Border Blogger Movement - Proposal Lengkap



250px-Border_Blogger_Movement.jpg

Organisasi

Borneo Blogger Community adalah komunitas blogger serantau Borneo yang diinisiasi oleh Asriyadi Alexander Mering, Stefanus Akim dan Yaser Ac dan dideklarasikan bersama 9 blogger lainnya di Pontianak, 27 Juli 2008.

Tujuan komunitas ini antara lain menyebarluaskan informasi, kearifan-pengetahuan lokal dan maupun teknologi dengan concept citizen journalism melalui weblog, media sosial, training-training, publishing media, seminar dan lain sebagainya. Dengan harapan akan merangsang keterbukaan informasi dan inisiatif warga secara terbuka di Pulau Borneo.

Sekarang jumlah blogger yang menggunakan keyword Borneo Blogger Community mencapai puluhan ribu blogger seluruh Borneo.

Status resmi

Tidak Berbadan Hukum (Komunitas)

Kontak

Asriyadi Alexander (Mering)

  • Situs web: Borderblogger.org
  • Facebook: -
  • Twitter: @BorderBlogger
  • SMS: 087788802262, format SMS : BBM Isi Pesan

Posisi

Pemimpin proyek

Lokasi

Pontianak, Kalimantan Barat

Deskripsi Proyek

Tujuan:

Meningkatnya jumlah blogger perbatasan yang memiliki kemampuan citizen journalism untuk menyuarakan persoalan-persoalan di perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak-Malaysia.

Sasaran:

A. Mempropagandakan program Border Blogger Movement kepada publik, termasuk kepada para pemangku kebijakan di perbatasan Kalimantan Barat (Indonesia) -Sarawak (Malaysia).

B. Meningkatkan kemampuan 45 blogger perbatasan Kalimantan Barat di bidang citizen journalism.

C. Membuat satu situs aggregate blogger perbatasan dan 45 weblog perbatasan Kalimantan Barat.

D. Mengidentifikasi karya dan praktik terbaik maupun potensi-potensi baru para blogger peduli perbatasan.

E. Transparansi proyek dan penggunaan dana hibah.

Latar belakang:

A. Keterkaitan pada topik: Keadilan dan kesetaraan akses terhadap media

Borneo Blogger Community (BBC) adalah komunitas cair para blogger di Pulau Borneo, pulau terbesar ketiga di dunia. Anggota komunitas berasal dari berbagai latar belakang profesi, adat, agama/kepercayaan, negara dan suku bangsa (Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sarawak, Sabah, Brunei Darusalam).

Akhir tahun 2010, kami mencatat tidak kurang dari 31.000 blogger tergabung dalam komunitas ini, bahkan telah berkembang menjadi komunitas kecil-kecil di kota dengan isu-isu yang berbeda. Di antaranya adalah mereka yang pernah mengikuti training, seminar yang dilaksanakan oleh Borneo Blogger Community.

Sedikit sekali media mainstream di Kalimantan Barat yang menyediakan ruang publik di korannya, sehingga kelahiran BBC yang mengusung jurnalisme warga, menjadi semacam ‘obat’ dan alternatif bagi warga untuk menyampaikan pikiran, pendapat mereka dan berdiskusi secara demokratis dan terbuka, bahkan melaporkan peristiwa-peristiwa terkini maupun gejala-gejala yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. BBC melakukan banyak training, workshop, seminar dengan menggandeng Tribune Institute dan lembaga lain yang bekerja pada isu yang sama.

Namun mengingat luasnya Kalimantan Barat, masih banyak warga di daerah terpencil di perbatasan yang belum dapat mengakses informasi melalui media. Karena itu intervensi program ini akan membantu kami meluaskan program bagi tumbuhnya blogger-blogger baru di perbatasan.

B. Masalah yang ingin diatasi dan keterkaitan dengan aktivitas

Dengan luas wilayah Kalimantan Barat yang 1,15 kali pulau Jawa tentu sangat sulit untuk memantau berbagai persoalan-persoalan di perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak, Malaysia. Jika diformulasikan persoalan yang ingin diatasi melalui intervensi program ini adalah:

  1. Warga perbatasan belum memiliki media komunitas yang dapat digunakan secara aktif maupun interaktif untuk menyuarakan masalah-masalah perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak, Malaysia.
  2. Media mainstream belum mampu menjangkau semua kawasan perbatasan, sehingga persoalan-persoalan di perbatasan lambat terdeteksi dan diungkap.
  3. Jumlah blogger dan yang peduli perbatasan masih sangat sedikit serta belum terorganisir.
  4. Sedikitnya warga perbatasan yang mampu menulis, mengolah serta menyebarluaskan informasi terkait isu-isu perbatasan.
  5. Masih minimnya informasi dari, untuk dan tentang perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak Malaysia.
  6. Selain informasi tentang perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak Malaysia, masih kurang juga belum terintegrasi dan terorganisasi dengan baik.

Dalam kondisi seperti ini hampir tidak mungkin diharapkan tumbuhnya rasa kebangsaan dan nasionalisme, karena masyarakat perbatasan merasa dianaktirikan dan hanya menjadi penonton dalam penyelenggaraan negara. Ini dibuktikan dengan sejumlah kasus yang terjadi di perbatasan, misalnya indikasi pencaplokan wilayah RI di Dusun Camar Bulan di Kabupaten Sambas oleh Malaysia, Pengibaran Bendera Malaysia oleh warga Mungguk Gelumbang, di Kabupaten Sintang, 60% warga Puring Kencana punya KTP Malaysia, ratusan warga Entikong pindah kewarganegaraan.

Proyek ini juga diharapkan bisa menjadi saluran kepada para warga perbatasan untuk bersuara, dengan cara yang mudah, murah, meriah dan langsung. Sehingga pemerintah, maupun para pengambil keputusan bisa mengetahui lebih dini persoalan-persoalan yang terjadi di perbatasan dari masyarakat secara langsung, bukan cuma berdasarkan laporan para birokrat dan pejabat yang syarat dengan kepentingan politik, kelompok dan golongan.

C. Keterkaitan pada kategori: Konten Lokal, Kemitraan, Strategi Kreatif, Aksi, dan Teknologi Tepat Guna

Aksi

Peningkatan kapasitas kepada 45 blogger yang perbatasan yaitu Kabupaten Sambas (Kecamatan Paloh, Kecamatan Sajingan Besar), Kabupaten Bengkayang (Kecamatan Jagoi Babang dan Kecamatan Siding), Kabupaten Sanggau (Kecamatan Entikong dan Kecamatan Sekayam), Kabupaten Sintang (Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah), Kabupaten Kapuas Hulu (Kecamatan Puring Kencana, Kecamatan Badau, Kecamatan Batang Lupar, Kecamatan Embaloh Hulu, Kecamatan Putussibau, Kecamatan Kedamin, dan Kecamatan Empanang) yang akan menjadi admin weblog kecamatan dan trainer bagi blogger di kecamatan masing-masing. Mereka juga akan menjadi sumbu informasi bagi para informan di wilayah masing-masing.

Strategi Kreatif

Dalam melaksanakan proyek ini BBC:

  • Menggunakan tools Jurnalisme Kampung, yaitu gerakan jurnalisme warga yang menekankan pada local content dengan modifikasi rumus 5W+H yang dikirim dengan SMS/MMS melalui handphone, jejaring sosial (FB, TWT, dll) baik berupa gambar, video, audio dan teks.
  • Penggunakan pendekatan perubahan mindset dan prilaku di mana diciptakan lingkungan yang kompetitif serta belajar bersama antara para blogger perbatasan agar mereka memahami manfaat weblog, multimedia melalui internet, sehingga mereka bisa menjadi wartawan kampung perbatasan yang berwawasan global dan sekaligus menjadi trainer bagi blogger-blogger perbatasan.

D. Aktivitas dan keterkaitan pada sasaran

  • Kontribusi untuk sasaran A – propaganda program kepada publik, termasuk kepada para pemangku jabatan public di perbatasan Kalimantan Barat (Indonesia) dengan Sarawak (Malaysia).

    Aktivitas:

    Langsung turun ke lapangan (15 Kecamatan), bertemu oudiens yang terdiri dari para pemangku kebijakan di tingkat desa (Aparatur Desa), Badan Pengelolaan Perbatasan dan Kerjasama (BPPK) Kalimantan Barat, anggota DPRD, Forum Peduli perbatasan, NGO yang bekerja untuk isu perbatasan, blogger dan blogger potensial, facebooker. Tujuannya dari aktivitas ini adalah untuk mendapatkan dukungan public dan meningkatkan jumlah blogger yang peduli terhadap isu-isu perbatasan.

  • Kontribusi untuk sasaran B – Meningkatkan kemampuan 45 blogger perbatasan Kalimantan Barat di bidang jurnalisme kampung.

    Aktivitas:

    • Training Jurnalisme Kampung kepada 45 blogger perbatasan.
    • Training kepenulisan (termasuk tutorial bagaimana menggunakan format 5W+H via SMS melalui handphone)
    • Training fotografi dan videomaker
    • Training weblog, media social (FB, Twitter, dll) tutorial.

    Mengingat jumlah peserta cukup banyak, maka untuk evektititas pelatihan dibagi menjadi 2 gelombang, yaitu kelas untuk peserta dari daerah perbatasan tengah dan Utara Kalimantan Barat. Gelombang kedua untuk peserta dari perbatasan wilayah Timur Kalimantan Barat.

  • Kontribusi untuk sasaran C - Membuat satu situs aggregate web blogger perbatasan dan 45 weblog warga perbatasan Kalimantan Barat.

    Aktivitas:

    • Developing (design, domain dan hosting, setting serta maintenance) web aggregate perbatasan. Konten web aggregate berasal dari konten minimal 45 weblog perbatasan yang terintegrasi secara otomatis. (Sedangkan 45 weblog perbatasan tidak dibeli, karena menggunakan platform blogspot dengan kreativitas design masing-masing).
  • Kontribusi untuk sasaran D - Mengidentifikasi karya, praktik terbaik dan potensi-potensi baru para blogger peduli perbatasan.

    Aktivitas:

    • Mengadakan lomba menulis, foto, dan video bagi blogger perbatasan sebagai praktik terbaik (best practice) selama program berjalan untuk dijadikan buku karya jurnalisme kampung warga perbatasan. Karya-karya ini akan dijadikan video, buku (print) dan juga e-book yang bisa diunduh diinternet.
  • Kontribusi untuk sasaran E - Transparansi proyek dan penggunaan dana hibah.

    Aktivitas:

    • monitoring dan evaluasi serta pelaporan narasi, keuangan dana hibah proyek.

E. Latar belakang dan demografi pelaku proyek

Pemimpin proyek

Laki-laki dengan pengalaman berorganisasi di atas lima tahun, berpengalaman di bidang media 10 tahun, pendiri dan inisiator komunitas blogger Borneo dan pelaku media alternatif. Sejak tiga tahun terakhir membuat gerakan jurnalisme kampung dan memfasilitasi sejumlah media komunitas kampung. Berumur 45-an dan kelas menengah

Pelaku Proyek

Tiga (3) orang yang terdiri atas wartawan, aktivis NGO dan mahasiswa.

F. Demografik kelompok target

Kelompok target program ini adalah 45 blogger maupun calon bloger potensial, yang berdomisili di salah satu kampung/desa/kecamatan di perbatasan yang memiliki handphone, komputer sendiri dan jaringan internet sehingga dapat berkontribusi pada program. Namun, 45 blogger ini hanya sebagai stimulusator, dan diharapkan dengan dukungan publik yang melek internet diperbatasan jumlahnya bisa lebih besar lagi. Karena dari identifikasi yang kami lakukan, puluhan blogger di perbatasan bergerak sendiri-sendiri dan tidak sistematis. Misalnya beberapa contoh blogger perbatasan berikut ini:

http://harunizoh.blogspot.com/ (blog urang sekudok, Sambas)

http://lawangkwari.wordpress.com ( Entikong),

http://my.opera.com/Zanade/blog (Entikong),

http://kecamatanbadaukabkapuashulukalbar.blogspot.com (nanga badau, Kapuas hulu),

http://polsekpuringkencana.blogspot.com (puring kencana, Kapuas Hulu),

http://rajaborneo.blogspot.com (bengkayang),

http://putussibau-area.blogspot.com (putussibau),

http://upperkapuas.blogspot.com (Kapus Hulu),

http://ckanyan.blogspot.com/ (Sungai Utik), dll.

G. Hasil yang diharapkan dan indikator keberhasilan

  • Border Blogger Movement diharapkan akan menumbuhkan simpul-simpul informasi di perbatasan melalui jejaring sosial media, terutama weblog yang mudah diakses dan cepat, melalui teknologi handphone karena langsung dilaporkan para warga perbatasan (berada pada lingkaran pertama informasi). Selain itu gerakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pelaku jejaring sosial media, melalui 45 orang pada tahap awal.

Indikator keberhasilan:

  • Terpublikasinya satu situs aggregate blogger perbatasan;
  • Terpublikasinya minimal 45 weblog warga perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak;
  • Meningkatnya kemampuan blogger perbatasan Kalimantan Barat dibidang jurnalisme kampung
  • Terlatihnya 45 blogger perbatasan yang pandai dan aktif menulis di weblog aggregat blogger perbatasan;
  • Terpublikasinya minimal 15 tulisan di media cetak lokal maupun nasional tentang perbatasan yang ditulis para blogger perbatasan;
  • Terpublikasinya minimal 540 konten tentang isu perbatasan berupa text, video dan photo blogger perbatasan di agregat web perbatasan;
  • Terpublikasinya minimal satu buku kumpulan tulisan, foto, video (best practice) karya blogger perbatasan.

H. Keterkaitan proyek dengan perbaikan media dan keadilan sosial

Perbaikan media

Border Blogger Movement berharap dengan keterlibatan para blogger, akan menjadi alternatif sumber informasi independen yang tidak disuarakan oleh media mainstream. Terutama karena pelaku (jurnalis kampung) ini adalah mereka yang berada pada akar rumput. Partisipasi dan keterlibatan mereka sebagai penyedia konten media komunitas, jejaring sosial dan media mainstream merupakan merupakan kontribusi utama dalam perbaikan informasi media.

Keadilan sosial

Intervensi proyek ini yang berupa gerakan jurnalisme kampung dengan adaptasi teknologi media memungkinkan siapa saja menjadi pewarta, tidak hanya wartawan berkontribusi di bidang informasi, tetapi juga warga biasa di sempadan negeri yang nyaris tidak dipedulikan. Melalui gerakan dan intervensi program ini juga memungkinkan setiap orang memiliki kesetaraan dan akses terhadap media.

I. Durasi waktu aktifitas dilaksanakan:

Proyek ini akan dilaksanakan oleh BBC selama 6 bulan kalender, yaitu Januari-Juni 2012.

J. Total kebutuhan dana untuk melakukan aktifitas:

Total dana yang dibutuhkan: Rp. 710,000,000

Total dana yang diminta kepada Ford Foundation melalui Cipta Media Bersama: Rp. 677,950,000

K. Kontribusi organisasi:

  • Penggunaan laptop, sekretarit, handphone, proyektor tidak dibayar
  • Kas BBC Rp. 7,050,000
  • Pembuatan paspor, 45 peserta dan 3 staff tidak dibayar

L. Kontribusi dari kelompok target:

  • Dukungan penggunaan tempat oleh pemerintah daerah/kecamatan/desa di perbatasan tidak dibayar
  • Dukungan Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerja Sama (BPKPK) Kalimantan Barat dengan menjadi narasumber dan peminjaman fasilitas ruangan.
  • Penggunaan laptop, komputer, handphone, listrik, air peserta tidak dibayar.
  • BBC memiliki satu web aggregate komunitas blogger perbatasan
  • BBC memiliki satu buku best practice dari hasil karya para blogger perbatasan.
  • BBC memiliki minimal 45 link weblog baru, 45 jejaring sosial lainnya selama 6 bulan proyek.
  • Penerbitan tulisan, foto para wartawan kampung di koran lokal maupun nasional tidak dibayar.

M. Kontribusi dari lembaga pendukung:

  • Dukungan personel 2 orang dari Yayasan Pemberdayaan Pefor Nusantara (YPPN) tidak dibayar.
  • Dukungan personel event organizer dari Perkumpulan Mata Enggang adalah sukarela.
  • Profesional fee publikasi buku oleh Mata Enggang Publisher (milik Perkumpulan Mata Enggang), tidak dibayar.
Tags:



February 2012 | CC BY-SA 3.0