Indonesian Street Art Database - Proposal Lengkap



250px-ISAD.jpg

Indonesian Street Art Database

Organisasi

Respecta Street Art Gallery adalah kelompok street artist yang sejak tahun 2010 berinisiatif mendirikan galeri online sebagai wadah untuk saling berbagi tentang perkembangan & aktifitas street art di Indonesia. RESPECTA terbuka bagi para pelaku street art di Indonesia untuk mendistribusikan karya dan gagasannya seputar isu-isu urban dalam kaitannya dengan aspek sosial, politik, dan budaya di tanah air, seperti masalah perebutan ruang publik, kekerasan, kemanusiaan, dan sebagainya.

Status resmi

Respecta adalah sebuah portal online untuk street art yang berbasis komunitas di Indonesia yang sampai saat ini belum terdaftar secara resmi.

Kontak

Andi Riyanto

  • Situs web: Indonesian Street Art Database

  • Facebook: RESPECTAstreetartgallery

  • Twitter: @I_S_A_D

  • SMS: 087788802262, format SMS : ISAD Isi Pesan

Posisi

-

Lokasi

Jakarta

Deskripsi Proyek

Tujuan:

Membangun sebuah infrastruktur berbasis jaringan (baik online maupun offline) yang berfungsi sebagai media alternatif dan wadah informasi, dokumentasi dan pengarsipan aktivitas street art di Indonesia yang bernama Indonesian Street Art Database (ISAD).

Sasaran:

A. Membentuk infrastruktur dan menyediakan akses terbuka (open source) bagi masyarakat tentang street art sebagai ekspresi alternatif untuk menyuarakan aspirasi dalam konteks sosial, politik, dan budaya. Akses terbuka tersebut berupa situs indonesianstreetartdatabase.org yang berisi data-data siap akses dalam bentuk digital. Selain bisa diakses secara online, ISAD akan menyediakan data dan koleksi arsip/dokumentasi yang bisa diakses di sekretariat ISAD.

B. Mengarsipkan karya maupun dokumentasi aktifitas street art di Indonesia, baik yang dilakukan oleh individu maupun komunitas sebanyak 1000 data, berupa foto, video, naskah dan audio.

C. Memperluas jejaring street art baik individu maupun komunitas melalui media situs Indonesian Street Art Database maupun melalui jaringan offline, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Target jaringan adalah 500 individu/komunitas. Memetakan dan mengidentifikasi individu maupun komunitas street art di Indonesia, terutama di daerah-daerah luar Jawa, dengan fokus pada 4 wilayah di luar pulau Jawa.

D. Mendorong partisipasi aktif para street artist maupun warga pemerhati street art untuk berkontribusi aktif dalam pengarsipan dan pendokumentasian karya street art dengan cara mengunggah data-data ke situs indonesianstreetartdatabase.org ataupun menyerahkan langsung dalam bentuk hard data ke sekretariat ISAD.

E. Menempatkan aktivisme street art sebagai bagian dari wacana sejarah, sosial dan kebudayaan urban melalui program penelitian, seminar, penerbitan buku, workshop, pameran dan festival.

Latar Belakang

A. Keterkaitan pada topik: Meretas batas – kebhinekaan bermedia

ISAD adalah sebuah inisiatif dari RESPECTA STREET ART GALLERY (RSAG) yang dikelola secara independen dan berbasis komunitas serta didedikasikan untuk aktivitas pengarsipan, pendokumentasian dan penelitian di bidang street art khususnya dan kebudayaan urban di Indonesia pada umumnya. Untuk mewujudkan ISAD, RESPECTA akan membangun sebuah infrastruktur pendukung yang diharapkan bisa bertahan untuk masa kerja yang tidak terbatas (term pertama adalah masa kerja setahun). Infrastruktur tersebut berupa organisasi kerja yang bertujuan mengarsipkan dan mendokumentasikan hal-hal yang berkaitan dengan street art: karya dan dokumentasi yang dimaksud dalam bentuk foto, video, naskah (risalah peneltian dst) dan audio. Media yang dipakai ISAD untuk menjalankan tujuan yang disebutkan di atas adalah secara online, dalam hal ini website interaktif, dan offline, dalam hal ini tempat pengarsipan dan pendokumentasian fisik.

B. Masalah yang ingin diatasi dan keterkaitan dengan aktivitas

Aktivitas street art di Indonesia adalah ekspresi yang telah terjadi sejak lama, dimulai dengan dibuatnya tagging-tagging bernada patriotisme pada masa perjuangan kemerdekaan di era 1940-an. Dan sampai saat ini, aktivitas street art mengalami transformasi, baik bentuk, isu maupun secara artistik. Hingga saat ini, street art di Indonesia memperlihatkan perkembangan yang signifikan dalam satu dekade terakhir yang ditandai oleh maraknya produksi karya dan lahirnya banyak pelaku street art baru dan adanya minat mengkaji dari kalangan akademisi. Namun demikian perkembangan ini tidak diiringi oleh giatnya aktivitas pendokumentasian dan pengarsipan karya maupun aktivitas street art. Hal ini juga dipicu oleh kurangnya media distribusi data dan informasi yang terekam dalam bentuk foto, video, audio, maupun arsip tertulis yang memadai.

C. Keterkaitan pada kategori: Aksi, strategi kreatif

Aksi

Membangun sebuah infrastruktur pendukung yang diharapkan bisa bertahan untuk masa kerja yang tidak terbatas (term pertama adalah masa kerja setahun). Infrastruktur tersebut berupa organisasi kerja yang bertujuan mengarsipkan dan mendokumentasikan hal-hal yang berkaitan dengan street art, baik secara online maupupun offline dalam bentuk: karya dan dokumentasi yang dimaksud dalam bentuk foto, video, naskah (risalah peneltian dst) dan audio.

Strategi Kreatif

Menggalang dukungan sebanyak 29 kelompok street artist maupun pemerhati street art, di 14 kota di Indonesia (daftar komunitas dan kota ada di bagian akhir proposal ini), melalui social media (twitter, facebook, mailing list) sebagai tahap awal untuk berpartisipasi dalam mewujudkan Indonesian Street Art Data Base. Sampai saat ini, komunitas tersebut telah mengirimkan karya maupun dokumentasi street art mereka baik dalam bentuk soft copy maupun hard data ke drop box Respecta. Sebagai catatan, domain situs http://indonesianstreetartdatabase.org/ sudah online sejak September 2011. Mentransfer semua data dari situs Respecta, Berbeda dan Merdeka 100% dan Indonesian Street Art Movement ke situs http://indonesianstreetartdatabase.org. Tiga situs yang disebutkan di atas adalah media online yang selama ini digarap oleh para street artist termasuk yang terlibat penuh dalam mewujudkan ISAD. Melakukan soft launching http://indonesianstreetartdatabase.org pada Januari 2012 dan grand launching pada Agustus 2012 yang bersamaan dengan festival ISAD. Mengadakan sekretariat ISAD yang terbuka bagi publik untuk mengakses seluruh data-data yang tersedia untuk kepentingan non-komersil. Selain itu, akan diadakan penelitian di 4 pulau di luar pulau Jawa untuk menelusuri keberadaan aktivitas street art, festival street art, diskusi dan kajian ilmiah street art, dan penerbitan risalah penelitian (digital maupun cetak).

D. Aktivitas dan keterkaitan pada sasaran

Kontribusi untuk sasaran A

Membangun website bernama http://indonesianstreetartdatabase.org/ dan mentransfer semua data dari situs Respecta streetartgallery (respectastreetartgallery.com), Berbeda dan Merdeka 100% (http://www.berbedamerdeka100persen.net), Indonesian Street Art Movement (http://indonesiastreetartmovement.tumblr.com) ke website tersebut. Tiga situs yang disebutkan di atas adalah media online yang selama ini dikelola oleh para street artist yang terlibat penuh dalam mewujudkan ISAD. Mengadakan sekretariat ISAD di Jakarta yang bisa dijangkau dan terbuka bagi seluruh kalangan, di mana hard data ISAD bisa diakses, diduplikasi dengan syarat-syarat tertentu demi kepentingan non-komersil.

Kontribusi untuk sasaran B

Mentransfer semua data dari situs Respecta, Berbeda dan Merdeka 100% dan Indonesian Street Art Movement ke situs http://indonesianstreetartdatabase.org. Tiga situs yang disebutkan di atas adalah media online yang selama ini digarap oleh para street artist termasuk yang terlibat penuh dalam mewujudkan ISAD. Selain mentransfer semua data dari ketiga website tersebut di atas, koleksi data ISAD akan terus diupdate dengan secara aktif mempromosikan ISAD, baik secara online maupun dengan strategi publikasi offline. Melakukan soft launching http://indonesianstreetartdatabase.org pada Januari 2012 dan grand launching pada Agustus 2012 yang bersamaan dengan festival ISAD.

Kontribusi untuk sasaran C

Mendata nama seniman individu/kelompok, asal, isu maupun medium karya atau dokumentasi yang saat ini sudah terkumpul di Respecta streetartgallery (respectastreetartgallery.com), Berbeda dan Merdeka 100% (http://www.berbedamerdeka100persen.net), Indonesian Street Art Movement (http://indonesiastreetartmovement.tumblr.com), lalu mencantumkannya di di website ISAD, sehingga terbentuk jaringan yang terkoneksi. Selain itu untuk terus menambah jejaring yang sudah terbentuk, ISAD akan melakukan penelitian lapangan, pengidentifisikasian, pendataan dan pengarsipan karya-karya dari pelaku street art, dengan target minimal 10 individu maupun komunitas di masing-masing empat wilayah di luar pulau Jawa: Sulawesi, Kalimantan, Bali-NTB, Sumatra. Selain itu, untuk tahap awal dalam membangun jaringan internasional, ISAD akan berpartisipasi dalam restorasi film Style Wars, sebuah film dokumenter tentang budaya hip-hop dan street art yang dibuat pada tahun 1983 yang disutradarai oleh Tony Silver.

Kontribusi untuk sasaran D

Menyebarkan informasi secara aktif melalui jejaring sosial media di dunia maya maupun secara langsung kepada para pelaku maupun warga pemerhati street art, mengenai dan ISAD. Situs http://indonesianstreetartdatabase.org akan dirancang menjadi user friendly agar siapapun bisa register secara mudah/gratis dan melakukan pengunggahan data-data (karya maupun dokumentasi street art) secara mandiri maupun melalui penyaringan tim ISAD. Target untuk sasaran ini adalah 500 data baru dalam setahun, baik soft copy maupun hard data.

Kontribusi untuk sasaran E

  1. Mengadakan diskusi berkala sebanyak 12 kali dalam setahun dengan bahasan utama street art, yang menghadirkan street artist sendiri, masyarakat umum dan peneliti dari bidang studi perkotaan, antropologi, sosiologi, sejarah, politik kontemporer. Hasil diskusi tersebut akan dijadikan bahan untuk menerbitkan 1 buku di akhir tahun masa kerja.

  2. Menyelenggarakan festival pada bulan Agustus 2012 selama seminggu penuh. Selama festival tersebut berlangsung, diadakan (a) seminar mengenai street art, yang menghadirkan akademisi (ahli perkotaan, antropolog, ilmuwan politik kontemporer, street artist dan masyarakat umum), (b) menerbitkan katalog festival (c) menyelenggarakan workshop pengarsipan karya dan dokumentasi yang diisi oleh para street artist sebagai peserta, sehingga mempermudah kerja ISAD di masa depan untuk mengarsipkan karya-karya para street artist tersebut (d) pameran arsip maupun dokumentasi karya-karya street art Indonesia (e) penyerahan award bagi individu maupun komunitas yang selama ini berkontribusi aktif bagi street art Indonesia. Untuk festival ini, ISAD melakukan open submission melalui situs ISAD, di mana diharapkan para seniman maupun pemerhati street art mengirimkan karya maupun dokumentasinya untuk ikut terlibat dalam festival tersebut. Selain itu, open submission ini merupakan strategi awal ISAD untuk mempublikasikan dan menggalang dukungan para seniman maupun pemerhati street Indonesia, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.

  3. Penelitian dengan subyek street art di 5 media massa nasional yang beroplah besar (Majalah Tempo, Kompas, The Jakarta Post, Media Indonesia, Suara Pembaharuan) maupun di lembaga-lembaga arsip terkait (Arsip Nasional, KITLV, dst).

E. Latar belakang dan demografi pelaku proyek

Pemimpin proyek: laki-laki dengan pengalaman mengerjakan street art secara aktif sebagai networker, seniman maupun organiser selama 7 tahun (dari tahun 2004), berumur 30-an dari kelas menengah dan staf lainnya total berjumlah 7 orang. Staf lainnya adalah perempuan dan laki-laki kelas menengah yang merupakan street artist, mahasiswa dan pemerhati street art.

F. Demografi kelompok target

Street artitst (individu maupun komunitas), mahasiswa/i, siswa/i SMP dan SMU, akademisi, berusia 15-40 tahun, kelas menengah ke atas, memahami internet dan pengoperasian komputer sehingga dapat mengakses informasi dan data-data yang ada di situs ISAD, baik dari rumah, kampus maupun warnet. Pintar dan berjiwa sosial.

G. Hasil yang diharapkan dan indikator keberhasilan

ISAD diharapkan menjadi lembaga tempat mengarsipkan karya dan aktivitas yang berkaitan dengan street art di Indonesia. Data-data yang diarsipkan dan bisa diakses secara gratis tersebut, diharapkan menjadi referensi bagi street artist sendiri, peneliti di bidang sosial, budaya dan politik umumnya, maupun peneliti perkotaan dan peneliti seni pada khususnya, serta masyarakat umum yang menaruh perhatian terhadap street art di Indonesia.

Selain itu, ISAD diharapkan pula menjadi ajang bertemunya para penggiat dan peminat street art di Indonesia (individu maupun komunitas), sehingga terjalin hubungan, pertukaran ide dan gagasan mengenai sreet art itu sendiri, maupun mengenai isu-isu sosial dan politik yang tengah berkembang di masyarakat. Selanjutnya street art diharapkan sebagai aktivitas yang mendapat tempat di mata publik sebagai cara alternatif dalam penyampaian aspirasi.

Indikator keberhasilan

  • Terkumpulnya 1000 data baik berupa karya maupun dokumentasi street art Indonesia, baik berupa foto, video, naskah tertulis (risalah penelitian ilmiah) dan audio

  • Situs ISAD diakses 1000-1500 pengunjung pada bulan pertama dan estimasi akan diakses 60.000 orang dalam setahun. Estimasi ini berangkat dari asumsi bahwa komunitas pengguna internet yang berprofesi sebagai pelaku maupun peminat street art telah terbentuk melalui Respecta Street Artgallery (respectastreetartgallery.com), Berbeda dan Merdeka 100% (http://www.berbedamerdeka100persen.net), Indonesian Street Art Movement (http://indonesiastreetartmovement.tumblr.com).

  • Bertemunya minimal 500 individu maupun kelompok street artist di Indonesia dalam setahun melalui ISAA dan situs ISAD.

  • Festival ISAD dihadiri minimal 500 pengunjung selama 3 hari pelaksanaan.

  • Adanya 5 liputan di media massa nasional, baik cetak maupun online mengenai ISAA dan ISAD.

H. Keterkaitan proyek dengan meretas batas – kebhinekaan bermedia Meretas Batas

Sampai saat ini, tidak ada media baik cetak, online maupun elektronik yang fokus terhadap aktivitas street art sebagai fenomena visual yang penting untuk dibahas, didokumentasikan dan diarsipkan. Dengan adanya ISAD, maka kekosongan tersebut teratasi, baik bagi pelaku maupun peminat street art. Selain itu, aktivitas street art selama ini ditempatkan oleh sebagian besar anggota masyarakat sebagai ekspresi anak muda yang tidak memiliki banyak kegunaan. Aktivitas street art hanya dianggap mengotori tembok-tembok ketimbang dianggap sebagai ekspresi alternatif dalam menyampaikan aspirasi. Batas pemahaman dan pengetahuan masyarakat tersebutlah yang ingin dicoba untuk dipecahkan oleh proyek ini.

I. Durasi waktu aktifitas dilaksanakan:

Desember 2011 – November 2012.

J. Total kebutuhan dana untuk melakukan aktifitas:

USD 46,258 – IDR 393.200.000,-

K. Dana yang diminta dari Ford Foundation melalui Cipta Media Bersama:

USD 46,258 – IDR 393.200.000,-

L. Sumber dana lainnya:

Tidak ada

M. Kontribusi organisasi:

ISAD akan bekerja penuh sampai masa yang tidak terbatas, dengan sumber daya yang sudah terbangun selama 7 tahun terakhir.

N. Kontribusi dari kelompok target

  • 500 entry data dalam bentuk foto, video, teks dan audio

  • Dukungan dari street artist sendiri yang selama ini menjadi bagian dari Respecta streetartgallery (respectastreetartgallery.com), Berbeda dan Merdeka 100% (http://www.berbedamerdeka100persen.net), Indonesian Street Art Movement (http://indonesiastreetartmovement.tumblr.com)

  • Dukungan dari akademisi atau peneliti yang selama ini memberikan perhatian terhadap street art

  • Dukungan dari komunitas seni visual/ komunitas street art seperti Serrum (Jakarta), Ruangrupa (Jakarta), Forum Lenteng (Jakarta), Artcoholic (Jakarta), Gardu House (Jakarta), Tembok Bomber (Jakarta), Paguyuban Lapak Urban (Jakarta), Institut A (Jakarta), Atap Alis (Jakarta), Sakit Kuning Collectivo (Jakarta), Taring Padi (Yogyakarta), Graffiti NKRI (Yogyakarta), Anti Tank (Yogyakarta), Garage Survive (Yogyakarta), Surabaya Art Worker, Komunitas Pojok (Surabaya), Kendal Street Art, Tugitu (Solo), Noda Kota (Solo), Medan Street Art, Majemuk (Tangerang), Grafis Sosial (Jakarta), Stepmagz (Palu), Mafia Riders (Makassar), Tanah Indie (Makassar), Three on Street (Balikpapan), Hysteria (Semarang), Gembel Urban Indonesian Inlander (Jakarta, Solo, Surabaya), LGKC (Ambarawa), Kaum Pemuja Seni (Jember), Lampung Street Art, Six Zero Nine (Kuningan), Aceh Youth Forum, Street Community Nanggroe Aceh Darussalam (SCNAD), Tidur Art Cilacap Graffiti (Cilacap)

  • Siaran pers tentang ISAD dimuat oleh media masa arus utama.

Tags:



December 2011 | CC BY-SA 3.0