlebih dahulu sehingga tidak akan membuat pesan spam. akan menjadi wadah masyarakat yang aktif memberikan informasi secara periodik terkait persampahan di kawasannya. Sistem ini juga akan mendiseminasikan informasi edukasi praktek pengelolaan sampah rumah tangga/kantor/komunitas yang benar, khususnya ke arah pengurangan sampah di sumber.

  • Aplikasi mobile Peta Persampahan akan menjadi wadah pemetaan interaktif serta partisipatif antar warga untuk mengoleksi data-data informasi persampahan di kota Bandung, melalui foto, titik lokasi dan informasi tempat yang dipetakan tersebut.

  • Portal website Peta Persampahan akan memuat informasi publik yang berguna dari SMS gateway dan aplikasi mobile yang telah didapatkan dan diverifikasi, termasuk letak lokasi-lokasi fasilitas yang bisa menunjang, seperti: lokasi pembelian takakura, lokasi wilayah bebas sampah untuk percontohan komunitas, dll.

  • Masyarakat dilatih untuk memanfaatkan informasi dalam sistem piranti lunak ini untuk melakukan berbagai aksi riil secara mandiri untuk membantu meningkatkan kinerja persampahan.
  1. Rendahnya akuntabilitas pemerintah dalam layanan sampah. Pemerintah kurang menyediakan informasi spesifik mengenai sistem layanan sampah yang diberikan pemerintah, dan tidak ada mekanisme umpan balik memadai dari masyarakat. Selain itu belum ada satu mekanisme koordinasi yang efektif terkait sistem persampahan, yang mengkoordinasikan umpan balik masyarakat ini agar dapat mendorong peningkatan pengeolaan persampahan secara terus menerus.
  • Kondisi saat ini yaitu:

  • Banyak komunitas tidak memiliki sistem pengumpulan dari rumah ke rumah (disebut sistem swadaya), karena proses ini tidak diatur dan didukung oleh pemerintah. Masalah lain, komunitas sudah memiliki swadaya yang mengangkut ke TPS tetapi TPS tidak rutin diangkut (truk sampah). Pengangkutannya rutin, tetapi supir truk meminta tambahan biaya, dan sayangnya masyarakat tidak tahu pengaduan harus ditujukan kemana.

  • Sebagian komunitas masih tidak terlayani sistem pengangkutan sampah rutin (truk sampah) dan tidak mengetahui kemana meminta pelayanan.

  • Sebagian komunitas masih ditarik pungutan pengangkutan liar karena tidak memahami cakupan biaya pemerintah daerah sudah mencakup biaya pengangkutan

  • Aktivitas yang diusulkan dalam proposal ini berfungsi untuk meningkatkan mekanisme umpan balik dari masyarakat, sekaligus sebagai mekanisme pemerintah untuk mengkoordinasikan umpan balik masyarakat, dalam bentuk:
  • Sistem piranti lunak SMS gateway akan difungsikan sebagai tempat masyarakat mengirimkan pengaduan secara mudah. Dan juga sebagai wadah dan sistem riset kepuasan pelanggan atau pengawasan kinerja sistem, untuk mendapat masukan
  • Aplikasi mobile Peta Persampahan akan menjadi media pemberi informasi sekaligus pemantau yang cepat dari segi waktu, sehingga dapat menjadi alternatif utama pengambilan keputusan.
  • Portal website Peta Persampahan sebagai titik pengumpulan informasi-informasi dari sms dan aplikasi, yang disajikan berbasis peta wilayah untuk memudahkan masyarakat mengecek laporannya.
  • Masyarakat dilatih untuk menggunakan sistem piranti lunak ini untuk memberikan masukan dan umpan balik kinerja sistem pada pemerintah.
  • Membantu optimalisasi Dewan Sampah (yang sedang diinisiasi saat ini, dan proyek ini mendorong pembentukannya) untuk merespon masukan dan umpan balik dari masyarakat untuk perbaikan sistem persampahan.

Tahapan Aktivitas

Adapun tahapan kegiatan proyek yang akan dilakukan adalah:

I. Riset Sistem Persampahan Bandung

Kegiatan ini direncanakan dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) bulan. Kegiatannya berupa penguatan kajian yang saat ini sedang dilakukan secara sukarelawan oleh banyak praktisi dan pegiat sampah dalam Forum Bandung Juara Bebas Sampah (F-BJBS), dimana kolaborator dalam proposal ini terlibat (penjelasan F-BJBS ada di bagian demografi proyek). Riset yang akan dilakukan adalah:

  • Survey dan pemetaan data & informasi persampahan dari tingkat partisipasi masyarakat skala Kelurahan.
  • Survey dan pemetaan data & informasi layanan persampahan pemerintah daerah, saluran informasi dan mekanisme akuntabilitas layanan persampahan.
  • Pertemuan dalam focus group discussion yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan sesuai bidangnya, dalam menggali kondisi riil dan strategi peningkatannya

Hasil riset diatas akan digunakan dalam langkah selanjutnya, dan menghasilkan:

  • Laporan kajian strategi mendorong pengolahan sampah mandiri oleh masyarakat.
  • Laporan kajian strategi penyediaan informasi layanan persampahan pemerintah daerah mekanisme akuntabilitas layanan persampahan (Pokja Sampah).
  • Usulan desain dan sistem piranti lunak.

II. Pembangunan SMS Gateaway dan Peta Persampahan

Kegiatan ini direncanakan dilakukan dalam waktu 3 (tiga) bulan berikutnya. Kegiatannya berupa desain piranti lunak SMS gateway, aplikasi mobile dan portal website Peta Persampahan. Tahapan dimulai dari desain, konsultasi, pembangunan piranti lunak, uji coba atau implementasi dan juga perbaikan apabila diperlukan. Peran serta masyarakat sebagai target pengguna dan penerima manfaat proyek ini juga merupakan salah satu kunci kinerja kolektif jangka panjang keberhasilan proyek ini, maka dari itu dalam tahapan ini setelah piranti lunak terbentuk, juga akan ada promosi dan sosialisasi penggunaan piranti lunak ini. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain:

  • Merancang desain piranti lunak yang paling optimal.
  • Menyediakan satuan-satuan informasi akurat dalam piranti lunak tersebut, dari olahan data di tahapan sebelumnya.
  • Mendiseminasikan informasi secara meluas.
  • Mengumpulkan komplain dan input dari masyarakat.
  • Secara rutin melakukan pengecekan kinerja persampahan melalui semacam survey terbatas kepada target group representasif dari masyarakat.
  • Promosi melalui berbagai media (media massa, media sosial dan media cetak), termasuk sebuah kegiatan seminar kick off sosialisasi
  • Workshop penggunaan perangkat lunak sekagus eksplorasi kolaborasi pemanfaatannya dengan berbagai aktor di dunia persampahan (LSM, pemerintahan, swasta dll)
  • Pelatihan bagi para agen perubahan masyarakat terntang pengembangan pengelolaan sampah secara mandiri dengan memanfaatkan perangkat lunak ini.
  • Pembuatan e-book dan media interaktif tentang penggunaan perangkat lunak ini.

Output dari kegiatan ini adalah:

  • Terbangun dan berjalannya sistem piranti lunak SMS gateway.
  • Terbangun dan berjalannya sistem piranti lunak aplikasi mobile.
  • Terbangun dan berjalannya portal informasi website Peta Persampahan.
  • Bahan promosi melalu media (artikel koran, leaflet, e-book, media interaktif penggunaan perangkat lunak, dll)
  • Kegiatan promosi untuk meningkatkan jumlah pengguna piranti lunak.
  • Terbangunnya Resource Centre isu persampahan bervisi desentralisasi, berbasis masyarakat dan zero waste.

III. Pembentukan Dewan Persampahan

Kegiatan ini merupakan tahapan akhir, yang menjadi keberlanjutan proyek ini yakni akan dioperasikan oleh Dewan Persampahan Kota Bandung. Kegiatan ini merupakan seri diskusi bersama pihak-pihak terkait untuk mengoptimalkan Pokja (Kelompok Kerja) Persampahan yang sudah ada di kota Bandung, namun belum ada representasi masyarakat sipil. Oleh karena itu diusulkanlah Dewan Persampahan yang nantinya merupakan gabungan Pokja Persampahan Pemerintah Kota Bandung dengan representasi masyarakat, dan salah 1 pekerjaannya adalah melanjutkan sistem yang telah terbentuk dalam proyek 12 bulan ini.

Setelah ini disepakati, piranti lunak dalam proyek ini akan menjadi instrumen (tools) untuk memperkuat mekanisme akuntabilitas sosial layanan persampahan di Kota Bandung ini.

Keterkaitan pada kategori: Rekayasa Piranti Lunak

Portal SMS Gateway Persampahan

SMS gateway adalah mekanisme untuk mengirimkan informasi dan menjaring informasi/ komplain/ input dari warga melalui SMS. Bentuk yang akan dibangun:

  1. Pembuatan nomor khusus sebagai identitas khusus proyek Peta Persampahan ini kepada masyarakat, dan juga disosialisasikan seluas-luasnya supaya masyarakat kota Bandung mengetahuinya.
  2. Layanan sms ini dibangun dengan sistem registrasi. Sehingga masyarakat memang secara sadar menginginkan mendapatkan layanan ini.
  3. Pengiriman informasi persampahan yang relevan, termasuk edukasi, kepada warga secara berkala.
  4. Pengumpulan informasi mengenai kinerja sistem persampahan, dari warga secara berkala, untuk topik-topik yang disepakati dan relevan.
  5. Pengiriman informasi persampahan yang relevan, termasuk edukasi, kepada warga secara berkala.

Pembuatan Aplikasi Mobile Peta Persampahan

Aplikasi mobile menggnakan sistem yang sudah berkembang saat ini, yakni Ushahidi. Aplikasi ini berfungis menjadi wadah pengumpulan informasi dan data (crowdsourcing) dari masyarakat pengguna aplikasi ini atas kondisi persampahan di sekitarnya saat waktu tersebut. Informasi dan data tersebut, contohnya seperti: foto timbunan sampah di ruang publik, hasil penyapuan jalan di jalan utama, status timbulan sampah tidak terangkat, kondisi Tempat Pengumpulan Sampah Sementara (TPS), fasilitas pengurangan sampah (pengomposan), hingga perkembangan komunitas hijau tertentu. Aplikasi ini menggunakan media gambar (foto), teks untuk penambahan data informasi dan titik lokasi (global positioning system/ GPS). Dalam perkembangan media sosial dan aplikasi mobile, bisa dibayangkan seperti penggunaan twitter, path, instagram atau foursquare.

Pembuatan Portal Website Persampahan Kota Bandung

Suatu alamat website akan dibuat khusus untuk menjadi portal informasi dan data proyek Peta Persampahan ini. Secara visual dan konten akan menampilkan koleksi data-data yang sudah didapatkan dari sistem piranti lunak sms gateway dan aplikasi mobile, yakni terkait kondisi persampahan dan kinerja terkini persampahan kota Bandung.

Dalam fungsi melakukan survey berkala monitoring evaluasi oleh Dewan Persampahan, pada website ini, juga akan di-link dengan sebuah Resource Centre mengenai isu persampahan, khususnya pengetahuan dan informasi mengenai sistem persampahan berkarakteristik desentralisasi, berbasis masyarakat dan zero waste. Di dalam Resource Centre ini akan disajikan data-data dan informasi seperti:

  • Cara pemilahan sampah rumah tangga/komunitas
  • Praktek dan pembelajaran kelembagaan sampah berbasis komunitas
  • Edukasi budaya zero waste

Latar belakang dan demografi pelaku proyek

Demografi Pelaku Proyek

YPBB secara konsisten dari tahun 1993 bekerja untuk mengkampanyekan gaya hidup organis (selaras alam) bagi masyarakat perkotaan khususnya kalangan menengah dan menengah ke atas. Sejak 2005, kampanye bertema zero waste mulai dijalankan. Ide “Zero Waste” mengilhami beberapa organisasi lingkungan dan individu di Bandung dalam menjalankan kampanyenya. Beberapa jaringan terkait lingkungan masih diikuti untuk memperbesar kemungkinan berkolaborasi. Dulu sempat bergabung di JPL (Jaringan Pendidikan Lingkungan), FHB (Forum Hijau Bandung) dan saat ini kami aktif dalam jaringan Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) dan BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah).

Sejak bulan September 2013, YPBB terlibat bersama beberapa organisasi dan praktisi yang concern pada isu sampah di kota Bandung dalam membentuk Forum Multi Pihak yang disebut Bandung Juara Bebas Sampah.

YPBB sebagai salah satu inisiator BJBS menganggap forum ini penting bagi gerakan advokasi untuk perubahan sistemik yang lebih fundamental, ke arah desentralisasi, berbasis masyarakat dan zero waste, sesuatu yang selama ini sulit dilakukan. Oleh karena itu YPBB berkomitmen penuh untuk terus mengawal kerja-kerja forum BJBS ini, salah satunya melalui usulan penguatan mekanisme akuntabilitas sosial yang dijelaskan di atas. Adanya mekanisme akuntabilitas sosial ini, bila dapat terinstitusionalisasikan dengan baik, akan berpeluang memastikan adanya responsivitas pemerintah dan terjadinya perubahan sistem persampahan ke arah desentralisasi, berbasis masyarakat dan zero waste.

Dalam menjalankan proyek ini, YPBB akan melakukan strategi di bawah ini:

  1. Berkolaborasi dengan 2 organisasi utama, yaitu: Greeneration Indonesia dan Ikatan Alumni TL ITB, yang juga tergabung dalam forum BJBS. Saat proyek ini disetujui, akan dicari organisasi yang memiliki kompentensi membangun piranti lunak, saat ini kami sedang menjajaki dengan lembaga Sinergantara yang memiliki spesialisasi di isu tersebut. Selain itu dijajaki kolaborasi dengan lembaga yang kompeten melakukan analisis anggaran, untuk transparansi dan advokasi isu anggaran, sedang dijajaki kolaborasi dengan Perkumpulan Inisiatif Bandung. YPBB. YPBB akan menjadi hosting organisasi, tetapi implementasi program akan dilakukan bersama-sama kolaborator diatas.

  2. YPBB akan bekerja secara intensif dengan beberapa perwakilan praktisi/ pakar dan perwakilan Pemerintahan Kota Bandung yang sudah diidentifikasi akan duduk sebagai perwakilan di Dewan Persampahan, sehingga pembangunan atau optimalisasi proyek ini berjalan baik.

Demografik target penerima manfaat

Terpilihnya Ridwan Kamil menjadi Walikota Bandung pada tahun 2013 telah memberi masyarakat sipil peluang sangat besar untuk ikut berkontribusi, karena figur Ridwan Kamil dikenal memiliki championship yang tinggi untuk membuat perubahan sistem. Walaupun demikian, masalah persampahan tidak serta merta terselesaikan atau berjalan ke arah perbaikan sistemik, dalam analisa masyarakat sipil. Khususnya ada agenda besar perubahan yang sifatnya sistemik, dimana birokrasi pemerintah daerah kurang siap mendesain ataupun melakukannya.

Oleh karena itu pada sejak bulan September 2013, YPBB bersama beberapa organisasi dan praktisi yang bergerak pada isu sampah di kota Bandung dalam membentuk Forum Multi Pihak yang disebut Bandung Juara Bebas Sampah.

Forum BJBS ini dalam waktu relatif singkat telah melakukan berbagai hal yang signifikan yaitu:

  • Merumuskan visi arah perubahan sistem persampahan, yaitu: berbasis komunitas, desentralisasi dan zero waste
  • Membangun rancangan awal Road Map atau Peta Jalan strategi mendorong sistem saat ini berubah ke arah visi diatas, dan mempresentasikan pada masyarakat, pemerintah kota dan Walikota Bandung
  • Terlibat memberi masukan pada perancangan RPJMD Kota Bandung sektor persampahan, dengan memasukkan Road Map diatas
  • Secara rutin memberikan rekomendasi isu teknis atau strategi isu sampah, kepada Walikota Bandung melalui Policy Note berkala
  • Menginisiasi kolaborasi-kolaborasi organisasi/praktisi untuk program sampah kota Bandung, seperti: Sejuta Biopori, Zero Waste Car Free Day, Bandung Cleanaction, dll.
  • Menjadi ‘backbone’ diskusan dan kolaborator bagi SKPD terkait sampah
  • Mendorong ide Dewan Sampah kepada Walikota Bandung

Posisi diatas menunjukkan peran strategis BJBS sebagai forum masyarakat sipil yang mendapat kepercayaan besar dari pemerintah kota Bandung, baik walikota maupun aparat (SKPD) terkait, maupun masyarakat secara umum. Saat ini Walikota Bandung, Ridwan Kamil, juga telah mengisyaratkan pembentukan Dewan Sampah, atau opsi lain optimalisasi Pokja Sampah dengan memasukkan unsur masyarakat sipil), sehingga usulan proyek ini dianggap akan sangat relevan. Beberapa praktisi dalam BJBS telah diusulkan menjadi bagian dari Pokja Sampah/Dewan Sampah ini.

Kegiatan dalam proposal ini didasarkan inspirasi serta hasil-hasil pembahasan dan agenda besar dari Forum BJBS diatas, dan direncanakan kegiatan dalam proyek ini menjadi kolaborasi untuk mendukung agenda yang didorong Forum BJBS, khususnya mekanisme akuntabilitas sosial dan piranti lunak pendukungnya. Untuk manajemen proyek ini, kami akan membentuk tim manajemen bersama, dengan YPBB sebagai organisasi kontak dengan panitia hibah CMS 2014, dengan struktur sebagai berikut.

500px-Struktur_Proyek_Peta_Persampahan_Bandung.jpg

Hasil yang diharapkan dan indikator keberhasilan

Tujuan 1: Partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam mengelola dan mengurangi sampah di sumber meningkat.

Indikator pengukuran Hasil yang diharapkan Tujuan antara
  • Jumlah masyarakat yang berpartisipasi memberikan masukan melalui survey berkala setiap 3 bulan minimal 150 orang, 50% diantaranya adalah perwakilan komunitas, hingga akhir tahun proyek.
  • Adanya bahan promosi melalu media (artikel koran, leaflet, buku elektronik, media interaktif penggunaan perangkat lunak, dan lainnya).
  • Proseeding kegiatan-kegiatan promosi sekaligus sosialisasi Gerakan (seminar, lokakarya, pelatihan).
Meningkatnya jumlah dan kualitas pertukaran informasi dan data melalui piranti lunak yang berdampak juga pada meningkatnya jumlah serta keterlibatan agen perubahan di masyarakat & kualitas koordinasi antar agen perubahan tersebut, khususnya terkait perbaikan sistem persampahan (self-organized). Tersedianya informasi tentang pengetahuan & sumber daya untuk pengolahan sampah mandiri oleh masyarakat.
  • Terbentuknya platform online partisipasi masyarakat yang dinamis dalam isu persampahan yang dapat diakses dari berbagai media (SMS, Android, iOS, situs web).
  • Terbentuknya Gerakan bersama untuk menyuksesi proyek ini, lengkap dengan perencanaan media, profil hingga media sosialnya.
  • Diadakannya 5 kali pameran di ruang publik dan 20 kunjungan ke media massa, untuk peningkatan informasi dan sosialisasi gerakan.
Terbangun dan berjalannya fungsi piranti lunak produksi proyek ini (SMS Gateway, Aplikasi dan Website Peta Persampahan) dalam menyediakan informasi tentang pengetahuan & sumber daya untuk pengolahan sampah mandiri oleh masyarakat. Tersedianya wadah melalui sistem piranti lunak (online platform) untuk peran aktif masyarakat dalam penyediaan berbagai informasi pengelolaan sampah mandiri.
  • Terdata 151 kontak yang mewakili 151 kelurahan yang merupakan basis pengelolaan sampah di masing-masing lokasi dan basis gerakan yang terdesentralisasi. Serta aktif menggunakan sistem piranti lunak yang terbangun di proyek ini.
  • Adanya laporan yang menunjukkan peningkatan pengguna piranti lunak oleh komunitas masyarakat serta agen perubahan.
  • Adanya forum online dalam portal website yang menjadi media interaksi dukungan peningkatan peran aktif masyarakat dan media penukaran informasi pengelolaan sampah.
Gerakan terbentuk dalam memetakan peran aktif masyarakat memperbaiki kinerja pengelolaan sampah mandiri di lokasi masing-masing dalam kota Bandung. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam mendorong kinerja pengelolaan sampah mandiri di lokasi masing-masing.

Tujuan dan tujuan antara 2: Mekanisme akuntabilitas sosial Pemerintah sebagai penanggung jawab sistem persampahan meningkat.

Indikator pengukuran Hasil yang diharapkan Tujuan antara
  • Jumlah masyarakat menerima informasi langsung mengenai info layanan persampahan melalui kegiatan dan sosialisasi piranti lunak yang ada hingga 3.000 orang sampai dengan akhir proyek.
  • Jumlah institusi pemerintah yang menyediakan informasi terkait layanan persampahan melalui piranti lunak Peta Persampahan ini sebanyak minimal 3 SKPD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Perusahaan Daerah Kebersihan, Dinas Komunikasi dan Informatika)
Terbangun dan berjalannya fungsi piranti lunak dalam proyek Peta Persampahan ini, dalam menyediakan informasi informasi tentang layanan persampahan pemerintah. Tersedianya informasi tentang layanan persampahan Pemerintah yang transparan.
  • Jumlah orang yang menyalurkan informasi (pengguna) dari SMS Gateway, Aplikasi Telepon Selular dan Website hingga 750 orang sampai di akhir proyek.
  • Jumlah masyarakat yang berpartisipasi memberikan masukan melalui survey berkala minimal 150 orang setiap 3 bulan, hingga akhir tahun proyek.
Terbangun dan berjalannya fungsi piranti lunak dalam proyek Peta Persampahan ini, dalam menyinergiskan, mengawasi, dan memberi input perbaikan layanan persampahan di kota Bandung. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam mengawasi dan mendorong kinerja sistem layanan persampahan Pemerintah.
  • Adanya 1 paket Kajian dan Dokumen tertulis kesepakatan optimalisasi peran Lembaga (Dewan) Persampahan Kota Bandung, serta komitmen untuk melanjutkan proyek ini.
  • Diadakannya 1 kali Konferensi pers ke khalayak umum khususnya rekan-rekan media oleh Lembaga (Dewan) Persampahan Kota Bandung mengenai pemantapan bentuk dan dukungan terhadap keberlanjutan proyek ini, di akhir tahun proyek.
  • 1 paket dokumentasi (foto dan video) hasil seluruh proses proyek dari awal hingga akhir, yang turut disebarluaskan melalui media sosial dan Gerakan.
  • Adanya dokumen tentang kesepakatan bersama di antara lembaga persampahan dalam menyinergiskan, mengawasi, dan memberi input perbaikan layanan persampahan di kota Bandung ini.
Tercapainya kesepakatan dan berjalannya optimalisasi peran Lembaga Persampahan menyinergiskan, mengawasi, dan memberi input perbaikan layanan persampahan di kota Bandung ini. Tersedianya media yang dapat menyinergiskan, mengawasi, dan memberi input perbaikan layanan persampahan.

Durasi waktu aktifitas dilaksanakan:

Kegiatan ini diusulkan dilakukan selama 12 bulan, dari bulan Agustus 2014 s/d Agustus 2015.

Total kebutuhan dana Dana yag dibutuhkan sebesar Rp710.500.000,-

Dana yang diminta dari Cipta Media Bersama Dana yang diminta dari Cipta Media Bersama adalah sebesar Rp710.500.000,-

Sumber dana lainnya

Tags: